04

7.9K 589 7
                                    


Sudah satu Minggu berlalu, mereka mulai terbiasa sekarang. Meski sedikit canggung jika berdua.

"Gua sama papa lagi cari tau siapa yang jebak kita." Ucap Jeno

"Terus, udah ketemu?" Jeno menggeleng

"Belum, papa bilang tunggu besok atau lusa." Jaemin mengangguk.

"Gue curiga kalau pelakunya salah satu murid sekolah." Ucap Jaemin pelan.

"Kenapa Lo bisa curiga kesana?" Tanya Jeno, menatap Jaemin yang sedang melipat pakaian Jino.

"Minggu lalu, di mading. Kalau lo liat." Jawab Jaemin tanpa menoleh kearah Jeno.

"Gua gak liat."

"Gue liat pas istirahat, tapi pas gue balik buat liat lagi udah gak ada." Jeno diam, masih memikirkan ini.

Aneh, mengapa hanya Jaemin yang dilihatkan sementara ia tidak.

"Ada yang lo curigain gak?" Jaemin menggeleng.

"Gue gak terlalu kenal anak sekolah, gak ada yang gue curigain." Jaemin yang selesai melipat pakaian si kecil menoleh kearah Jeno.

"Lo gimana?" Jeno menggeleng.

"Gak ada, gua juga gak terlalu kenal sama anak sekolah." Jaemin tak menjawab, pemuda manis itu bangkit dari sofa menuju kamar milik mereka yang berada di lantai dua.

Jeno menatap punggung Jaemin yang menjauh, menghela nafas pelan dan menaruh tubuhnya pada sandaran sofa.

"Gua pastiin orang itu ketemu, apapun caranya."

..

Jaemin turun dari mobil Jeno setelah kendaraan roda empat itu berhenti, ingin melangkah menuju gerbang namun terhenti saat suara Jeno dari dalam mobil terdengar.

"Kenapa?"

"hati-hati." Jaemin menatap Jeno bingung, apa yang dimaksud pemuda tampan itu.

"Lo juga." Jaemin berlalu kemudian tanpa memikirkan perkataan aneh Jeno tadi.

Sementara Jeno menghela nafas kasar dan menjalankan mobilnya setelah Jaemin benar-benar sudah masuk ke dalam.

Hingga pandangannya tertuju pada seseorang yang ia lihat dari spion mobil, seseorang dengan pakaian serba hitam yang terus menatap mobilnya tak lama orang itu pergi.

"Orang aneh." Ucapnya lalu menjalankan mobilnya meninggalkan halte.

...

"Gue liat mobil lo berhenti di halte lama, ngapain?" Jeno yang tengah fokus pada game nya menoleh.

"Angkat telfon bokap, kenapa?" Jawab Jeno, kembali memfokuskan diri pada ponselnya.

"Tapi, gue liat Jaemin berhenti di dekat mobil lo." Jeno menaruh ponselnya pada meja.

"Gua nawarin dia bareng, ada masalah jin?" Tanya Jeno, pemuda dengan nama Hyunjin itu menggeleng.

"Gak, gua cuma nanya." Jeno tak menjawab, ia kembali mengambil ponselnya dan lanjut memainkan game.

Dua teman Jeno yang tadi hanya melihat saling berpandangan dan setelahnya mereka menggeleng begitu dengan Hyunjin yang kini diam.

Sementara di kelas Jaemin, pemuda manis itu sedang menikmati bekal yang ia bawa. Ini jam istirahat, pemuda manis itu lebih memilih untuk diam didalam kelas membiarkan kedua temannya ke kantin.

accident | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang