Rea menutup mulutnya ketika menguap. Rasa kantuk berat menyerangnya saat ini. Gadis itu segera menutup bukunya lalu mematikan lampu belajarnya. Ia segera melemparkan tubuhnya ke atas kasur yang nyaman itu.
Ting!
Ting! Ting!
Notifikasi ponselnya berbunyi bersahutan. Rea bangkit kembali untuk meraih ponselnya yang terletak di atas meja belajarnya. Dengan segera gadis itu membuka notifikasi tersebut yang ternyata berasal dari Juan.
Rea terkekeh kecil ketika membaca satu per satu pesan yang Juan berikan padanya. Pria itu sungguh manis, baik dari rupanya mauoun sikapnya. Bagaimana Rea tidak semakin jatuh hati pada pesona seorang Juan?
Rea hampir saja terpekik jika saja ia tak sigap menutup mulutnya ketika Juan mengirimkan sebuah foto pada kolom obrolan. Sial, mengapa pria itu semakin tampan saja? Rea menjadi pusing sendiri melihatnya.
Jemari Rea mengetik beberapa pesan singkat. Kemudian mematikan layar benda persegu panjang itu dan meletakkannya kembali di tempat semula. Ia beranjak menuju kasurnya kembali.
Rea mendongakkan kepalanya pada langit-langit kamar. Ia tenggelam dalam pikirannya. Bukankah hubungannya dan Juan sudah terlalu jauh? Maksudnya, perasaan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
satu tuju | yang jungwon [on hold]
Fanfictionsegala lika-liku kisah percintaan remaja fase akhir antara juan dan rea. yang jungwon ft liz lokal au