𝐈𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡

28 2 0
                                    

Typo bertebaran, tandain ya

"Tidak"

"Kala belum sembuh total loh sayang, yang lain aja ya permintaannya" bujuk Aurel pada sang anak.

"Gak!!, Kala mau sekolah mommy, daddy Kala mau sekolah" ujar Kalandra dengan mata berkaca kaca menoleh ke mommy sebentar dan tangannya yang menggoyang goyang kan tangan sang daddy.

Setelah sarapan paginya Kalandra merengek ingin sekolah juga seperti Revan karena sebenarnya ia bosan berada di mansion besar ini sendirian, walau mommy menemaninya.

Tapi kan dia juga mau kayak abangnya Revan belajar di sekolah, bermain sama teman teman. Disini dia hanya menonton TV, makan, tidur.

"Daddy Kala mohon, Kala mau sekolah kayak bang Revan daddy" rengek Kala yang bersiap menumpahkan air matanya karena daddynya tak merespon"huft, Kala kenapa mau sekolah kayak bang Revan, kan daddy udah bilang kalau Kala homeschooling. Kenapa gak mau? , hm"ujar Arta tak tega ketika melihat mata cantik sang anak ingin menagis.

"Kala bosan dirumah Kala pengen kayak abang juga belajarnya sama teman teman gak sendirian" jujur Kalandra pada daddynya

"Ya sudah, Kala boleh sekolah kayak abang tapi setelah hasil check up sore nanti menunjukkan kalau Kala baik baik aja oke, sekarang jangan sedih lagi ya" jelas Arta mengusap air mata Kalandra di matanya dengan ibu jari.

Kalandra yang mendengarkan itu pun merasa senang dan memeluk badan daddynya,ia jadi tidak sabar ingin cepat cepat sore hari.Ia membayangkan betapa menyenangkan jika ia sekolah seperti abangya.

.

.

.

"Daddy ayo cepat"

"Sebentar Kala jangan terburu-buru okay, kamu mau kemana sih buru buru banget hm" ujar Arta bingung setelah dia keluar dari ruang kerjanya tiba tiba saja Kalandra menarik tangannya.

"Issh daddy lupa ya kan ini udah sore daddy katanya mau check up kerumah sakit"

"Hah, Kala ini masih jam tiga siang Kala kamu ada ada saja daddy pikir ada apa" ujar Arta mengela pelan nafasnya setelah melihat arloji ditangan kanannya dan terkekeh setelahnya.

Sungguh dia gemas sama anak bungsunya ini. Biasanya anak bungsunya paling susah untuk check up kerumah sakit ada aja alasan yang dia buat untuk tidak kerumah sakit.

Dia tak tahan langsung mengendong Kalandra dan mencium gemas pipi buntal sang anak.

"Ishh daddy stop, ih.. Geli daddy... Udah cukup stop daddy" ujar Kalandra kesal dengan daddynya yang tak berhenti mencium pipinya, iakan risih apalagi daddynya memeluk erat dirinya. Ia berusaha menjauhi wajah daddynya dengan tangan mungilnya tapi daddynya malah semakin brutal menciumnya.

Kalandra hanya pasrah dengan perlakuan daddynya ia tak bisa lagi berontak kedua tangannya ditahan tangan daddy yang satunya dan dengan wajah penuh air liur sang daddy yang menciumi pipinya.

"Daddy... Stop... hiks... Stop udah" berhasil daddynya berhenti mencium pipinya dan memandang wajah sedihnya.

"Maaf sayang habis kamu gemesin daddy kan gak tahan buat cium pipi Kala apalagi pipi Kala makin buntal" ujar Arta disertai kekehan pelan dan mencubit pelan pipi Kalandra.

"Ya ampun Kala mommy cariin ternyata sama daddy, kok Kala bisa sama kamu mas" bingung Aurel. Bukannya suaminya ini diruang kerja, apa Kala ikut ya keruang kerja, tapi tadi kan dia nonton diruang keluarga.

"Tadi pas daddy keluar dari ruang kerja tiba tiba aja Kala narik tangan Daddynya ngajak ke rumah sakit buat check up"jelasnya ketika melihat kebingungan sang istri dan mencium pipi Kalandra lagi.

" Kala sama mommy dulu yuk kita siap siap"ujar Aurel mengambil alih Kalandra dari gendongan suaminya.

Sedangkan Arta berjalan menuju ruang tamu menunggu Kala dan istrinya.

"Tumben cepat pulang kamu Revin" ujar Arta melihat anak ketiganya pulang, biasanya dia pulang jam 5 lewat. Dan sekarang baru jam 4 kurang.

"Iya dad, gurunya pada rapat sekolah dari pada diam bae disekolah gak jelas mending pulang, Kala mana dad biasanya Revin pulang Kala lagi nonton" ujar Revin bertanya diakhir ucapannya.

"Adikmu lagi siap siap sama mommy dikamarnya"

"Ok, thanks dad" ujar Revin berlalu dari ruang keluarga menuju kamar Kalandra setelah tau keberadaan sangat adik.

"Ganti bajumu dulu Revin" teriak Arta pada anak ketiganya yang dibalas 👌pakai tangannya. Arta menggeleng kan kepalanya melihat jawaban anak ketiganya itu.

Cklek

"Adek abang"ujar Revin berjalan ke arah Kalandra.

"Bang Revin" ujar Kalandra melihat abang ketiganya dikamarnya, ia ingin memeluk abangnya tapi ditahan sama mommynya.

"Eits...Abang berhenti disitu,abang belum bebersih jangan dekat dulu sama adiknya, abang tumben pulang cepat" ujar Aurel sebelum sangat anak memeluk Kalandra yang sudah mandi.

Revin yang mendengar itu pun berhenti melangkah padahal dia kangen banget sama pelukan Kalandra" hehe mommy tau aja, tadi guru rapat mom jadi dari pada abang diam di sekolah mending abang pulangkan terus main deh sama Kala"ujar Revin lanjut berjalan ke arah mommy dan Kalandra. Dan mencium sekilas pipi Kalandra

Posisinya tuh Aurel dan Kalandra lagi duduk disamping tempat tidur, dan baru selesai bersiap. Aurel menghela nafas pelan akan kelakuan sangat anak ketiganya.

"Kala mau kemana kok adik abang imut banget sih" ujar Revin melihat keimutan sangat adik, dia gak tahan sumpah ingin rasanya mencium pipi gembul sangat adik. Tapi dia takut nanti mommynya marah, karena jujur Revin takut sama mommynya.

"Ih abang Kala itu ganteng tau, Kala gak imut. Imut itu perempuan kayak mommy" sebel Kalandra"khekhekhe, iya iya Kala ganteng, jadi Kala mau kemana hm"

"Kala mau kerumah sakit bang mau check up sama mommy sama daddy" ujar Kala antusias.

"Heeeh, adik abang udah berani sekarang check up biasanya kan malas, terus ada aja alasannya biar gak check up" goda Revin pada sangat adik.

"Mana ada ya, Kala gak gitu kok iya kan mom" ujarnya membela diri. "Terus yang waktu itu nangis gak mau check up siapa ya sampai harus di bujuk beli anak kucing biar mau check up" Goda Revin lagi. Aurel hanya menonton saja biarkan kali ini Revin menggoda sang adik jarangkan dia lihat kayak gini.

"Ish.iya itu Kala, abang mah gak bisa lihat Kala senang gitu" ujar Kala menggembungkan kedua pipinya tanda ia merajuk.

"Udah bang kasian adeknya nanti nangis lagi" ujar Aurel tak tega ketika melihat mata Kalandra berkaca kaca.

"Maaf ya, maafin abang ya Kala"sesal Revin membujuk Kala yang merajuk. "Iya adek maafkan abang, karena abang ganteng"

"Lah kalau abang jelek Kala gak mau maafkan gitu" ujar Revin  yang diangguki sama Kalandra. Ya ampun ada ada aja adiknya ini pikirnya.

"Ya udah yuk kasian daddy nunggu lama, dan abang langsung bebersih" ajak Aurel menggandeng tangan Kalandra keluar kamar yang diikuti oleh Revin dibelakangnya yang ingin ke kamarnya sendiri.

Setelahnya mereka bertiga langsung pergi ke rumah sakit menggunakan mobil.









TBC..

Jangan lupa vomennya

𝐊𝐚𝐥𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐆𝐞𝐯𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang