S2. Obsessed

881 49 20
                                    

huhuu, aku ngerasa istirahat ga cukupp :(
tapi apa boleh buat, kan udah janji seasn 2
muncul bulan ini :))

Enjoy!

~Happy Reading~


Obsessed.

"Hubungan kita baru dimulai..sayang." Sae yang sembari memberikan kecupan dikening Rin.

____

POV Rin.

Sunyi rasanya. Andai kan saja kakakku 'bukan' saudaraku, sudah pasti dia akan kujadikan milikku. Tetapi apa daya? Aku adiknya. Hanya adiknya.

Kau ingat? Dimana malam itu saat dia bersama shidou, dia tak mengakui ku sebagai pacarnya. Aku tau kisah percintaanku ini termasuk hal yang buruk, tetapi setidaknya aku ingin merasakan bersentuhan dengannya.

Aku tidak tau! Suatu hari aku pasti akan melewati batas ini! Ya. Jikalau aku telah melewati batas saudara bagaimana? Sae akan membenci ku bukan?.

('Satu hal yang tak diketahui oleh Rin adalah Sae tak mempermasalahkan itu. Justru Sae senang bila Rin melewati batasnya. Sae menginginkan lebih dari itu.
Itu Terdengar gila bukan? Tentu.)

"Gua juga tau. Hubungan kita ini ga sepantasnya, Sae. Kita ini kakak adik-kan?.
Tapi...Kenapa? Kenapa rasa ini terus muncul setiap malam?... "

"......"

"Maaf. Gua ga pantes jadi adik lu, Sae.
Agar hidup lu nyaman, gua bakal pergi dari sisi lu. Tapi tenang aja, lu bakal tetep gua pantau." Ujarnya pada malam itu.

.
.
.

Tak kian dari itu, Rin dengan perlahan dan mengendap endap keluar dari kamar mereka agar tak membangunkan Sae yang tertidur.

Pukul 00:13. 'Tak Tak Tak.' Suara jarum dari jam yang terus terusan berjalan menunjukkan bahwa waktu tak pernah berhenti. Rin tengah mengemasi semua barang-barangnya hingga tak tersisa.

Tak lupa Nomor dan akun lainnya Sae ia block, karena tak ingin bila dirinya dicari oleh sang kekasih.

Rin sudah tak dapat menahan tangisnya. Ia berlari menuju Sae yang tertidur. Sontak memegang tangannya sembari terisak tangis dan mencium tangan sang kekasih.
Tak lama juga dia menangis sekitar 15 menit disamping Sae.

"Maaf... Rin gagal jadi adikmu Kak.."

Sebelum Rin pergi meninggalkannya dengan berat hati, ia membaluri Sae selimut dan mencium Sae dengan perasaan tak rela.

"Cari pengganti-ku. Lebih baik jangan berhubungan lagi denganku, kak."

"Aku pergi. Selamat tinggal."

...

Pagi yang cerah tetapi tanpa sosok kekasih Sae...

Telat. Sae lagi lagi telat bangun. Entah mengapa suasana pagi rumah kali ini sungguh terasa sepi layaknya ada sesuatu yang kurang.

.

"...Rin!" Ah..iya. Yang kurang adalah Rin, kekasihnya. Sae beranjak keluar dari kamar dengan pakaian kusut beserta rambut acak acakan. "Rin dimana?" Lebih dari sepuluh kali Sae terus memanggil namanya.Dan Akhirnya Sae menyadari bahwa dirinya  sudah tak bersama Rin lagi.

Come Back To Me.. Please! (END Rinsae-!!).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang