~Happy Reading~
•
•
•Jam menunjukkan pukul 08:00 pagi, saat nya mereka berdua melakukan rutinitas pagi mereka. Matanya terbuka perlahan lahan, sae bangun terlebih dahulu daripada rin. Ia mematikan alaram yang terpasang didekat kasur mereka.
Sebelum sae pergi mandi, ia menyempatkan dirinya untuk mengelus lembut pipi rin yang tengah tertidur. Rin yang merasa sesuatu yang sangat lembut menyentuh pipinya namun agak geli sontak terbangun dari tidurnya.
"Kakak?.." Lirih nya.
"hm?" Sae masih saja mengelus pipi adiknya sembari tersenyum tipis.
"Rin ngerasa ga enak badan.." tatapannya sungguh sayu.
"Eh?"
Sae yang mendengar itu lantas berhenti mengelus pipinya dan memegang dahi dan tangan rin.
"Panas..kamu demam..." Katanya dengan nada lirih.
"Tubuh rin panas?" Tanya nya.
"Iya sayang,Istirahat yang banyak, jangan sampe kecapean" Sae menenangkan rin dengan cara melerai rambutnya.
"Tunggu ya, kakak pergi mandi dulu terus suapin kamu makan"
Rin mengangguk "iya..."
Setelah itu Sae pun pergi mandi walaupun agak cepat selesainya, namun ia tetap harum.
Sae yang keluar dari kamar mandi sembari terus mengeringkan rambutnya, sae melihat si bungsu itu sedang tertidur. Terlihat sungguh jelas dibawah mata rin itu tertanda kecapean sehingga membuat rin sakit.
Ia berjalan kearah rin yang tengah tertidur. Sae sedikit menundukkan tubuhnya dan melerai rambutnya kemudian mengecup kening adiknya sembari tersenyum tipis.
"Tunggu ya sayang." Bisiknya.
~~
Sae mencoba membangunkan rin dengan perlahan "rinn, bangun makan dulu terus minum obat".
Tak cukup 10 detik sae membangunkannya, rin terbangun dari tidurnya karena suara kakaknya.
"Kakak..,ada apa?.."lagi lagi dengan suara lirih dengan tatapan sayu.
"Bangun dulu sayang, makan terus minum obat ya?"
"Rin ga nafsu makan kak.."
"Ga boleh gitu rinn, kamu harus makan, kamu ga bisa minum obat kalau belum makan sayang.." Sae daritadi terus mengelus surai adiknya.
"hm, iya..."
Sae mengambil sesendok nasi dari piring tersebut, kemudian menyuap rin.
~~
Siang berlalu, tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Lembaran terakhir dari buku tersebut ia tutup.
Diteras itu hanyalah ada sae. Rin tengah beristirahat dengan tenang dikamar. Ia cukup lama memandangi langit langit indah itu sembari memikirkan sesuatu yang membuat dadanya berdenyut kencang.
Sae menitikkan air mata, ia berusaha menutupi wajahnya. Sae terisak tangis yang berat.Rasa Sedih, Kekecewaan,Takut akan kehilangan, Emosi bercampur menjadi satu.
"Masa depanku...akan tetap bersama rin kan?.."
"Jikalau masa depanku tak ada rin lagi bagaimana..."
"Rin akan tetap bersamaku bukan?.."
-Batinnya.
Dua detik tangis itu tertahan karena sebuah bisikan terdengar jelas itu berkata
"Buatlah dia menjadi milikmu, Sae Itoshi."
"Apapun harus kau rela kan, demi dia."
"Jangan biarkan seseorang memilikinya."
"Jika dia bersama yang lain..
MAKA REBUTLAH."Benar.. Apapun yang terjadi Sae akan tetap bersama rin hingga maut memisahkan. Tak akan ada yang memilikinya kecuali Sae seorang.
Sae Terobsessi dengan Rin.
Lantas bagaimana dengan perasaan rin? Apakah perasaannya terhadap sae itu hanyalah sebuah percobaan untuk memuaskan hasratnya? Tentu Tidak.
Hari demi hari, rin terus memikirkan hal yang sama 'Cintaku, Milikku, Masa depanku tentu bersamanya.'
('Tentu, Mari ikut bersamaku ke hari hari sebelumnya).
.
.
.Hari xx/x/xx tepat pada malam itu Rin mencoba untuk memasukkan ramuan kemulut Sae.
~Ramuan cinta yang dapat membuat rasa sayang dan suka tumbuh sekaligus rasa Obsessi.~
Namun tentu saja ia tak lakukan, belas kasih masih tersimpan dalam hatinya. Walau ia berpikir seperti itu, tetapi tetap saja hari hari ia menyesali bahwa ia tak melakukannya.
Saat makan, mandi, melamun, bepergian pikiran itu masih tertera di otaknya.
"Kenapa..kenapa tak bisa kulakukan..!"
"Sae...akan kubuat kamu menjadi milikku kak. Sekalipun kamu memohon, tak akan kubiarkan kakak lepas dariku. Tak akan pernah bisa Lolos."
"Kakak akan mencintaiku selamanya, dan tak akan pernah ada rasa cinta kepada orang lain. Hanya diriku yang berhak kau cintai, tak ada yang lain."
Ia mengatakan semuanya pada malam itu dan menyeringai aneh.
Rin lebih obsessed kepada Sae.
.
.
.(Kembali pada masa sekarang).
Tangisan yang terisak itu terhenti.
Ia bangun dari duduknya dan berjalan menuju rin yang sedang tertidur.Ia duduk ditepi kasur dan memandangi wajahnya lama. Ia perlahan mengelus dan melerai rambutnya sembari memberikan kecupan.
"Hubungan kita baru dimulai...sayang."
-Season 1 end!-
Hai, ini author, maaf tapi aku ngerasa greget, mau banget mulai ni ceritanya hehe
Jadi buat kalian yg ngira ini udh tamat, belum ya! Hubungan mereka baru aja mau kumulai.
Bulan depan Season 2 bakal muncul dan bakal lebih sering up.
So keep supporting the author, that will make the author work harder
nice to see you again in the next month, see you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back To Me.. Please! (END Rinsae-!!).
RomanceSeason 1: rn: coose me. se:always, babe. Season 2: se: Don't leave me..Rin rn: ....but, will u forgive me? se:... Yes, and don't leave me again, Rin. __ Karakter milik Muneyuki kaneshiro dan Yusuke nomura.