17

364 37 0
                                    

Happy reading!
.
.
.

Hajeongwoo- King of Heart

***
Semenjak kedatangan Jay, Jeongwoo tidak pernah lepas dari pantauan si abang sepupu. Kemana-mana berdua, nempel udah kayak perangko.

Junkyu yang melihat itu sebenarnya ingin bodo amat, kalau saja anak buah ayahnya tidak sedang memperhatikan. Tapi karna merasa dipantau dari kejauhan, terpaksa lah Junkyu harus mendekat.

"Jeong"

'Anjir, suara dia lagi' -batin Jeongwoo kesal.

"Siapa?" tanya Junkyu datar. Jeongwoo memutar bola matanya malas, "mana sih mata-mata ayah lo itu? Biar gw kasih tau aja lah ini abang sepupu gw"

Junkyu yang tadinya berakting sok galak langsung merubah wajahnya menjadi biasa. Dan saat bertatapan dengan Jay pun, Junkyu tiba-tiba membulatkan mata dan membungkuk sopan.

"Sorry bang, gw gatau dia adek sepupu lo"

"Santuy"

Jeongwoo menoleh bergantian antara Junkyu dan Jeongwoo. "Lo berdua saling kenal?"

"Kan abang ketos angkatan kemarin dek, sodara dia yang kemaren serah terima amanah sama abang" jelas Jay sambil menyeruput kopinya santai.

"Oooh.. Abang, tau ga?"

"Hm?"

"Ini loh, orang yang dijodohin sama adek" adu Jeongwoo dengan tunjukkan polosnya. Jay tiba-tiba melotot seakan tak terima, dan Junkyu hanya bisa tersenyum kikuk.

"Ga waras beneran papamu dek"

"Makanya kan? Mending adek sama mantan adek ga sih?"

"Ga dia juga, ngapain juga dibahas lagi?" sinis Jay, Jeongwoo cemberut. Jay adalah salah satu yang tidak setuju juga dengan hubungannya dan Minkyu.

"Padahal di antara empat sodara lo, masih ada yang lebih pantes buat disandingin sama adek gw, perusahaan boleh lo yang pegang, tapi buat megang adek gw? Sekurang-kurangnya, Haruto lah" sarkas Jay.

'OHOK! KOK JADI NGOMPORIN?!' -batin Jeongwoo tak terima.

"Ahahahaha, gatau ya bang, bukan gw yang minta" balas Junkyu. Jay mangut-mangut.

"Adek suka ada yang gangguin ga?" tanya Jay.

"Suka! Tuh! Dia tuh! Adek lagi sama siapa, dia pasti nyamperin, katanya adek calon istri dia, ga boleh deket-deket yang lain, dia begitu mulu kalo ada mata-mata ayahnya yang ngawasin kita!" adu Jeongwoo, Junkyu menggigit pipi dalamnya kesal. 'Bocil kematian'

"Oh gitu? Ntar abang yang datengin langsung mata-mata tuan Jung biar ga macem-macem lagi, ok?"

"Emang abang tau dimana orangnya?" tanya Jeongwoo memiringkan kepalanya. Jay menyeringai kecil seraya melirik dengan ekor matanya yang langsung tepat menusuk seseorang yang sedang bersembunyi. "Tau kok"

"Terus ya bang! Adek juga di kejar-kejar sama ketos nya! Dia ngajak pacaran, biar tahta perusahaan bisa dia ambil! Egois ga sih bang"

Jay terkekeh, "astaga Jun, Yoshi kesambet apa sampe tiba-tiba ngejar adek gw? Itu dia ga sadar-sadar juga sama Mashiho? Kesian dia"

"Loh? Abang tau?"

"Satu sekolah kali, gemes orang-orang sama dia yang ga peka-peka"

Ini kayaknya semakin Jeongwoo banyak mengadu, semakin banyak target samsak tinjunya Jay.

👑👑👑

Jihoon yang lagi asik nyeruput es teh itu membuat Jaehyuk dan Mashiho saling bertatap heran. Ga biasanya mereka liat Jihoon yang bacot jadi bisu gini.

"Temen lo ngapa sih?"

"Temen lo juga, Ci"

"Lagi mikirin apa sih, Ji?" tanya Jaehyuk selaku yang paling waras. Jihoon tiba-tiba menoleh dengan senyuman lebar yang menurut kedua temannya itu sangat mengerikan.

"Pangeran gw udah baliiiiikkk~ akhirnya tuhaaannn!! Penantian gw ga sia-sia!"

"Siapa sih, pangeran yang lo idam-idam itu"

Bertepatan dengan Jihoon yang akan menjawab, Jeongwoo dan Jay datang ke arah mereka membuat Jihoon melongo terpana di tempat. "ITUUUU~ ITU PANGERAN GW!!"

Mashiho langsung membekap mulut Jihoon dan menariknya untuk duduk kembali. "Goblok!"

"Pangeran lo, Jeongwoo?" tanya Jaehyuk.

Jihoon berdecak kesal, "bukan! Yang sebelahnya itu loh!"

"... Kak Jay?"

"Iyaaaa!! AAAAAA BUNAAA!! PANGERAN JIJI PULAAANGG~" histerisnya. Mashiho kembali membekap mulutnya dengan gorengan.

"Eh, tapi, itu dia ngapain sama Jeongwoo?" tanya Jihoon, kedua temannya bergedik tak tahu. "Samperin sono"

Tanpa perhitungan apa-apa, Jihoon langsung menuruti ucapan Mashiho tadi. Namun Jihoon urungkan, lalu ia memanggil Jeongwoo nya saja, malu sama pangeran. Pret_-

"Woo! Sini" panggil Jihoon dengan gestur melambai. Jeongwoo mengerut heran, "paan?"

"Sini!"

"Lo kesini, mager gw"

Akhirnya Jihoon berlari kecil dengan senyum malu-malu yang mana membuat Jeongwoo semakin heran. 'Kesambet apa dia?'

"Hehehehehe, Hai kak, gw pinjem Jeongwoo nya bentar ya!" Jihoon langsung menarik sahabat perbocilannya agak sedikit menjauh.

"Lo kenal kak Jay?"

"Ya iyalah"

"Deket?"

"Sodara"

"Dia abang lo?"

"Sepupu, tapi ya, berasa kandung"

Jihoon cekikikan, membuat Jeongwoo menatap horor. "Paan sih, Ji?"

"Boleh lah?"

"Apa?"

"Kita"

"Ngapain?" tanya Jeongwoo geram.

"Iparan" ucap Jihoon malu-malu tai kucing.

Jeongwoo melotot horor. Jangan bilang, pangeran berkuda putih yang di maksud selama ini adalah... Abangnya?!

"Yayayayayayaya~ ayo dong, kenalin gw sama abang lo" mohon Jihoon dengan wajah memelas.

Jeongwoo tersenyum canggung, "ahahahaha.. Gw tanya abang dulu mau apa enggak ya"

"Ya pasti mau lah! Gw udah imut, manis, semok, kurang apa coba?"

'KURANG AKHLAK!' -batin Jeongwoo menjerit.

Fiks, habis ini Jeongwoo harus cepet-cepet ngode Junkyu buat nembak Jihoon biar dia ga nekat confess ke abangnya. Berabe ntar kalo Jihoon beneran jadi calon kakak iparnya.

'GAMAO!'

***

Tbc
.
.
.



Wkwkw.. Gimana nih gaes?

Hajeongwoo- King of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang