chp 3 (bertemu)

435 46 2
                                    

Dan disinilah (m/n) sekarang berada, di pemukiman asing Yokohama, yang dimana dulunya pernah terjadi ledakan besar, yang mengakibatkan terbentuknya lubang besar, yang entah sejak kapan dibangun pemukiman disana.

"Jadi diluar negeri, meminum plat metal juga salah satu cara untuk bunuh diri ya.." gumam dazai yang sedang membaca buku 'paduan lengkap untuk bunuh diri'.

"Tapi, ada juga orang yang masih hidup disaat organ nya meleleh, untunglah aku tak mencobanya, bleh"

(m/n) yang sedari tadi mendengar gumaman dazai hanya terheran-heran. 'Emang dasar kang bundir.'

"Hei apa kau tau soal itu? Eng.." ucap dazai melihat kebelakang.

'eh? Sejak kapan dia ada disitu?' Batin (m/n).

"Hirotsu desu, akan ku pertimbangkan itu." Ucap pak tua seraya menuruni tangga.

'pemuda ini menemani boss yang sekarang, disaat boss terdahulu meninggal, aku tak boleh meremehkan nya, lalu.. siapa yang ada disampingnya itu?' Batin hirotsu.

"Dazai-san." Seru paman hirotsu.

(Enak nya panggil paman gak sih biar agak sopan wkwk)

"Ya?" Dazai menoleh ke arah paman hirotsu.

"Di wilayah ini sedang terjadi konflik, berhati-hati lah." Peringatnya.

"Konflik?" Beo dazai seraya menoleh kearah (m/n) yang sedang asik membaca bukunya. Ntah buku apa yang ia baca.

"Ya. Saat ini, port mafia berlawanan dengan tiga organisasi, yang satu adalah takasekai, yang satunya lagi adalah GSS. Lalu, yang terakhir adalah pasukan yang terdiri dari anak-anak muda, yang bernama domba-" ucapan paman hirotsu terpotong.

Drrt
Drrt

Bunyi ponsel dazai yang mendapatkan panggilan.
"Paman mori menelpon." Ucap dazai seraya mengangkat telepon.

"Halo?."

"...."

"Hm, aku sudah paham situasi nya, singkat nya saja.. aku menemukan boss terdahulu. Dia bangkit kembali." Dazai tersenyum licik.

"Dari dalam neraka." Lanjutnya.

"...."

"Ya, saat kembali nanti, akan ku laporkan lebih jelas-" ucapan dazai terpotong, ia terpental dengan sangat keras.

"Dazai!" Teriak (m/n)
Debu mengganggu penglihatan (m/n).

"Hahaha. boleh juga, bocah rupanya." Ucap nya dengan nada meremehkan. "Pasti port mafia sangat membutuhkan anggota, ya."

"Aku sangat membenci rasa sakit, tau." Ucap dazai.

"Ku beri kau dua pilihan, mati sekarang atau mati setelah memberi ku informasi, dan cepat katakan."

"Kalau begitu, bunuh sekarang saja, aku akan senang  kalau kau membunuh ku tanpa rasa sakit."

"Tch, jadi kau hanya bocah yang ingin bunuh diri ya?"

"Oh~, kau juga memiliki teman ternyata, ku kira kau hanya bocah yang ingin bunuh diri." Ucap nya lalu menendang (m/n).

'Bangsat.'

"Bisa kau ceritakan padaku, soal arahabaki yang sedang kalian selidiki itu?" Ucap nya menginjak tubuh (m/n) yang tersandar.

"Arahabaki?" Beo (m/n).

"Kalian mengetahui nya, kan?" Tanya nya lagi.

"Tidak, baru dengar." Ucap (m/n) dan kembali mendapatkan tendangan dibagian kepalanya.

BSD X M!READER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang