#13

5.8K 362 10
                                    

Perusahaan Intel Group.

"Bagaimana Lucas?" tanya Jevan pada asisten pribadinya, karena hasil pemeriksaan surat wasiat peninggalan kedua orang tuanya sudah keluar.

"Tuan, surat wasiat itu-" Lucas terdiam ia bingung harus mengatakan apa pada tuannya.

"Apa hasilnya? Apa surat itu palsu?" tanya Jevan dengan bersemangat.

"Surat wasiat itu asli tuan" jawab Lucas dengan menundukkan kepalanya.

"What? Bagaimana bisa? Kau pasti salah membaca hasilnya?" Jevan mengepalkan kedua tangannya, menahan rasa amarah yang mulai menyelimuti hati dan pikirannya. Ia tidak bisa menerima kalau surat wasiat dari orang tuanya itu adalah asli.

"Maaf tuan....." hanya itu yang bisa Lucas katakan, iya tahu saat ini tuannya pasti sedang merasakan kekecewaan yang teramat dalam atas hasil pemeriksaan surat wasiat kedua orang tuanya.

Argh.....

Jevan melempar semua barang yang ada di atas mejanya, ia tidak menyangka jika surat wasiat itu asli milik kedua orang tuanya yang sudah meninggal.

"Ini tidak mungkin, Lucas. Aku bahkan tidak pernah tahu dengan keberadaan surat wasiat itu" Jevan meremas rambutnya dengan kasar, ia benar benar tidak menyangka jika kedua orang tuanya benar-benar sudah menjodohkannya, dengan Belvina anak dari sahabat kedua orang tuanya.

"Jadi bagaimana tuan? Apa yang akan Anda lakukan? Apa anda tetap akan menikahi tuan Nalen dan mengabaikan isi surat wasiat tuan dan nyonya besar?"

Jevan terdiam tidak bisa berkata-kata, semua rencana yang sudah dirancangnya kini terasa ragu untuk dijalaninya. Untuk menikah dengan Nalen itu pasti ia lakukan, karena Jevan sangat mencintai submissive nya. Tapi untuk mengabaikan isi surat wasiat kedua orang tuanya, entah mengapa ia menjadi sangat ragu. Apakah Jevan tega mengabaikan satu-satunya permintaan kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia.

"Tuan jadi bagaimana?" tanya Lucas kembali.

"Aku tetap akan menikah dengan Nalen, dan untuk masalah Belvina aku akan memikirkannya nanti" jawab Jevan.

"Baik tuan" ucap Lucas.

Drt....drt....

Lucas menatap ponselnya yang berdering lalu mengangkatnya.

"Tuan, di bawah ada tuan Elliot dan nona Belvina" ucap Lucas setelah menutup ponselnya.

"Biarkan mereka masuk!" perintah Jevan.

"Baik tuan" Lucas pun memerintahkan karyawannya untuk mengizinkan tuan Eliot dan nona Belvina masuk.

"Kak Jevan....!" seru Belvina berjalan mendekati laki-laki pujaannya itu, lalu tanpa segan-segan memeluknya.

Jefan terdiam sesaat lalu melepaskan pelukan Belvina, Elliot yang melihat semua itu sempat menghela nafasnya dengan berat. Ia dapat melihat dengan jelas kalau Jevan merasa risih dan tidak suka dengan apa yang dilakukan Belvina.

"Bagaimana kau akan bahagia sayang, jika pria yang akan menjadi suamimu nanti tidak mencintaimu sama sekali" gumam Eliot dalam hati.

"Uncle silakan duduk!" Jevan berusaha untuk tetap sopan pada sahabat baik kedua orang tuanya.

Elliot mengangguk lalu duduk di atas sofa, Belvina pun ikut duduk di samping Daddy nya.

"Jadi bagaimana Jevan? Bukankah keaslian surat wasiat itu sudah terbukti?" tanya Eliot to the point.

Jevan terdiam tidak tahu harus menjawab apa.

"Kak Jevan aku sangat mencintaimu, dan saat tahu kalau kita sudah dijodohkan oleh kedua orang tua kita aku sangat bahagia" Belvina menggenggam tangan kak Jevan yang duduk di hadapannya.

Tuan Muda Posesif (NOMIN)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang