06 - Enemies with Benefits

235 36 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo kita menang, pulang sekolah nanti jajan ke tempat Pak Dhe, yuk?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo kita menang, pulang sekolah nanti jajan ke tempat Pak Dhe, yuk?"

"Gak bisa, Put. Gue ada les gambar soalnya."

"Kalo bes—"

"Besok kita ngajar Pramuka," potong Binar cepat. "Lagian, ora ilok (gak baik) bikin janji yang gak bisa ditepati."

Putra memiringkan kepala, bingung. "Bisa ditepati, kok. Kalo nggak hari ini atau besok, kapan-kapan kan masih bisa."

"Bukan itu maksud gue." Binar mendengus gusar. "Kita ... gak bakal menang. Mana mungkin bisa makan-makan?"

Pemuda yang hobi mengeluarkan gas metana secara sembrono di tengah-tengah rapat itu termenung bisu. Padahal Putra ingin memecah atmosfer pekat di atas kepala Binar sehingga air mukanya tidak lagi tegang, tapi sekarang malah mentalnya sendiri yang remuk.

Dia tahu betul perolehan suara mereka tidak begitu banyak lantaran popularitas mereka tumpang tindih dengan popularitas Guntur dan Junior. Namun, jika mereka berprasangka baik, bukankah juga akan ada hal baik yang terjadi?

...

...

Ah, tampaknya tidak.

Karena perkataan Binar, jangankan berpikir menang, Putra bahkan tidak bisa membayangkan mereka akan meraup setengah dari jumlah suara yang masuk nanti. Sial, bagaimana caranya mendapat banyak suara dalam waktu singkat, ya?

OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang