𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡

23 2 0
                                    

𝐓𝐲𝐩𝐨 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧, 𝐭𝐚𝐧𝐝𝐚𝐢

"Daddy gimana hasil check up Kala tadi, Kala baik baik aja kan, Kala udah sehatkan daddy?Kala bisa sekolah kan daddy? " tanya Kala penasaran.

"Eh, Kala mau sekolah? " tanya Vani pada Kalandra dan melirik kedua orang tuanya meminta penjelasan.

Setelah pulang dari rumah sakit sebenarnya Kalandra ingin bertanya pada daddynya soal hasil check upnya tapi dianya malah ketiduran sampai waktu makan malam tiba dan setelah selesai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga. Sekarang ia baru teringat kembali soal itu.

"Iya kak Vani kata daddy Kala bisa sekolah kalau hasil check up Kala sehat" jelasnya antusias dengan wajah berseri seri.

"Hah, Kala yakin sayang mau sekolah kayak kak Revin, Kala sekolah dirumah aja ya, temani mommy juga dirumah" ujar Aurel khawatir dengan permintaan sangat anak bungsunya.

"Tapi Kala juga Mau sekolah kayak Kak Revin mom, Kala kan pengen punya banyak teman kayak kak Revin" ujarnya sendu

"Baiklah Kala boleh sekolah seperti kak Revin dengan syarat gak boleh terlalu capek,selalu sama kak Revin ketika disekolah, pergi dan pulang sekolah papa atau kakak dan abang yang antar deal? "

"Eh, kenapa pakai syarat segala sih dad Kala kan mau kalau aku kak Revin pergi sama pulangnya naik motor" murung Kalandra ketika mendengar syarat terakhir daddynya.

"Deal or no, itu pilihan kamu Kala jika ingin sekolah turuti syarat dari daddy jika tidak mau kamu bisa homeschooling biar daddy pilih gurunya"

"Hm, Kala Terima syarat daddy" ujarnya setengah hati menjawab. Daddy mommy dan ketiga kakaknya menahan tawa mereka melihat wajah Kalandra yang tadinya bersemangat sekarang ditekuk dengan bibir yang dimajuin kayak bebek.

"Oke kalau Kala deal minggu depan Kala bisa sekolah disekolah Kak Revin"

.

.

.

Tidak seperti hari biasanya bungsu Gevandra ini sudah bangun dari jam 4 pagi tadi, dan membangunkan kedua orang tuanya dikamar. Karena terlalu senang karena hari yang dinanti datang juga. Ya hari ini adalah hari pertamanya sekolah di sekolah Revin.

"Kala sayang ini masih terlalu pagi buat ke sekolah loh" ujar Aurel gemas dengan kelakuan sangat anak yang tiba tiba mengetuk pintu kamarnya pagi pagi buta dengan seragam sekolah yang sudah ia kenakan.

"Mending Kala tidur lagi gih, nanti kalau udah waktunya mau sekolah mommy bangunin" lanjut Aurel lagi mengusap surai sangat anak dengan lembut.

Tapi sepertinya tak didengar si bungsu Gevandra ini "Kala dengar gak yang mommy bilang" Kala hanya mencebik dengan bibir yang dimajukan seperti bebek.

"Kala dengar tapi Kala gak mau telat sekolah mommy"

"Ya ampun Kala sayang jam segini belum ada yang datang ke sekolah, Kamu mau ngapain pagi pagi buta ke sekolah yang ada kamu belajar sama dedemit"

Sungguh heran Aurel pada anaknya yang satu ini bisa bisanya ia pikir akan telat ke sekolah tapi sebelum ia ingin berbicara lagi pada si bungsu tiba tiba Revin pun keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah yang lengkap sama seperti anak bungsunya.

Sebelum ke kamar orang tuanya Kalandra sudah lebih dulu ke kamar Revin dan membangunkan Revin dengan cara meneriaki ' kak Revin bangun sekolah udah telat udah jam 9 pagi' padahal sebenarnya yang ia lihat jarum panjang jam dinding bukannya jarum pendeknya.

"Astaga kamu ngapain pakai baju sekolah juga sama kayak adik kamu" herannya lagi dengan kelakuan Revin.

"Loh mommy aneh ya Revin mau sekolahlah masa ia udah rapi gini mau ikut kontes nyanyi kan gak lucu mom"

𝐊𝐚𝐥𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐆𝐞𝐯𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang