4. Jatuh Cinta

304 32 2
                                    

"makanlah, kenapa malah diam?" Aslan menatap Aruna.

"Kenapa anda harus memegang tangan saya tadi? Para pembantu dirumah ini pasti akan berpikir kenapa orang seperti anda mau memegang tangan saya" Aruna sedikit menghela nafas, diam diam Aslan menyungging senyum.

"Berhenti bicara kaku padaku, dengar aku baik baik pendapat para pembantu dirumah ini tak penting dan yang mereka harus tau kamu adalah calon istri ku" jelas Aslan.

"bunda, ayoo makan nanti makanannya dingin" seru Arcelia tersenyum senang dan diangguki Aruna.

Sebelum Aruna menyantap makanannya, gadis itu melirik kearah Aslan yang juga tengah menatapnya ia pun menghela nafas pelan kemudian mulai memakan makanannya.

"Berhenti menatapku, makanlah makananmu sendiri" ucap Aruna menoleh kearah Aslan yang masih menatapnya.

"terserah ku mau makan atau tidak dan ini mata ku jadi aku bebas melihat apapun" balas Aslan sembari meminum kopi diatas meja.

"Tetapi jangan menatapku, aku tidak nyaman" Aruna yang jengah akhirnya ia meletakkan garpu serta sendok yang ia pegang kemudian bangkit.

"ndaa mau kemana?" Tanya Arcelia memanyunkan bibirnya.

"cuma ingin kekamar, bunda mau sudah kenyang mau istirahat" jawab Aruna tersenyum tipis pada Arcelia.

"lili ikut !!" Arcelia turun dari kursi dan langsung menggenggam tangan Aruna erat dan segera berbalik untuk pergi

"Aruna, jam 2 nanti datang ke ruangan ku" ucap Aslan dan diiyakan Aruna tanpa menoleh kemudian berjalan meninggalkan Aslan dengan menggandeng tangan Arcelia.

Sebelum beranjak Aruna menoleh kearah Aslan kemudian membuang wajahnya dan berjalan pergi menggandeng Arcelia kekamar setelah kepergian Aruna dan Arcelia, Aslan tersenyum miring sembari kembali mengesap kopinya.



"Nda kenapa kelihatan cembelut cepelti itu?" Tanya Arcelia menatap wajah Aruna.

"tidak apa apa lili, cuma lelah saja" Aruna mengelus pucuk kepala gadis itu kemudian menariknya dalam sebuah pelukan.

"bunda cuka cekali ya peluk lili" Arcelia mendongak menatap Aruna sembari tersenyum dan diangguki Aruna yang ikut tersenyum.

"Bukannya ini saatnya untukmu tidur siang?" Tanya Aruna menatap lembut Arcelia.

"benal, nda mau tida membacakan dongeng untuk lili?" Arcelia menatap Aruna dengan penuh harap.

"tentu saja boleh" kekeh Aruna, Arcelia pun meraih salah satu buku dongeng di laci samping kasurnya dan memberikannya pada Aruna, Arcelia memang sengaja menaruh buku dongeng nya dikamar Aruna.

"lili ingin dengal dongeng ini" ucap Arcelia.

"baiklah, berbaringlah" titah Aruna, kemudian perlahan membuka buku dongeng tersebut dan mulai membacanya.

Awalnya Arcelia menatap Aruna yang tengah membaca, tetapi perlahan matanya mulai mengantuk kemudian tertidur. Aruna menoleh kearah Arcelia kemudian tersenyum melihat Arcelia yang tertidur kemudian ia melihat jam dan sudah hampir jam 2, Aruna pun perlahan menuruni kasur agar Arcelia tak terbangun.

-

Tok tok!

Aruna mengetuk pintu ruangan Aslan, dan terdengar Aslan menyuruhnya langsung masuk saja perlahan Aruna membuka pintu dan memasukinya.

"apa yang mau kamu bicarakan?" Tanya Aruna yang berdiri didepan meja kerja Aslan, laki laki itu duduk sembari mengerjakan pekerjaan di laptop nya perlahan Aslan menutup laptop tersebut dan mengarahkan atensinya pada Aruna.

MARRIED WITH A WIDOWER WITH 1 CHILD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang