05° Takut Ditinggal (lagi)

89 20 6
                                    

[Fight For It Season 2]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Fight For It Season 2]




"Cium," pinta Agis sambil menolehkan kepala ke samping menunjukkan pipi kanannya ke depan Mutiara. Si gadis memegangi kedua bahu sang Papa lalu menuruti keinginannya untuk mencium pipinya, tak sampai sana, Agis pun menunjukkan pipi kirinya membuat Mutiara kembali memajukan bibirnya lalu mencium pipi sang Papa.

"Sekarang Baba cium Mutia!" pekik si gadis kecil itu meminta giliran membuat Agis segera mencium seluruh wajah Mutiara sampai yang dicium tertawa kegelian. "Udaahhh!! Jangan banyak-banyaaaakk!!" katanya sambil mendorong wajah Agis menjauh darinya.

"Ya udah, Papa tinggal kerja, ya." Ucap Agis yang dijawab anggukkan oleh Mutiara, "Ayang jangan nakal di sekolah, belajar yang bener supaya pinter, dengerin ibu guru kalau lagi ngejelasin, kalau dikasih tugas harus cepet-cepet kerjain-

"Iya, bawel!"

Agis ternganga tak percaya membuat Mutiara tertawa melihatnya, lalu Agis turut tertawa dan mencubit pelan pipi si Ayang dengan gemas. Pria itu membuka tangannya meminta pelukan perpisahan yang disambut riang oleh Mutiara, keduanya berpelukan dengan gembira sebelum berpisah kemudian.

"Kalau ke ibu guru nggak boleh begitu, ya!" tegur Agis begitu melepaskan pelukannya.

Mutiara mengangguk, "Ibu Guru kan nggak bawel, nggak kayak Baba!" katanya yang lagi-lagi membuat Agis tertawa gemas.

"Ngejawaaaaabb terus!" kata Agis lalu berdiri dari jongkoknya. "Gih, masuk ke sekolah," titahnya kemudian yang dibalas anggukkan Mutiara.

"Dadah, Babaaa! Hati-hati di jalan, ya! Nanti Mutia pulangnya mau sama Abangnya Ale aja, Mutia mau les gambar lagi sama Bundanya Ale!" kata Mutiara dengan senyum lebarnya.

"Iyaaaa, yang penting jangan ngerepotin aja, yaa. Gambar yang bener, nanti kalau udah pinter coba gambar muka Baba, oke?"

Mendengar permintaan itu Mutiara mengangkat jempol mungilnya, "okeng!" katanya membuat Agis tertawa.

"MUTIAAAAA!!" jerit seseorang membuat si pemilik nama dan Papanya menoleh. Keduanya melihat Zale berlarian menghampiri mereka dan Juli yang mengekor malas di belakangnya, mana muka bangun tidur banget lagi.

"ALEEEEE!!" jerit Mutiara ikut berlarian lalu berpelukan bersama Zale ketika keduanya bertemu. "Masuk ke dalem barengan, yuk!" ajaknya penuh semangat yang dibalas anggukkan cepat Zale.

"Ayuuuukk!!"

Kedua bocah itu bergandengan tangan sebelum mengambil langkah, lalu mengayunkan tangan mereka saat berjalan beriringan masuk ke dalam sekolah. Agis yang memandangi tentu merasa gemas, bisa-bisanya baru masuk TK anaknya sudah bucin seperti itu.

Berbeda dengan Agis yang tersenyum sambil menggoyangkan kepalan tangannya menahan gemas, Juli sendiri bereaksi geli dan bergidik melihat keponakannya. Tak ada rasa gemas, yang ada malah ingin meremas Zale sampai lecek.

Fight For It S2 | Mutiara Untuk BabaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang