"Kita harus rombak penuh dekorasi.""HAH?!"
Para pengurus melayangkan tatapan tak percaya, coba mencerna apa yang dilontarkan sang Ketua. Pasalnya, ini sudah H-3 dies natalis. Bagaimana bisa pemuda Siregar itu tiba-tiba berucap harus membongkar dekorasi yang sudah susah payah mereka buat selama dua minggu? Tentu saja ucapan tidak masuk akal tersebut memicu rentetan protes dari rekan-rekannya.
"Kenapa tiba-tiba diganti, anjrit?!"
"Gak bisa gitu, dong! Acara udah deket!"
"Bener, tuh! Udah gak keburu!"
Guntur memukul-mukul permukaan meja guru dengan penghapus supaya kericuhan di hadapannya reda. "Gue tau, tapi mau gimana lagi? Pagi tadi tiba-tiba Pak Yudhis nyuruh gue ganti tema dekornya. Makanya sekarang kita rapat dadakan pas istirahat."
"Udah lo coba bujuk? Tiga hari gak cukup. Belum lagi waktu yang kebuang buat nyopot-nyopotin dekor yang udah jadi," ujar Putra.
"Udah, tapi tetep gak bisa. Soalnya ini permintaan langsung dari sponsor. Kalo desainnya gak sesuai selera, dana yang kemarin mau diminta balik semua."
"... Sponsor?" Binar terkekeh remeh. "Emang sekolah bobrok kayak gini punya sponsor segede apa sampai bisa nyuruh-nyuruh kita?"
Guntur mengalihkan pandangan. "Soal itu ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS
Fanfiction"Gue tau lo terbiasa mandiri, tapi kedepannya sama gue aja." ZB1's Gunwook local AU - 𝐧𝐨𝐞𝐬𝐭𝐫𝐮𝐥𝐚𝐧 , 2023