2.Simulasi 1

70 12 3
                                    

The protagonis live

Sebuah novel, yang menampilkan dunia yang  tiba-tiba saja mengalami sebuah simulasi, yang berasal entah darimana.

Skenario pertama, skenario pertama yang ditampilkan didalam novel ini adalah sebuah skenario yang menjadi awal dari segalanya.

Simulasi yang memaksa seluruh orang membunuh minimal 5 mahkluk hidup yang bisa melawan saat diserang. Dan simulasi pertama ini telah memakan banyak korban.

Tapi itu tak terjadi kepada sang protagonis tercinta,
Weko adalah nama protagonis atau pemeran utama di dalam Novel yang selalu Vel baca.

Weko membunuh dengan membabi buta, ia tak menyisakan empati dalam setiap tebassanya.

Dengan latar waktu dimana sang Protagonis Weko sedang menaiki kereta sambil tak melakukan apapun, juga bajunya musim dingin nya yang mencolok, Tiba-tiba saja sinar itu datang disertai dengan teriakan lainnya.

Weko yang baru saja keluar dari stasiun kereta terpaksa harus mengambil tongkat baseball yang tergeletak demi bertahan hidup dari situasi yang terjadi secara tiba-tiba!

Sekali lagi!
Tak ada rasa empati, juga rasa takut dari dirinya!.
Pukulan akan diarahkan dan perlawanan akan diberikan.

Dan sekian untuk rangkuman Chapter 1, lalu kembali ke keadaan Vel, Vel benar-benar dibuat nostalgia dari rangkuman cerita yang ia buat.

Namun rasa nostalgia itu pupus saat setelah jam simulasi pertama mulai berjalan dengan cukup lambat, mungkin efek halusinasi dari perasaan nostalgia nya tadi.

Mulai berdiri sambil mengambil tas kerja kantornya, Vel dengan cepat menulusuri apa yang ada di dalam tas kerjanya.

Tak ada satupun hal yang bisa membantunya bertahan di simulasi pertama kali ini, dan dia akan mengandalkan alam yang ada untuk membereskan segalanya.

Segerombolan semut yang ada, adalah sasaran paling empuk yang dapat membuat Vel bertahan di keadaan yang ada. Dan dia harus memikirkan cara bagaimana segerombolan semut itu dapat bekerja untuk nya.

Vel mulai mengambil posisi jongkok didepan gerombolan semut yang ada, ia akan menopan dagunya dengan tangan kanannya.

"Bergunalah untuk ku kali ini.. " Ucap Vel dengan ekspresi yang tenang.

1 semut menjadi korban dan sebuah pengumuman simulasi muncul tepat di depan Vel.

[Aksi terdeteksi! ]

Sayang sekali aksi yang dilakukan oleh subjek "V&#-"
Tidak diterima

Vel hanya bisa terdiam sambil kembali melihat satu semut yang baru saja dibunuhnya, tak menyadari bahwa untuk suatu alasan tertentu namanya tak akan nampak pada tabel simulasi.

Hmm mungkin ada satu hal yang dapat Vel lakukan untuk memenuhi skenario simulasi pertama.

Ngingggggggg

Suara itu terdiam dan nyamuk mulai hinggap pada tangan kirinya. Nyamuk itu akan menghisap beberapa darahnya dan Vel akan memperhatikan hal itu tanpa melakukan apapun.

Suara pukulan terdengar, pukulan itu meluncur di tangan kanannya. Darah dari nyamuk yang menghisap darahnya terlihat dengan jelas sekarang.

[ Satu makhluk dengan perlawanan yang jelas telah di Terima! ]

[1/5]

The WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang