[ 𝗦𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶 ]
Hanya karena ingin terus melihat Choji terus tersenyum. Togame rela melakukan apa saja, dia tidak kenapa-kenapa jika harus menanggung semuanya sendirian.
Start-24-Mei-2024 Jum'at
Finis-30-Juni-2024 Minggu
Bahkan jika hanya keegoisan yang masih bisa membuatmu tersenyum. Aku tetap akan bersikap seperti itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah di izinkan untuk pulang, Togame diantarkan pulang oleh Sako. Choji meminta maaf padanya karena tidak bisa mengantarkannya pulang, karena ada urusan yang mendadak. Itu sebabnya dia menyuruh Sako untuk menggantikannya.
Tanpa diberitahu tentang alasannya sekalipun, Togame tahu. Bahwasanya urusan penting itu adalah—menindas mereka yang lemah. Hampir setiap hari Choji melakukan hal itu, tanpa menahan dirinya lagi. Padahal sudah sangat jelas, bahwa dia sedang di hindari yang lainnya.
Togame hanya takut, jika Choji keterusan melakukan hal itu. Maka orang-orang akan memilih untuk menjauh darinya. Dan tidak akan mau berjalan secara beriringan bersamanya.
"Kau memikirkan tentang Choji kan?" tanya Sako saat dia membantu Togame untuk duduk di sofa nya.
"Aku mengkhawatirkannya, apakah dia akan baik-baik saja?" kata Togame yang memang tidak merasa tenang sama sekali. Dia bahkan tidak memikirkan keadaannya sendiri, seakan-akan hidupnya memang hanya untuk Choji saja.
Sako tersenyum tipis, dia tidak habis pikir. Jika Togame benar-benar menganggap Choji sangat berharga dalam hidupnya. Padahal Choji hanya mengistimewakannya, karena dia satu-satunya orang yang bisa menyeimbangi kekuatannya. Bukan dengan niat yang tulus sebagai seorang teman.
Meskipun sulit untuk diperjelaskan, Sako tahu bahwa Togame sendirilah yang menganggap keduanya memiliki hubungan pertemanan yang baik. Sementara kenyataan yang ada justru bertolak belakang.
"Sejak kapan semuanya berubah? Pasti sebelum aku bergabung. Kalian jadi berantakan bukan? Padahal dulu Shishitoren bukan sekelompok anak-anak nakal yang suka tawuran. Mereka suka membantu yang lain, dan kekuatan adalah segala-galanya untuk melindungi yang lemah. Tapi kenapa, Choji beranggapan jika dia kuat maka dia akan bebas. Sampai sekarang pun, dia berlebihan menaruh harapan pada yang lain," ucap Sako yang langsung pada intinya, dia bahkan tidak meninggalkan satupun informasi yang diketahuinya.
Namun, Togame tidak bisa langsung menjawabnya. Dia mengigit kuku-kuku pada tangannya itu dengan penuh rasa panik. Melihatnya saja sudah membuat Sako risih, Togame tidak pernah terlihat seperti itu sebelumnya.
Barangkali ini terjadi, karena Sako menjadi seseorang yang mengetahui tentang apa yang sudah terjadi. Padahal dia masih baru, tapi dia benar-benar mengetahui semuanya.
"Jangan menggigiti kukumu, kau hanya perlu menjelaskannya padaku. Alasan di balik, kenapa Choji terobsesi dengan kebebasan," ucap Sako menggenggam tangan Togame. Takut-takut jika anak itu masih mengigit kukunya lagi.
Togame mengalihkan pandanganya ke arah lain, dia tidak berani untuk mengatakan yang sebenarnya. Karena Togame, hanya ingin membuat Choji terus tersenyum. Alih-alih untuk kebebasan, yang sebenarnya membuat menderita banyak orang.