"Yak! Lo ngapain disini?!" Pekikan kaget yang Renan berikan karena terkejut akan kehadiran wanita mungil ini. Spontan ia langsung bangun dari tidurnya, disaat menoleh terdapat wanita mungil ini yang tengah menatap dirinya.
Sementara Ninda yang mendengar teriakan Renan pun ikut terkejut. Ia juga terduduk disaat dia terduduk. Setelah sadar, ia langsung mendecak disaat detak jantungnya sudah normal kembali. "bisa gak sih kamu gak usah ngagetin?!" Cibiran kesal yang langsung ia berikan.
"Bisa gak sih lo gausah ngikutin gue sehari aja!" Balasan yang langsung ia berikan juga, yang tak kalah kesal dengan wanita mungil ini.
Dan ia langsung menggeleng lalu terkekeh. "Hehe... gak bisa dong, Ren! Sebelum kamu terima cintanya aku." Balasnya.
"Ck! Perempuan kok kayak gak punya harga diri." Sindiran yang ia berikan, yang sudah sangat lelah diikuti oleh wanita ini.
Dan ia langsung menoleh menatap pria manis yang ada disampingnya ini dengan tatapan tak percaya apa yang diucapkan oleh pria ini. "Siapa maksud kamu?" Tanyanya, guna memastikan.
Dan ia langsung bangun dari duduknya lalu menyeringai. "Siapa lagi kalo bukan lo? Plis ya, gue jijik sama cewe yang murahan." Ujarnya, lalu pergi meninggalkan wanita mungil yang tengah mematung.
"Sakit!" Seruan yang langsung ia berikan, seraya memukul dadanya pelan. "Tapi cinta." Tambahnya, lalu bangun menyusul pria tampan yang terlebih dahulu meninggalkan dirinya.
Ia terus menelusuri lorong sekolah, celingak-celinguk kekanan dan kekiri, terlihat sedang mencari seseorang. "Nah itu d--" ucapannya langsung terpotong karena ada 4 orang anak perempuan yang sudah ada dihadapannya.
Langsung saja ia tersenyum, menatap dirinya mereka berempat. "Kakak kenapa? Gak punya uang lagi? Ini kak--"
"Bisa gak sih lo diem! Kita gak MISKIN!" Ujar Yura, salah satu teman dari mereka, seraya menekan kata miskin.
Ia langsung mengerutkan dahinya bingung. "Terus, mau kakak apa?" Tanyanya, yang bingung karena wanita ini selalu berkata ketus kepada dirinya. Padahalkan ia tidak salah apa-apa?!
"Bisa gak sih gak usah panggil gue kakak?! Sejak kapan gue dilahirin sama emak lo! Gue masih kelas 11 juga. " Ujar Yemi yang mulai kesal.
Ia menganggukan kepalanya mengerti. "Terus, mau kamu apa? Plis ya, aku gak ada waktu buat ladenin kalian." Ujarnya.
Baru saja Yura ingin membalas, namun anak baru yang ada dihadapannya ini sudah teriak. "Renan!" Teriaknya, yang langsung lari menghampiri pria yang sedari tadi ia cari. "Dadah kalian." Sambungnya, sebelum pergi meninggalkan mereka berempat.
Renan yang dipanggil pun bukannya berhenti, ia malah semakin mempercepatkan jalannya, seraya mendengus dan menyumpah serapahi wanita mungil yang masih mengejarnya.
"Ih, Renan! Pelan--" belum sempat ia menuntaskan ucapannya, kepalanya sudah lebih dulu terkena lemparan bola basket, membuat dirinya meringis seraya memegangi kepalanya.
"Kamu gapapa?" Tanya seorang laki-laki.
Ia langsung menoleh begitu mendengar pertanyaan retorik yang diberikan oleh pria ini, lalu menggelengkan kepalanya. "Sakit!" Ujarnya, seraya menunjuk kepalanya.
Lelaki itu tersenyum lalu terkekeh. "Kamu lucu." Ujar lelaki itu yang membuat wanita mungil ini mengerucutkan mulutnya.
"Lucu apa sih?! Aku beneran sakit tau! Tanggung jawab!" Pintanya.
Lelaki itu mengangguk. "Yaudah, ayo ke Uks." Final lelaki itu. Baru saja lelaki itu ingin memegang tangannya untuk membawanya ke Uks. Tapi ada seorang laki-laki yang tiba-tiba datang mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S GET HIM! - RENNING
FanficCERITA INI KHUSUS RENNING (RENJUN X NINGNING) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF KEPADA PARA TOKOH YANG BERAD...