[•••] Angin Masa Lalu <ᴰᵒʸᵒᵘⁿᵍ>

[0.4] Melupakan Sejenak . .

Hidup itu di jalanin. Bukan di pikirin apalagi di tangisin.
--Unknown~

꧁꧂

(Author's Stories)

•
•
•
•
•
•

Sinar mentari pagi telah memasuki ruangannya. Ruangan yang semula dingin menjadi hangat karena paparan sinar yang sangat cerah seolah mengajak kita untuk senyum ceria di pagi hari yang indah ini.

Tapi mungkin tidak semua orang bisa tersenyum. Dia, remaja laki-laki berusia 15 tahun tengah termenung memkirkan masalah keluarganya.

Ini waktu untuk bersiap melakukan aktivitas di sela libur sekolah, bukan  waktu untuk memikirkan masalah.

Hanya tatapan frustasi yang bisa menjelaskan semuanya.

Dia hanya duduk di kursi belajar, dan tidak melakukan apa-apa selain menatap meja belajar dengan tatapan kosong.
Tatapannya memang kosong, tetapi tidak dengan isi kepalanya.

Sangat berantakan.

Mungkin kalian akan mengira bahwa remaja laki-laki paling hanya memikirkan bagaimana caranya untuk bermain dan berpacaran.
Tidak, tidak semua remaja laki-laki memikirkan tentang bermain.
Ada sebagian dari mereka yang memikirkan bagaimana cara membuat keluarga nya menjadi seperti semula, sebelum adanya kekacauan.

Dialah orangnya.

Novandra. Remaja laki-laki berusia 15 tahun hanya mengusap wajah dengan frustasi, lalu mengeluh.
"Kenapa keluarga Novan harus kena kayak gini juga sih? Novan enggak tahu harus nyalahin siapa. Secara enggak langsung, mereka berdua sama-sama korban. Novan capek dengerin suara bentakan, makian, suara benda yang dibanting, teriakan bunda, suara naik pitam ayah, suara kesakitan bunda," keluh nya dengan nada agak sedikit di rendahkan.

"Mereka bilang bakal udahan enggak akan ngelakuin itu lagi. Tapi apa? Sampe sekarang masih berlanjut. Dikira enggak malu apa di denger tetangga? Mana sekarang ayah kena penyakit. Terus minta harta yang udah di kasih ke bunda. Mau orang itu apa sih anjing. Capek tau dengerin omongan kayak gitu mulu setiap hari.
Novan harus percaya sama siapa? Enggak ada yang bisa dipercaya di sini. Kecuali abi..."

Tidak disengaja, Novan menendang meja belajar. Mungkin karena reflek...

"Aw. Bodoh udah tau sakit malah beneran di tendang."