9. Hukuman

56 4 0
                                    

"Jangan jadikan al-Qur'an sebagai beban ketika kamu menghafalnya. Jadikanlah al-Qur'an sebagai penegurmu ketika hendak melakukan maksiat."

***

Malam itu, Anggun tidak setoran hafalan sebab dirinya memasuki waktu haid. Bagi penghafal, sebagian ada yang meski haid tetap melaksanakan hafalan.  Karena sebagian ulama' berbeda pendapat mengenai ini. Ada juga yang memilih tidak menghafal. Semua tergantung guru yang mengarahkan. Semua tidak menjadi masalah asalkan ada Ulama' yang dianutnya.

Ketika ia tengah asyik mengobrol dengan Mbak Sa'idah di kamar,  tiba-tiba terdengar hiruk-pikuk di luar. Terlihat para santri tengah berkumpul di halaman depan. Entah apa yang mereka lakukan, Anggun masih bingung. Akhirnya ia dan Sa'idah berjalan menuju halaman. Hendak melihat apa yang akan terjadi.

"Biasanya sih, kalau ada santri sedang berkerumun seperti ini, bakalan ada yang dihukum, Nggun," ucap Sai'dah.

"Ha? Dihukum? Emang melakukan pelanggaran apa Mbak?" tanya Anggun.

"Kurang tahu juga. Biasanya kalau nggak karena HP, ya ketahuan pacaran," terang Sai'dah.

"Kita liat aja nanti," sambungnya sembari bergabung di antara kerumunan para santri.

Dan benar saja. Ada yang akan dihukum. Ada seorang santri putri yang tengah berdiri di tengah-tengah  kerumunan. Santri tersebut memakai kerudung kuning bertuliskan pelanggaran.

"Bukannya dia Fitri ya?" tanya salah seorang santri pada temannya. Anggun yang berada di sebelahnya pun terdengar percakapan mereka.

"Dia santri tahfiz kan?" tanya temannya lagi.

"Menghafalkan al-Qur'an kok pacaran," komentar yang lain.

"Yee, meski kamu nggak lagi menghafal Qur'an, nggak boleh pacaran kaliii."

Anggun yang mendengar itu, menjadi tahu sebab-musababnya santri yang bernama Fitri itu dihukum. Ia ketahuan pacaran dengan salah satu kang di pesantren tersebut. Anggun  akhirnya terpikirkan perkataan santri tadi,

"Santri tahfiz kok pacaran?"

Sejauh itukah orang yang menyandang gelar penghafal al-Qur'an diperhatikan? Berbuat kesalahan pun, namanya sebagai penghafal harus terbawa. Penghafal al-Quran kok masih suka kelayapan? Penghafal al-Qur'an kok suka mencuri, pacaran, ini, itu.

"Memang benar-benar harus alim banget ya Mbak, penghafal Qur'an itu?" Anggun menjadi minder.

"Maksudnya nggak begitu juga kali, Nggun. Ayat al-Qur'an yang memerintahkan agar jangan berbuat dosa, maksiat, dll itu bukan hanya ditujukan kepada penghafal saja. Tapi, berlaku juga bagi semua orang muslim laki-laki maupun perempuan," jelas Saidah.

"Hanya saja, karena kita terkenal sebagai penyandang nama al-Qur'an di mata mereka, akhirnya kita dianggap sebagai paling tahu dan suci diantara mereka," sambungnya.

"Duh, repot deeh kalo pikiran mereka gitu," komentar Anggun.

"Nggak apa-apa. Anggap saja hal demikian sebagai alarm kita jika suatu saat hendak terjerumus dosa. Kita ingat saja, kalau kita sedang membawa al-Qur'an di hati, biar kita malu jika hendak bermaksiat." Sa'idah menerangkan.

Selang beberapa menit, tiba-tiba salah seorang pengurus bagian keamanan menyampaikan pidatonya yang saat itu disaksikan oleh santri satu pondok .

"Adik-adik sekalian, lihatlah dia ini! Kalian tahu kenapa?" tanya pengurus tersebut.

Ketika para santri menjawab karena pacaran, saat itu juga mbak pengurus tersebut membetulkan perkataan semua santri.

"Ya, betul. Dan hukuman bagi santri yang melanggar seperti Fitri adalah berdiri tengah malam sambil membaca istighfar hingga menjelang subuh."

"Jadi, jangan sekali-kali ada yang meniru ya, jika kalian tidak mau dihukum seperti ini!" ucap pengurus tersebut.

Seketika itu, hukuman dilaksanakan sesuai peraturan pesantren. Anggun yang melihat itu menjadi tercengang. Bisa jadi ini adalah pemandangan pertama kali baginya. Perlahan ia mulai mengenali kehidupan pesantren itu seperti apa. Apalagi sebagai santri penghafal al-Qur'an. Memang, semuanya tidaklah mudah. Dibutuhkan keistiqomahan dalam berjuang.

"Mbak Sai'dah! Aku balik dulu ya. Besok aku sudah mulai bantu-bantu di ndalem."

"Iya Nggun. Semangat."

Mujahid 30 Juz [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang