dua

503 57 1
                                    

Seminggu telah berlalu sejak kejadian terjebak di tengah-tengah tawuran malam itu, sekarang Sunghoon sedang menunggu Jake beres kelas.

Karna hari ini Sunghoon dan Jake berbeda kelas. Sunghoon menunggu Jake di salah satu gazebo, karna sungguhan hari ini panasnya bukan main.

Sunghoon memainkan handphone nya mencoba mencari beberapa artikel untuk tugasnya. Sunghoon dan Jake sekarang berkuliah di jurusan hukum.

Sedang fokus membaca Sunghoon di kejutkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya. Dia melirik ke arah belakang, kirain siapa ternyata Jake.

"Di panggil dari tadi nggak noleh noleh, lagi baca apa sih?"

"Biasa buat tugas, yuk lah cari makan perut udah keroncongan banget nih"

Jake mengangguk dan menarik tangan Sunghoon untuk bangkit. Sejujurnya dia juga lapar sedari kelas masih berlangsung tadi.

"Kita makan apa ya Hoon hari ini"

"Ramen aja yuk, katanya yang di persimpangan depan sana enak tuh"

"Boleh deh, lagi pengen makan yang berkuah nih. Seruput seruput gitu" Jake meneguk ludahnya, dia beneran ngiler sekarang.

Mereka memilih berjalan kaki ke restoran ramen, karna memang jaraknya tidak seberapa jauh. Hanya 500 meter dari fakultas mereka.

"Hoon abis rame eskrim enak kali yah, panas banget ini"

"Iya bener, lo ada rekomendasi tempat eskrim nya nggak?"

"Tempat biasa aja lah"

Sunghoon hanya mengangguk kemudian duduk di kursi kosong salah satu meja di restoran tersebut. Jake memanggil pelayan untuk memesan makanan.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya makanan mereka datang. Meraka makan tanpa mengobrol, mungkin akibat dari lapar juga jadi mereka pilih buat fokus makan.

*****

Toko eskrim yang mereka tuju berada lumayan jauh dari restoran ramen tadi. Mungkin berjarah 1 kilo meter, walau panas terik mereka memilih kembali berjalan kaki.

Karna kalau naik kendaraan umum pasti mahal, lagian cuman 1 kilometer ngabisin uang aja kalau naik kendaraan mah.

"Hoon menurut lo, gue mending jadi jaksa apa pengacara yah hoon"

"Tergantung, hati sama pikiran lo lebih condong kemana. Kalau condong ke pengacara ya pilih itu begitupun sebaliknya. Harus di pikirin baik baik Jake karna ini menyangkut masa depan lo, kalau lo salah pilih terus nggak nyaman gimana?"

"Iya sih bener, gue harus bener bener mikirin ini jangan asal ambil keputus---- yah hoon tokonya tutup" Pikiran Jake teralihkan setelah melihat tulisan bahwa toko tutup. Nggak jadi deh makan eskrim.

"Yahhh, padahal udah ngebayangin makan yang dingin dingin" Sunghoon melihat ke arah dalam Toko lewat kaca, dia heran tadi kok kayak liat orang di dalem.

"Jake tadi lo liat orang nggak sih di dalem?"

"Nggak hoon, mana mungkin juga ada orang. Kan tokonya tutup terus di kunci dari luar juga nih" Jake menunjuk ke arah pintu yang terdapat rantai dan juga gembok.

Bener juga nggak mungkin di dalem toko ada orang, pintunya aja di gembok sama di rantai dari luar gini.

Mereka berdua memutuskan untuk kembali saja ke kosan, males kalau harus nyari lagi toko eskrim keburu nggak mood soalnya.

*****

Malam ini Sunghoon di kejutkan dengan berita terjadinya pembunuhan di toko eskrim aici. Iya toko eskrim yang Sunghoon sama Jake datangin tadi siang.

Jadi yang Sunghoon liat orang di dalam toko itu memang bukan salah liat? Bisa aja dia pelakunya.

Belum selesai dengan keterkejutannya Sunghoon kembali di kejutkan dengan ketukan pintu kamar nya.

Sunghoon berjalan untuk membuka pintu, Jake biasanya kalau mau ke kamar Sunghoon tinggal masuk ini ngapain ketuk pintu dulu.

"Jake ngapain ketuk pint---- komandan Heeseung?"

"Saya dari kepolisian, ijinkan saya menanyakan beberapa hal kepada anda"

The Secret •Heehoon•Jayke•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang