Jayden langsung membawa Ninda ke kantin yang ada dilantai 3. Duduk dibangku paling pojok dengan makanan yang telah ia pesan.
"Jayden! Kenapa kau membawa aku kesini?! Aku harus memberikan Renan obat! Nan--" Protesan yang ia berikan langsung terpotong karena pria yang ada dihadapannya ini langsung membekap mulutnya.
"Ssttt! Jangan ngomongin cowo pengecut kaya dia, oke?!" Kalimat perintah yang Jayden berikan, dengan keadaan tangan yang masih stay membekap mulut wanita mungil ini, yang membuat wanita mungil ini menepuk tangannya agar dilepaskan. Ia pun melepaskan cekalan tangannya.
"Dia gak pengecut tau!" Pembelaan yang langsung ia berikan, akan ucapan pria yang ada dihadapanya ini, mengenai pria yang ia sukai.
Sedangkan Jayden yang mendengarnya pun terkekeh lalu menoyor kepala sang wanita. "Memang bodoh! Kalau dia gak pengecut?! Dia gak mungkin ngebentak lo didepan semua orang, Nin." Ujarnya, memberikan sebuah pencerahan agar wanita ini mengerti.
"Dan kalau dia memang bukan pengecut, dia udah pasti kasih kejelasan tentang status dia sama lo." Tambahnya lagi, yang membuat wanita mungil yang ada dihadapannya ini langsung memukul kepalanya menggunakan garpu yang ia pegang.
"Dia udah kasih kepastian tau. Renan, dia bilang kalau dia itu gak suka aku. Dia udah kasih tau aku juga untuk ngejauh." Jelasnya, yang tau ini bukan sepenuhnya salah pria itu. Melainkan dia yang tetap kekeh pada pendiriannya.
Dan Jayden langsung menanggapinya dengan menjentikkan jarinya. "Bagus kalau kaya gitu! Berati lo gak usah susah-susah buat ngejauh dari di--aw! Kenapa cubit gue sih?!" Protesan yang langsung ia berikan di akhir kalimat, merasakan perih ditangannya.
"Jangan ngomong kayak gitu ah, Jay! Aku gak bisa tau! Aku tuh sayang banget sama dia. Aku gak mau ngejauh dari dia!" Sergah Ninda, yang membuat pria yang ada dihadapannya ini mendengus kesal.
"Bodoh! Memang bodoh! Sangat bodoh! Terlalu bodoh! Lo ngapain masih ngedeketin dia kalau emang dia gak suka?! Buang-buang waktu sama tenaga lo, Nin!" Sarkas Jayden, yang gak habis pikir akan jalan pikiran wanita mungil ini.
Sementara Ninda langsung memberingus tak suka dengan penuturan pria ini, tapi ia tak juga menyalahkan penuturannya. "Aku tau, Jay! Tapi gak ada salahnya untuk mencobanya, kan?! Sekeras apapun tembok, bakalan ancur juga kalo dipukul secara terus menerus. Kamu ini gak nonton drama Ya?! Semua drama yang aku tonton itu, cowo yang cuek bakalan luluh sama cewe yang berusaha! Contohnya drama korea, Naughty Kiss. Drama China, A Love So Beautiful. Drama tha--"
"Sssttt! Gue gak perduli! Itu drama, Ninda! Bukan kehidupan nyata! Lo harus realistis dan jangan buang waktu lo buat hal yang gak berguna! Ingat ya, Ninda Yizhuan! Kodrat wanita itu dikejar, bukannya mengejar!" Potong Jayden, yang gak nerima pembelaan dan pembenaran wanita ini.
Dan Ninda makin memberingus tak suka. "Iya, aku tau! Tapi mau gimana lagi?! Aku ini udah jatuh cinta pada pandangan pertama! Aku gak bisa kalau berhenti ditengah jalan." Sergahnya.
Jayden langsung terkekeh begitu mendengarnya. Jatuh cinta pada pandangan pertama? Alasan logis macam apa itu?! Tidak ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. "Terus, apa rencana lo saat ini agar dia ngelirik lo?" Tanyanya, yang mulai pasrah akan tingkah perempuan dihadapannya.
Ninda langsung mengedihkan bahunya acuh. "Aku bakalan kayak Oh Hani yang deketin Baek Seong jo tanpa lelah." Balasnya, yang membuat pria yang ada dihadapannya ini langsung mengacak rambutnya frustasi.
"Jayden, kamu kenapa? Kerasukan ya?" Tanyanya heran, dan mulai memegang dahi pria yang ada dihadapannya ini.
Jayden langsung menepis tangan mungil milik sang wanita, yang saat ini berada dikeningnya. "Gue gak kenapa-napa?! Gue cuma heran sama Mommy lo! Dia ngidam apa sampai punya anak yang lemotnya udah overload kaya lo?!" Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S GET HIM! - RENNING
FanficCERITA INI KHUSUS RENNING (RENJUN X NINGNING) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF KEPADA PARA TOKOH YANG BERAD...