2

5 2 0
                                    

Mata besar nya menatap setiap makanan yang di pajang lalu ia mengambil roti dan ia masukkan dalam keranjang namun saat berbalik ia terkejut karena seseorang menabrak nya dengan troli, Rami mendongak mau marah tapi urung berhubung yang menabrak orang tampan.

"Maaf maaf.... Apa aku melukaimu? "

"Aku tidak apa apa, aku juga salah tuan"

"Kau yakin?"

"Ya, aku permisi tuan"

Ben menatap punggung Rami sampai menghilang di balik rak, Ben tersenyum dan ia senang bisa bicara dengan Rami walaupun hanya sebentar.

Rami mengerucut bibir nya dan ia toleh kiri dan kanan berharap bantuan namun ia hanya sendirian, ia berusaha hendak memanjat untuk meraihnya namun seseorang di belakang nya meraih nya duluan.

"Tuan kau... "

"Aku hanya mencoba membantu, ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya mencoba membantu, ini"

"Ah terima kasih tuan"

Rami turun dari rak dan mengambil nya.

"Aku sudah selesai belanja, ada yang mau butuhkan lagi?"

"Aku juga tuan, tidak ada sudah lengkap semuanya"

"Aku Ben"

"Saya Rami"

Kedua nya mengobrol ringan sambil mengantre.

"Kau tinggal dimana Rami, biar aku antarkan pulang"

"Tidak usah, aku tinggal dimanapun aku suka karena aku merasa bebas"

Rami mengambil kantung belanja nya dan itu di bayarkan oleh Ben sekalian belanjaan milik Ben, Rami berlari setelah berterima kasih karena belanjaannya sudah di bayarkan.

Ben memutuskan bersantai di kafe dan mengambil ponsel nya lalu ia mengirim pesan pada Rami dan ia akan menyewa Rami untuk beberapa hari walaupun ia tahu itu tidak akan cukup, mungkin ia akan membujuk Rami untuk berhenti dan cukup melayani dirinya saja.

Malamnya Rami datang ke hotel dan teman nya yang resepsionis melambi pada nya.

"Kali ini beda, hati hati jangan sampai jatuh cinta"

Rami mengerutkan dahi dan ia perg ke kamar, saat masuk Rami terkejut.

"Tuan Ben"

"Kau sudah melayani teman ku dan kali ini sampai besok, kau melayani ku. Kau akan aku bayar dua kali lipat, bagaimana?"

Rami tergiur dan ia setuju.

"Terus apa selanjutnya? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus apa selanjutnya? "

"Apa saja yang kau inginkan, aku mau kau menginap di rumah ku"

"Tidak tidak tidak bagaimana jika aku berniat buruk saat menginap di rumah mu, aku takut aku mengambil barang di rumah mu"

"Tidak mungkin, jika pun iya aku tidak masalah"

"Tetap saja aku tidak setuju, aku.... "

"Rami aku sudah membayar mu dua kali lipat"

Rami menghembuskan nafas kasar, dan akhirnya ia berakhir di rumah Ben yang berhasil membuat nya melongok dan ini di luar ekspetasi nya bahkan lebih mewah sampai sampai Rami jadi takut menyentuh nya takut merusak sesuatu.

Baru juga masuk kamar Ben sudah menarik dan melemparkan nya ke tempat tidur dan Ben langsung mengunci pintu kamar, Rami tanpa aba aba tahu apa yang harus dilakukan nya dan Ben melepaskan pakaian nya lalu mendekati Rami.

Rami menikmati milik Ben seperti lolipop (😂) dan menggosok gosok nya dan Ben tidak memberitahu lagi langsung memasukkan lebih dalam milik nya ke dalam mulut Rami sampai tenggorokan, Rami berbaring sambil Ben memainkan milik nya di tenggorokan Rami sampai ia menumpahkan nya dan Rami menikmati pejuh Ben.

Rami mendelik dan ia lupa ukuran milik Ben yang membuatnya gila, semalaman Rami di buat gila sampai entah jam berapa.

"Selamat pagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi"

"Ah pagi, kaki ku jadi kebas"

"Butuh bantuan? "

"Ya tentu, aku tidak mau merangkak ke kamar mandi dan mandi akan membuat ku merasa lebih baik"

"Aku siapkan air hangat di bathtub agar kau semakin lebih baik, itu lebih bekerja"

Mendengar bathtub tentu Rami mau karena di kota ini hanya hote mahal yang milik bathtub atau rumah rumah orang kaya seperti Ben, Ben menggendong Rami ke kamar mandi dan pelan pelan memasukkan nya ke dalam bathtub berisi air.

Ben duduk di luar Bathtub dengan kepala bertumpu di kedua tangan nya yang ia letakkan di pinggiran bathtub.

"Rami, dimana orang tua mu? "

"Aku tidak tahu"

Rami memainkan busa.

"Kau di besarkan di mana?"

"Panti asuhan, aku jadi rindu karena sudah lama tidak mengunjungi mereka"

Ben berpikir Rami santai dalam hidup nya yang sulit seolah-olah itu bukan apa apa dan Rami terlihat tidak punya beban.

"Ini pertama kalinya aku mandi dengan bathtub, hotel tempatku tidak mungkin ada"

"Mandi sepuasnya tapi jangan lama lama, tidak baik untuk kesehatan mu"

Rami tersenyum lebar dan mengangguk.

Tbc

Street Whore (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang