8. Choji tidak mengecualikan siapapun

112 15 2
                                    

Kenyataannya pun, Togame tidak akan selamanya menjadi orang yang kuat.

Jika mengingat kembali perkataan Sakura terhadap dirinya, membuat Togame ragu dalam keputusannya untuk menuruti Choji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika mengingat kembali perkataan Sakura terhadap dirinya, membuat Togame ragu dalam keputusannya untuk menuruti Choji. Dia semakin melihat dirinya sendiri berada dalam kesalahan terbesar. Di mana, dia seharusnya tidak berada dalam hal semacam itu.

Perihal yang sangat bodoh, seharusnya Togame tidak melakukannya secara terus-menerus. Dia bisa berhenti, jika sekiranya itu merupakan kesalahan.

Seperti yang terjadi sekarang, saat Choji memukuli satu-persatu teman-temannya yang kembali kalah saat berkelahi dengan geng sekolah lain. Choji tidak menyukainya, mereka yang gagal karena selemah itu. Hal seperti itu juga hanya akan merugikan Choji, dia tidak akan mendapatkan kebebasannya. Maka dari itu, Choji melakukan apa saja tanpa belas kasihan.

Di sini, Togame justru tetap diam. Dengan sekujur tubuhnya yang sudah berkeringat dingin. Bertanya-tanya tentang apa yang mesti dilakukannya. Togame tidak sanggup, Togame tidak bisa berbuat apa-apa.

Hingga akhirnya Sako menepuk pundaknya dengan keras, dan dia menghentikan pergerakan Choji.

"Apa perlu sampai segitunya? Mereka juga terluka. Tapi kau bukannya mengobati luka mereka, yang ada kau menambah luka-luka itu. Rasanya pasti semakin menyakitkan, bagaimana bisa orang sepertimu di anggap sebagai pemimpin," kata Sako dengan penuh keberaniannya.

Lama-kelamaan Sako semakin berani menentang segala tindakan Choji, saat semuanya mengalihkan tatapannya ke arah lain. Dan tidak berani berbuat banyak. Maka Sako berbeda, dia tidak menyukainya. Dan dia berani melakukan apa yang semestinya dilakukan oleh yang lainnya.

Bahkan hal itu seharusnya dilakukan oleh Togame, karena dia berhak melakukannya dari pada yang lain.

"Lagi-lagi kau! Kenapa kau terus menggangguku. Jika kau tidak suka, lebih baik kau tinggalkan saja. Dan keluar dari geng ini. Dari pada kau mengutarakan ketidaksukaanmu itu!" bentak Choji yang mengepalkan tangannya. Jangan di tanya lagi seberapa marahnya dia saat ini.

Rasanya Choji ingin sekali menghantam kepala Sako, tapi dia menahan dirinya. Choji tidak ingin melakukan tindakan yang seenaknya saja. Karena Sako merupakan orang terkuat yang sempat di hormati nya itu.

"Kenapa kau tidak berkelahi denganku? Bukankah kau membenci orang-orang yang menentang segala tindakanmu itu?!" sentak Sako tanpa rasa takut.

Kali ini Choji benar-benar marah, dia tidak dapat menahan dirinya lagi. Dan berniat untuk menghabisi Sako saat ini juga. Akan tetapi, dengan cepat pula Togame menghentikannya. Dia mendorong Sako untuk menjauh.

Di Tanggung Sendirian [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang