My Star (03)

62 1 0
                                    


~ Happy Reading ~


































Calling ..

"Lucas hyung?"

"Yak! Kau tidak menyimpan nomerku? Kau sungguh tidak menyukaiku rupanya. Padahal aku masih pemilik rumah yang kau tempati saat ini"

"Akan kututup jika hyung tidak jelas"

"Tunggu, kau sudah bertemu mark lee?"

"Ya, dia bilang akan tinggal di sini"

"Jadi, dia sudah memberitahumu.. ya, dia akan tinggal di sana untuk sementara.. lagi pula, kau juga sedang mencari teman sekamar yang pas bukan?"

"Baiklah"

"Minta dia untuk membayar tagihan. Lagi pula, dia itu kaya. Dia di sana hanya untuk sementara, bersikap baiklah. Tapi bersabarlah, karna dia sedikit menyebalkan"

"Lain kali, beritahu aku seminggu sebelumnya ya hyung'

"Astaga, aku juga ingin melakukan itu. Tapi kau tidak- "

"Akan kututup teleponnya"

Tutt ..






"Bukankah itu aneh?" lucas bertanya kepada Jeno dengan nada yang terdengar akan marah. "Kenapa orang-orang selalu menutup teleponku secara sepihak?!"

"Tapi aku tidak melakukan itu" jelas jeno dengan cengengesan.

"Benar, terimakasih. Haha itu menenangkan"

"Omong-omong, mark tidak mungkin memukulinya bukan? Terkadang dia suka mengatakan hal-hal menakutkan" tanya Jeno dengan wajah penasaran.

"Yak! Jung Jeno! Dia memang pembuat onar, tapi tidak kasar seperti itu" jelas lucas kepada sahabatnya ini.

"Iya juga ya hehe"

"Kau mempercayainya bukan? Jawab aku" tanya Lucas mulai gelisah memikirkan sifat mark yang suka membuat onar.

"Kau mulai gelisah?" bukannya menjawab, kini jeno malah balik bertanya kepada lucas.

"Tidak! Tidak mungkin! Aku tidak cemas. Aku percaya kepadanya.. kapan kau akan mengantarkan barangnya?"

"Besok, dan dia juga memintaku melakukan sesuatu untuknya"

"Benarkah?"











Matahari kini sudah muncul, membangunkan namja manis yang saat ini sedang tidur dengan damai. Mungkin orang-orang mengira hari ini akan menjadi awal pagi yang indah, tapi tidak untuk haechan yang saat ini terganggu akibat datangnya Mark dengan cara mengagetkan si namja manis disaat sedang asik membuat kopi.

Haechan itu sangat cinta kedamaian dan tidak suka keributan. Kini dia harus mempunyai teman serumah yang sangat bertolak belakang dengan kepribadian yang orang-orang bilang sangat suka hidup damai bagaikan sunyinya ditengah hutan dan jarang berbincang dengan orang lain.

Dan kini dirinya di datangkan manusia menyebalkan dengan mulut yang berisik, suka seenaknya, dan jarang menjaga kebersihan. Haechan memang ingin memiliki teman serumah, tapi tidak seperti si alis camar itu.

"Kenapa kau terlihat membenciku?" tanya mark dengan santai memakan apel yang sudah terpotong rapih di meja makan.

"Kau harus meminta maaf terlebih dahulu" jawab haechan dengan ketus.

"Haruskah aku meminta maaf? Aku bisa mengganti rugi bir mu sepuluh kali lebih banyak" mark membalas dengan sombongnya.

Lihatlah mahluk ini, bukankah dia sangat menyebalkan dihari pertama tinggal di sini? Bagaimana bisa dia tidak punya etika dan suka seenaknya.

Tidaklah dia berpikir kelakuannya semalam itu sangat sombong dengan meminum tanpa izin dan sekarang menghabiskan apel yang sudah terpotong untuk sarapannya.

Biarkan hari ini berjalan semaunya. Tapi untuk hari selanjutnya tidak akan bisa dibiarkan apabila si alis camar itu masih suka seenaknya. Haechan akan terus mengingatkan si alis camar bosan mendengarkannya.

"Oh iya, aku sangat sensitif terhadap bau.. kau tidak mandi semalam, tolong jaga kebersihan dengan benar meskipun kau hanya diam di rumah" jelas haechan dengan tatapan jijik ke arah dan setelahnya menyiapkan diri untuk berangkat bekerja.

"Hatiku sakit mendengarnya" Mark menjawab dengan dramatis sembari mengikuti haechan yang akan keluar rumah.

"Jangan sia-siakan makanan juga.. tapi melihat kau suka membuang makanan itu mungkin akan sulit" haechan berbicara tepat didepan pintu dan sekilas melirik seseorang yang sedang berdiri tepat didepannya lalu pergi begitu saja.


Jeno yang dari tadi didepan pintu mematung melihat namja manis didepannya barusan dengan mulut yang dari tadi menceramahi Mark yang pastinya sudah membuat si manis itu kesal akan kelakuannya.

Lantas setelah melihat Mark keluar rumah dengan wajah cengengesan tanpa dosa membuat Jeno menampar dirinya sendiri guna menyadari apa yang barusan dia lihat.

"Kau mengejutkanku.. apa? Kenapa kau menampar dirimu sendiri?" kaget mark melihat sahabatnya itu menampar dirinya sendiri.

"Dia terlihat tidak ramah, dan sangat galak" jelas jeno sembari menunjuk ke arah haechan yang sudah menghilang dari hadapannya.

"Teman serumahku? Lalu kenapa? Dia yang tidak ramah, kenapa kau yang menampar dirimu sendiri?" tanya mark melihat tingkah aneh sahabatnya itu.

"Tidak, kau membuatku gila" jawab Jeno sembari masuk dengan membawa barang-barang milik mark dan setelahnya duduk di meja makan bersama Mark.


"Kau sudah sarapan saat ke sini?"

"Sudah, kau kenapa memakan telur? Bukankah kau benci telur?" Jeno sangat heran melihat sahabatnya yang dari dulu sangat membenci telur, kini malah makan dengan santai dan lahap.

"Aku harus memakannya.. karena dia terlihat menakutkan" beruang manis memang gitu kalo udah ngamuk menyeramkan.

Sesudah selesai makan, mark bangkit membantu Jeno membereskan barang-barangnya yang belum sempat dirapihkan lalu mandi membersihkan diri dan membiarkan jeno pergi meninggalkan dirinya sendiri dirumah kesepian hingga malam tiba memesan banyak pizza sembari menunggu teman serumahnya itu pulang.












Untuk kamu haechan, maaf ya harus membuatmu banyak-banyak istighfar.

Tapikan agama haechan bukan Islam ya, hehe. Berarti sabar aja ya Chan ga usah capek-capek istighfar ;)







You Are My Star || MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang