My Star (02)

88 4 0
                                    


~ Happy Reading ~






























































Kini Mark dan Jeno sudah sampai digedung yang tak lain adalah agensi tempat dia bekerja. Perusahaan milik keluarga Wong yang kini dipegang oleh anaknya, CEO muda sekaligus sahabatnya sendiri yaitu Wong Lucas.

"Yakk! Mark Lee!" teriakan Lucas menyambut kedatangan Mark dan Jeno saat masuk kedalam ruangan sang CEO.

"Apa? Apa lebih buruk dari dugaanmu?" mark dengan santainya duduk dengan kaki dinaikan ke atas meja.

"Apa kau harus bertanya? Aku lebih suka kau menjadi viral dengan skandal cinta daripada ini.. kenapa 2 aktor yang terkenal berteman baik bisa berkelah?" dibantingnya tab ke arah Mark yang berisikan artikel perkelahian.




Breaking News

Terlihat di sebuah restoran, terjadi perkelahian antara dua aktor populer yang bernama Mark Lee dan Yang In-woo yang terkenal berteman baik selama ini oleh masyarakat.

Di duga Mark Lee yang saat itu sedang minum bersama Yang In-woo dengan tiba-tiba memulai perkelahian dan menghajar tanpa alasan yang jelas.









"Tenang luc, kita bicarakan masalah ini baik-baik agar cepat terselesaikan" ucap Jeno sembari menenangkan temannya yang sedang emosi akan tingkah bar-bar sang aktor yang tak lain adalah temannya sendiri.

"Bagaimana dengan buktinya? Dari rekaman cctv? Bagaimana itu bisa menjadi bukti? tanya mark

"Kalian berdua ke restoran bersama, lalu kalian pergi dari sana juga bersama.. selama itu, dia pergi dengan wajah lebam seperti yang kau lihat.. sedangkan kau, pergi dari sana bersih tanpa luka" jelas lucas

"Ahh~ ini mengecewakan, padahal kita berada di pihak yang sama" mark berbicara sembari mencoba menelpon Yang In-woo tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.

"Itu kau tau.. lantas apa yang terjadi sebenarnya? Ayolah, katakan saja! Aku CEO agensi ini.. tolong beritahu aku!" lucas bicara dengan kesabaran yang sedikit lagi meledak.

"Aku tidak tahu.. sungguh bukan aku yang melakukannya" jelas mark sedikit memijit kepalanya.

"Jika kau tidak melakukannya, katakan saja yang sebenarnya.. kau ingin membantu frustasi? - lucas

"Aku tahu kau bisa menangani ini" ucap mark yang membuat lucas menghembuskan nafas dengan frustasi.

"Ada rekaman kau menarik uang dari ATM di toserba" jeno yang dari tadi diam akhirnya angkat bicara.

"Benarkah? Itu bagus.. siapa yang memberi uang tunai untuk berdamai? Orang mentransfernya" lucas amat sangat pusing dengan tingkah sahabatnya ini.

"Maka itu akan meninggalkan bukti" jelas jeno sembari meminum kopi dengan santai.

"Terkadang kau cukup pintar juga ya, hehe"

"Terimakasih, aku tahu aku pintar"

Ingin rasanya lucas melempar ke-2 manusia ini dari atap gedung, untung dirinya sudah terbiasa karna bersahabat dari kecil.

"Ini semua salahku! Semua orang meremehkanku karena menjadi CEO yang tidak becus menjaga artisnya.. bahkan aku tidak bisa menangani kekacauan ini.. kenapa tidak? Bahkan seorang artis dari agensi sendiri meremehkanku.. tentu saja semua orang akan meremehkanku, kau tahu?!" meledak sudah kesabaran lucas akan kelauan mahluk didepannya ini.

"Berhenti bicara seperti itu.. aku tidak bermaksud untuk meremehkanmu" jelas mark yang kini merasa bersalah dengan sahabatnya itu.

"Terserah, aku tidak peduli" ucap Lucas dengan ketus

"Omong-omong, dimana aku harus tinggal?" tanya mark dengan cengengesan.

"Bagaimana kau keluar dari sini?" lucas balik bertanya setelah melihat banyaknya wartawan diluar gerbang kantornya ini.




Kembali lagi dengan si namja manis bernama haechan yang baru saja pulang sehabis bekerja dari restoran milik temannya dengan membawa beberapa belanjaan untuk keperluan rumah.

Sesampainya dirumah haechan langsung pergi ke dapur untuk mengisi beberapa bahan yang sudah hampir habis lalu mengisi kulkas dengan beberapa bir untuk menemani hari-harinya.

Setelah selesai dengan urusan dapur, haechan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri sembari mendengarkan musik, hingga kembali menjadi segar seperti semula.

Saat hendak ingin memasuki kamar, haechan mendengar suara seseorang yang sedang minum dari arah dapur. Lantas setelah memakai bathrobe haechan membawa langkah kakinya dengan pelan dengan tongkat kayu ditangannya, berjalan ke arah seseorang yang sekarang sedang membelakangi tanpa tahu ada orang lain disekitarnya.

Saat hendak memukul kepala orang tersebut dirinya dikagetkan dengan siapa yang ada didepannya hingga tanpa sadar tali bathrobe yang dipakainya terlepas dan menampakkan paha mulus serta perut datar milik si namja manis ini.

Hal itu, membuat namja yang hendak dipukul tadi kaget dan menutup matanya dengan telapak tangannya. Walaupun kga sepenuhnya tertutup sih, hehe mubajir kalau kga diliat. Haechan yang sadar akan kecerobohannya itu lantas langsung membuang tongkat kayu yang dipegang dan mengikat kembali tali bathrobe miliknya.

"Kau yang di restoran tadi bukan?" tanya mark dengan gugup kejadian tadi.

"Siapa kau? Kenapa bisa masuk kesini?" bukannya menjawab tetapi haechan malah bertanya balik kepada mark.

"Begini.. kurasa kau tidak mendengar aku akan datang.. aku harus tinggal di sini untuk sementara.. pokonya kita pernah bertemu, tetapi senang bertemu denganmu lagi" jawab mark dengan cengengesan.

"Tapi ini kabar baru bagiku" jelas haechan dengan dingin.

"Kalau begitu, kau bisa telepon induk semangmu.. omong-omong, kita bertemu dua kali dalam sehari.. berarti kita ditakdirkan bertemu lagi" ucap mark dengan santai sembari meneguk habis bir yang dipegangnya. minuman orang itu astaga mark.









[ Ada pepatah mengatakan, kalau pelanggan pertama yang akan menentukan penjualan setiap hari.. ternyata kalau dipikiran kembali hari ini cukup baik.. Tidak! Sudah kuduga ini hari yang sangat sial bagiku setelah bertemu dengannya. ]



Kasian banget si haechan harus tinggal bersama mahluk bar-bar yang sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang pendiam dan pencinta kedamaian.

Minta doanya yaa untuk para pembaca yang ada di manapun, semoga si haechan tidak depresi akibat tinggal bareng dengan si alis camar hehe.
















Minta doanya yaa untuk para pembaca yang ada di manapun, semoga si haechan tidak depresi akibat tinggal bareng dengan si alis camar hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wong Lucas / CEO Wong Ent /
Sekaligus sahabat Mark













You Are My Star || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang