02 - Creating a New Enemy

258 27 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Binar melongok ke dalam dengan netra menyapu bersih setiap sudut kelas, harap-harap tidak menemukan pemuda yang memergokinya membenahi celana dalam kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Binar melongok ke dalam dengan netra menyapu bersih setiap sudut kelas, harap-harap tidak menemukan pemuda yang memergokinya membenahi celana dalam kemarin. Gadis Mentari itu mengelus dada begitu sosok yang dicarinya nihil ditemukan.

"Nyari siapa, sih? Lega banget kayaknya," cibir Hanin yang berlalu masuk.

"... Ada lah, cowok pokoknya."

"Siapa? Crush lo?"

Binar yang baru mendaratkan pantat ke permukaan bangku mendelik. "Kagak, anjir! Gue ini cuma pacaran sama yang dua dimensi."

"Ya siapa tau gitu lo dapet pencerahan dari Tuhan kalo husbu-husbu lo itu gak nyata." Hanin tertawa laknat. "Pacar kok di-download."

"Anj—MASIH PAGI, YA! GAK USAH BETINGKAH!"

Lagi-lagi Hanin tertawa. Menggoda Binar adalah kesenangan tersendiri bagi gadis Rezika itu.

Netra yang menatap nyalang dengan alis tebal bertaut, ditambah bibir yang monyong lima senti hingga membuat hidungnya mendelep ke dalam. Sial, penampakan Binar ketika kesal membuat Hanin makin ingin menghujami kawannya itu dengan cercaan.

Pantas saja Kevin terus mengganggu Binar.

"Tapi serius, deh, Bin. Lo nyari siapa sebenernya?"

"Anak IPS 1." Binar mendatarkan wajah kesalnya. "Gue cuma hafal mukanya, tapi gak tau namanya siapa."

OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang