Maaf karena aku tidak bisa memutuskan tindakanku sendiri. Aku tahu kesalahan ku sendiri. Tapi, aku tidak bisa memperbaikinya.
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Sako benar-benar mengabaikan Togame. Bahkan saat mereka berpas-pasan saja, Sako langsung mengalihkan tatapannya ke arah lain. Dia tidak lagi memperdulikan Togame, sesuai dengan apa yang Togame katakan sebelumnya. Lagian, itu merupakan kemauannya. Sako tidak bisa mempertahankan dirinya untuk peduli, jika dia sudah di mintai untuk berhenti.
Akan tetapi, jujur saja. Seperti ada yang hilang bagi Togame. Dia telah melepaskan seseorang yang tulus padanya, kenapa dia sampai melakukan hal semacam itu. Padahal di dunianya tidak banyak orang-orang yang bisa seperti Sako, bahkan Choji sendiri.
"Sako-chan, tolong ya kau ikut Togame buat ke tempat Ume-chan. Ada sesuatu yang perlu aku urus, dan aku serahkan ke kalian berdua. Seharusnya aku yang pergi ke sana, tapi begitulah. Ini jauh lebih penting dari harga diriku sendiri," ucap Choji yang langsung meninggalkan keduanya.
Namun, dengan cepat pula Togame menghentikan pergerakannya. Dia meraih tangan Choji, dan mengatakan sesuatu yang ingin sekali di katakannya.
"Kau ingin mengeluarkan anggota lagi kan? Biar aku saja yang melakukannya. Kau hanya perlu melakukan kesenaganmu, bukankah kau ingin bertemu Umemiya. Seseorang yang sangat kau kagumi, dan ingin sekali bertarung dengannya. Maka usahakan itu, aku akan menunggumu dan mengikutimu dari belakang," katanya yang lagi-lagi membuat Sako kesal.
Choji pun mengangguk untuk memahaminya, dia memang berkeinginan meminta Togame yang mengurus hal itu. Tapi, mengingat Togame belum sepenuhnya pulih. Dia merasa tidak enak hati saja, bukan karena benar-benar memperdulikannya.
Langsung saja dia pergi bersama Arima untuk menemui Umemiya dan yang lainnya. Sementara Togame bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya itu. Akan tetapi, Choji menyempatkan waktunya terlebih dulu untuk bersenang-senang. Dia perlu melakukan kebebasannya. Tidak ada seorang yang boleh menentang keputusannya itu.
"Kau yakin?" tanya Sako secara tiba-tiba itu.
"Ini keputusanku. Jika aku melihat Choji melukai yang lainnya, dan mulai di benci sendirian itu menyakitkan. Mungkin tidak apa-apa, jika kita di benci berdua," Togame mengatakan perihal yang benar-benar bodoh sekali. Dia tidak seharusnya berpikiran seperti itu.
Karena bagaimanapun, sebenarnya dialah yang sedang di benci seorang diri. Menjadi satu-satunya orang yang sangat mempercayai Choji, bahkan tidak pernah membicarakan keburukan Choji dari belakang.
"Apa karena lemah Choji berhak menindas mereka?" tanyanya lagi.
Lantas Togame menatapnya dengan sendu, melepaskan kacamatanya. Dan membuat bola mata berwarna hijau itu terlihat sangat indah sayangnya tak bersinar seperti dulu. "Aku juga tidak mengerti, tapi Choji ingin bebas."
Hanya karena Choji menginginkan kebebasan, Togame bersedia melakukan apa saja. Dia tidak mengeluh, dan dia benar-benar melakukannya tanpa berharap mendapatkan imbalan. Sako yang mengetahuinya merasa miris, dia tidak menyangka. Jika Togame bersungguh-sungguh melakukannya hanya untuk Choji saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Tanggung Sendirian [✓]
FanfictionHanya karena ingin terus melihat Choji terus tersenyum. Togame rela melakukan apa saja, dia tidak kenapa-kenapa jika harus menanggung semuanya sendirian. Start-24-Mei-2024 Jum'at Finis-30-Juni-2024 Minggu