[0.7] Sekilas Masa Lalu

19 2 0
                                    



Jika aku bisa kembali ke masa lalu, aku ingin menyelesaikan masalahku dan hidup bahagia di masa depan.

--Unknown













--Unknown

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















꧁꧂


(Author's Story)


Keesokan harinya...

Almeira menjelaskan alasan mengapa ia tiba-tiba ingin bekerja di luar negeri kepada Novan di ruang tamu. Memangnya kenapa? Ada apa?

Tanpa berpikir panjang dan tidak ingin ada kebohongan, Novan mengaku bahwa ia tidak setuju dengan rencana Almeira itu.

"Kakak gak setuju sama apa yang bunda bilang. Maksud kakak, bunda boleh kerja tapi jangan sampai di luar negeri juga. Nanti Diandra gimana? Bunda tahu kan dia itu gimana? Kalau Dian kecewa gimana? Bunda gak bisa kayak gini."

"Kak.. gak gitu.. maksud bunda tuh-"

"Kalo gitu kakak ikut bunda kerja. Bunda kerja disini tapi kakak juga kerja. Gak apa-apa keluar sekolah juga. Yang penting bunda masih disini, sama kakak. Nanti kalo bunda kecapean gimana? Gak ada yang jagain bunda disana," Novan berusaha sekeras kepala mungkin demi Almeira tidak pergi. Ia tidak ingin Almeira meninggalkan nya seperti sang ayah. Ia tidak mau hal yang kedua kalo terjadi. Ia takut..

"Kak gak gini.. kamu harus fokus aja sama sekolah, kamu gak usah mikirin kerja atau cari uang. Bunda bisa kok sendiri tapi ya mungkin harus kayak gini. Lagian juga ada bibi kamu kok disana, dia yang rekomendasi ini ke bunda. Lagian kenapa enggak? Kalian kan udah dewasa, terutama kamu," jelas Almeira sambil menunjuk Novan dengan menyentuh keningnya.

Novan hanya diam..

"Bunda bisa jaga diri kok, jangan khawatir. Terus juga buat uang bunda bakal transfer lewat rekening mama nya Kenzie. Katanya juga gak apa-apa kok. Bunda juga udah nitipin kalian ke mama Kenzie. Kalo ada apa-apa bilang aja ke dia kayak kamu kalo ada masalah bilang ke bunda. Dia baik kok."

"Dia emang baik, tapi ya yang namanya ibu orang lain bakalan tetep beda lah bun," keluh Novan.

Almeira menghembuskan nafas pasrah, "kak.. mungkin menurut kamu bunda ini jahat, ninggalin kalian di masa-masa kayak gini. Tapi bunda enggak ada pilihan. Bunda yakin di masa depan kebutuhan kita bakalan lebih banyak, jadi kita harus nyiapin dari sekarang biar kita siap. Lagian ini juga buat ngelatih kamu untuk jadi dewasa."

Tak selang beberapa menit, Almeira menitikkan air matanya sembari memeluk Novan, "maaf.. maaf bunda belum bisa jadi ibu yang terbaik, tapi.. bunda lagi berusaha untuk jadi yang terbaik. Novandra.. bunda ngandelin kamu. Kamu sanggup kan?" Tanya nya setelah memeluk tubuh Novan.

[•••] Angin Masa Lalu <ᴰᵒʸᵒᵘⁿᵍ> Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang