Hari Senin yang terkenal keramat makin terasa menyebalkan kala upacara tidak langsung bubar. Benar, sekarang siswa-siswi SMA Navagraha diminta tetap berada di hijaunya rumput lapangan untuk mendengarkan kampanye visi-misi dari masing-masing kandidat Ketua dan Wakil Ketua OSIS.
Teriknya sinar matahari tidak sanggup menghangatkan ujung jemari Binar yang perlahan membeku. Meski sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari, dia tetap merasa gugup. Wajar saja. Selama ini, gadis itu hanya menyelesaikan masalah OSIS sambil ke sana kemari menjual nama Dara.
Akhirnya, tiba juga hari di mana Binar harus muncul di muka umum dan menerima pujian atas hasil kerja kerasnya sendiri.
"Untuk mempersingkat waktu, masing-masing kandidat dipersilakan memperkenalkan diri secara runtut, dan menjabarkan visi-misinya," titah Pak Wisnu melalui mikrofon.
Pria beranak dua itu menoleh ke arah Guntur dan Binar yang sudah bersiap. Guntur merapikan jasnya sejenak, kemudian naik ke atas mimbar beberapa saat setelah Pak Wisnu turun. Di sampingnya, terdapat Junior yang juga berdiri gagah dengan senyum lima jari.
Guntur berdehem. "Perkenalkan, saya Guntur dari kelas sebelas IPS satu." kemudian menyodorkan mikrofon kepada sang kawan.
"Dan saya Junior dari kelas yang sama. Kami adalah kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS nomor urut satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS
Fiksi Penggemar"Gue tau lo terbiasa mandiri, tapi kedepannya sama gue aja." ZB1's Gunwook local AU - 𝐧𝐨𝐞𝐬𝐭𝐫𝐮𝐥𝐚𝐧 , 2023