24. psikolog

251 30 13
                                    

Aku, seorang lelaki berusia 26 tahun, orang-orang menyebutku pria gila, haha lucu ya? Tapi itulah kenyataan nya, sini aku kenalin diriku lebih lanjut.

Aku min yoongi, pria berusia 26 tahun, aku lahir di keluarga yang aku sendiri bisa bilang bahwa mereka bukan keluarga ku, dimata ku mereka adalah orang paling jahat, tukang menghancurkan mental seseorang, haha bajingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku min yoongi, pria berusia 26 tahun, aku lahir di keluarga yang aku sendiri bisa bilang bahwa mereka bukan keluarga ku, dimata ku mereka adalah orang paling jahat, tukang menghancurkan mental seseorang, haha bajingan.

Sesuai yang aku bilang di atas, aku selalu di sebut 'pria gila' oleh orang-orang, bahkan mereka beberapa kali menyuruhku untuk menetap di rumah sakit jiwa, bukankah mereka yang gila?

Ah daripada kelamaan mengenal diriku, mending kalian baca cerita tentang hidupku, kalo kebanyakan kenalan nanti naksir kan bahaya.

*****


"Yoon, Kenapa lagi? Kenapa kamarmu berantakan sekali." Ucap jeon jungkook teman seangkatan yoongi yang tanpa izin memasuki kamar yoongi.

Jungkook melihat temannya yang sedang terduduk di pojok kamarnya sambil mengusap wajah nya sendiri dengan kasar, dan sesekali temannya itu menjambak rambutnya sendiri.

"Yoon, jangan lakukan itu." Ucap jungkook yang kemudian menghampiri yoongi dan melepaskan tangan yoongi dari cengkraman di rambutnya sendiri.

"Kau sebenarnya kenapa yoon? Kau serius tidak mau menetap di rumah sakit jiwa saja?" Tanya jungkook, yoongi yang mendengar ucapan jungkook hanya menatapnya dengan tatapan kosong dan wajah datar ciri khas nya.

"Yoon, kalau terus terusan aku melihat mu begini, yang ada aku ikutan gila sama seperti mu." Ucap jungkook membuat hati yoongi terluka sempurna, yoongi hanya menampilkan senyuman tipis tapi menyakitkan.

"Kalau begitu, pergilah, aku tidak pernah meminta kau untuk disini." Jawab yoongi dengan suara yang sedikit hilang dan suara seraknya karena semalaman ini menangis.

"Ah, aku minta maaf." Ucap jungkook "bagaimana jika ke psikolog saja, yoon? Tidak perlu ke rumah sakit jiwa." Sambungnya.

Yoongi hanya diam, menatap jungkook dengan mata kosongnya, dan ekspresi wajah yang susah di artikan, seperti ingin minta tolong sesuatu, namun wajahnya juga menolak kenyataan dan terus terlihat bahwa ia berkata 'lihat, aku baik-baik saja'

"Mau ya, yoon? Jangan terus terusan menutup diri, kalau ga ada orang yang bisa di percayai untuk menceritakan semuanya, ceritakan sama dokter psikolog." Ucap jungkook, kemudian yoongi memejamkan mata nya, mata nya terlihat bengkak, dan kantong matanya sangat terlihat jelas.

"Mau ya? Pleasee." Ucap jungkook sekali lagi, yoongi menghela nafasnya panjang kemudian mengangguk pelan.

"AKHIRNYA!!" Teriak jungkook kemudian memeluk tubuh rapuh dan lemas yoongi dengan sangat erat.

oneshoot (sope) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang