Pingsan.

765 38 9
                                    


~Happy Reading~


"Comeback to me..please" Pinta Sae yang terisak dalam ponsel Rin.

"Rin mau.. tapi ngga bisa,kak" Semua perkataan Sae telah dijawab oleh Rin, tapi sayang, Sae tak dapat mendengarnya.

"Rin mau meluk kakak.."

'Kapan gua bisa kembali ya.. bisa gila gua.'

Sedetik berlalu dengan keDiam-an Sae. Perlahan demi perlahan Sae bangkit dari duduknya dan beranjak kembali kekamar meskipun dengan tubuh yang terlihat jelas lusuh. Aneh. Rin memperhatikan lama wajah Sae 'Pucat.' Wajahnya terlihat pucat. Tak lama kemudian ketika Sae berada ditangga lantai dua,

"BRUK!!"

Sae terjatuh dan tubuhnya terguling kebawah.

Rin sontak kaget dan bangun dari baringnya. Ia bergegas menelfon temannya 'Hiori Yo' untuk membawa Sae ke Rumah Sakit dengan secepatnya. Sungguh disayangkan. Rin terus menunggu jawaban telfon dari Hiori, tetapi Naas. Rin bergegas mengambil kunci mobilnya dan keluar dari Hotel. Ia menuju lokasi Sae.

Ia mengendarai dengan kecepatan tinggi atau bisa dibilang Full. Rin terlihat linglung, Ia hampir saja menabrak pengendara lain karena Rin tak biasa mengendarai dengan kecepatan tinggi.

Seorang pemuda tetiba dengan kecepatan full pun berhadapan dengan Rin. Sosok pemuda itu terlihat marah ketika mobilnya hampir saja lecet, tetapi Rin tak mempedulikannya, ia hanya melanjutkan perjalanannya dengan tergesa gesa.

»»»»

Tak peduli dimana ia memparkir mobilnya. Pikiran hanya terlintas Sae, Sae, Sae.
"Clack-" Eh? "Clack-Clack-Clack." Pintu terkunci dari dalam. Rin berusaha mendobrak pintu tersebut, tetapi hasil tetap sama.

Tetiba terlintas kalimat yang dikeluarkan Sae pada hari hari sebelum ia meninggalkannya.

"Hidup kakak dan Cinta kakak ada padamu."

"I can't life without you."

"Don't leave me.."

"I will love you forever, Rin."

Hampir terlambat. Suara tangisan memenuhi 'seluruh' halaman Rumah itu. Tetapi tercampurnya suara tangisan dan juga suara panggilan nama Sae.

Sedih, kecewa, rindu, emosi, 'Sakit' bercampur menjadi satu. Perasaan itu lah yang telah berhasil membangunkan Hati Rin dan kekuatan Rin. Rin perlahan mundur dari pintu itu dan kembali ia dobrak. "Berhasil" Ujarnya.

Baru saja Rin membuka pintu tersebut, sudah sangat terlihat jelas Sae berada didepan tangga tengah terbaring. Rin menghampirinya kemudian mengangkat tubuh Sae. Jelas bahwa tubuh memanas dan nafas yang terputus tiba tiba. Rin berlari kemobil sembari mencium kening Sae sekali dan berkata,

"Tahan sebentar ya, Kak? Rin mohon." Pinta Rin.

Rin tak memilih untuk membawa Sae kerumah sakit dengan posisi terbaring dikursi belakang. Tetapi ia memilih memangku Sae dikursi pengendara. Lagi dan lagi Rin menangis karena tak tahan. Tangan Kanannya ia gunakan untuk memegang Stir, sedangkan tangan kirinya memegang pinggul Sae dengan maksud menahan tubuhnya.

Come Back To Me.. Please! (END Rinsae-!!).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang