Sampai didalam rumah, ia langsung dihadapkan pemandangan adiknya yang sedang berbincang dengan kekasihnya. "Darimana aja, kak?" Tanya sang adik, yang sadar akan dirinya yang sudah pulang.
Ia yang mendengarnya pun langsung mencibir. "Darimana saja? Aturan aku yang bertanya seperti itu kepada dirimu, Nadin! Charles Zhoan, jangan mau jalan sama dia, Charles. Uang kamu bisa habis!" Sarkasnya, lalu pergi meninggalkan adiknya sama kekasih adiknya.
"Yak! Kau pikir aku matre! Aku pakai uangku sendiri!" Teriakan yang diberikan oleh adiknya, yang tidak terima akan ucapan sang kakak mengenai dirinya.
Dan dia sendiri masa bodo dengan teriakan adiknya. Ia lebih memilih masuk kedalam kamar, membersihkan tubuhnya lalu berbaring diatas ranjang seraya memainkan ponselnya.
"Aku bosan, sangat bosan, sungguh bosan, BENAR-BENAR BOSAN!!!" Serunya, diakhiri dengan teriakan diakhir kalimat. Sudah hampir 15 menit ia memainkan ponselnya.
"Ini lagi si Mommy sama Daddy! Kerjaannya bikin anak mulu! Mana gak ngajak-ngajak lagi!" Tambahnya, yang semakin uring-uringan diatas kasur.
Ia sudah chatting pria pujaannya, tapi tidak dibalas sama pria berzodiak Aries itu. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak! Ia curiga, nomornya ini tidak di save sama pria itu, atau bahkan malah diblokir? Akhirnya ia memutuskan untuk mengganggu adiknya yang sedang berpacaran dengan kekasihnya.
---Dilain sisi, Renan sudah disuguhkan protesan oleh teman-temannya karena dirinya yang baru saja datang.
"Yeu si jamet baru dateng!" Seruan yang langsung diberikan oleh Haikal, seraya melempar makanan yang ia persiapkan kearah teman kelasnya ini.
Ia sendiri tidak mengidahkan ocehan temannya ini, ia lebih memilih untuk duduk dikalangan pemegang atas sekolah mereka dari berbagai angkatan.
Theonandar Leonard selaku ketua dari kelas 12. Dirinya selaku ketua dari kelas 11. Dan juga Sionaka selaku ketua dari kelas 10.
"Jadi, tadi siapa aja yang terluka? Berapa banyak?" Tanya ketua pusar secara langsung, tanpa adanya basa-basi.
"Kalo gue sih gak banyak hyung. 8 orang dari 15 anak." Sahutnya, yang langsung menanggapi ucapak kakak kelasnya ini.
"Kalo gue sih banyak, hyung. 13 orang dari 20 anak." Seru adik Sionaka, yang juga membalas ucapan seniornya ini.
"Sorry ya, tadi gue gak bisa ikut bantu. Kelas gue lagi ada PM tambahan. Dan gue ketahan karena guru yang ada dikelas gue gak ngebolehin keluar." Ujar Theo yang penuh penyesalan, karena gak bisa bantuin adik-adiknya yang tengah menghadang sekolah musuhnya.
"It's okey, bang. Jadi gimana? Lo mau lakuin pembalasan?" Tanyanya.
"Iyalah. Gue gak terima diserang tiba-tiba kayak gini. Lagi, siapa yang cari perkara duluan sampe dia nyerang sekolah kita?" Tanya Theo lagi, mencari akar permasalahan dari serangan tiba-tiba ini.
"Bang Theo! Makanan habis! Black cardnya bang Kunandar kepotek! Jadi gak bisa digunain!" Teriak Haikal, yang memotong pembicaraan mereka bertiga.
Theo yang mendengarnya pun mendecak kesal, lalu melemparkan black card miliknya kepada Haikal, adik kelasnya. "Oy, bang! Love you!" Teriak Haikal lagi, lalu mulai membeli makanan yang mereka inginkan.
"Gue gak tau, bang. Gue belum kumpul sama anak angkatan gue. Nanti gue cari tau." Jawabnya, mengenai pertanyaan kakak kelasnya tadi.
"Gue juga gak tau, bang." Sambung Sionaka, yang samanya gak tau, sumber dari penyerangan tiba-tiba ini.
"Hey guys! Haikal yang kaya sudah datang membawa makanan untuk para kaum jelatah!" Serunya yang saat ini sudah membawa banyak makanan di kedua tangannya. Ditemani Oleh Yanan dan Sakula.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S GET HIM! - RENNING
Fiksi PenggemarCERITA INI KHUSUS RENNING (RENJUN X NINGNING) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF KEPADA PARA TOKOH YANG BERAD...