ᴡᴇ ғᴇʟʟ ɪɴ ʟᴏᴠᴇ ɪɴ ᴀᴜᴛᴜᴍɴ | ʜᴡᴀɴᴊᴀᴇ

998 45 2
                                    



.

cw // underage smoking

.

.

.



Rumah Jaehyuk terasa seperti rumah kedua bagi Junghwan. Di tempat itulah dia menyaksikan sahabat kecilnya tumbuh dewasa, dan di tempat itu jugalah dia menemukan cinta pertamanya.

Dia bertemu Jaehyuk ketika dia berusia 8 tahun, ketika dia pindah dari Iksan ke Seoul. Jaehyuk adalah sahabat pertama dan terdekatnya. And, of course, his most favorite one.

Sepanjang persahabatan mereka, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu, Junghwan menjadi semakin yakin bahwa dia benar-benar jatuh cinta pada Jaehyuk. Dia tidak tahu bagaimana dan kenapa dia bisa mempunyai perasaan pada sahabatnya itu karena cukup sulit baginya untuk memberikan jawaban.

Mungkin karena binar terang yang tidak pernah luntur di matanya, mungkin juga karena tawanya yang mengasyikkan yang seringkali membuat dada Junghwan bergetar, mungkin juga karena senyumannya yang semanis madu dan secerah mentari atau juga karena rambutnya yang selalu jatuh menutupi wajahnya, membuat Jaehyuk terlihat menggemaskan dan cantik.

"Apa yang kamu pikirkan?"

Junghwan segera tersentak dari lamunannya, menggelengkan kepalanya lalu tertawa ringan. "Tidak ada apa-apa. Apa hyung ingin naik ke atap?"

Atap rumah adalah tempat persembunyian mereka. Jika mereka mengalami hari yang berat, atau hanya ingin bertemu satu sama lain, mereka akan pergi naik ke atap rumah Jaehyuk. Dan terkadang, mereka akan kesana hanya untuk menghisap rokok, satu atau dua batang.

Jaehyuk mengangguk, dengan cepat menyelipkan sweater rajut dari atas kepalanya sebelum meraih pergelangan tangan Junghwan.

Memanjat keluar dari jendelanya, Jaehyuk balas tersenyum pada Junghwan. Dia mengulurkan tangannya, memberikan bantuan dan di saat bersamaan, dia melepaskan kakinya untuk memanjat ke atap.

"Want a light?" Junghwan mengangguk, membiarkan Jaehyuk menyalakan rokoknya. Sambil dia menghela napas dan ketika kepulan asap keluar dari mulutnya, dia melirik ke arah sahabat yang beberapa tahun lebih tua darinya itu.

Jaehyuk benar-benar cantik. Rambutnya nyaris menutupi matanya, dan sweaternya membuat kulit putihnya bersinar di bawah sinar bulan.

Dia kembali menghela napas, menyaksikan asap bertiup di depan wajahnya. Dia juga bisa melihat asap berlegar di udara dari arah kirinya, saat Jaehyuk menghela napas.

Untuk beberapa alasan tidak penting, Junghwan menemukan dirinya lagi-lagi terpesona melihat sahabatnya. Dia tahu dia sedang jatuh cinta, tapi saat-saat seperti inilah yang membuat hatinya seakan berhenti berdetak. Seakan ada suatu hal tentang musim gugur yang membuatnya sangat sulit untuk mengabaikan perasaannya. Saat cuaca mulai mendingin, dan saat daun pohon maple memerah dan daun pohon ginkgo menjadi kuning, dunia seakan menjadi hangat dan dia mendapati dirinya semakin terpikat.

Jaehyuk melirik ke samping, menangkap tatapan Junghwan padanya. Tanpa meluahkan kata-kata, dia beringsut untuk menyandarkan kepalanya di bahu yang lain. Junghwan menghisap rokoknya lagi, melingkarkan lengan kirinya ke pinggang kecil Jaehyuk.

Mereka duduk seperti itu cukup lama, memandangi langit malam yang terlihat indah dalam diam.


. . .


Ketika berjalan ke sekolah, netra bulat Jaehyuk berusaha mencari keberadaan Junghwan di lorong-lorong yang ramai. Ketika mata cerah Junghwan bertemu dengannya dari seberang aula membuat Jaehyuk kembali teringat pada hari pertama mereka bertemu. Pria itu masih memiliki aura kekanak-kanakan pada dirinya, meskipun tidak diragukan lagi dia sudah menjadi lebih dewasa sekarang.

ᴀʟʟ ғᴏʀ ʟᴏᴠᴇ | all x jaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang