Bab 5

306 12 5
                                    


Kedalaman Hati

Phakin Pov

“Kita sudah sampai di rumahmu..”

“…”

Aku berbicara dengan Graph dan kemudian tidak lama mobil yang aku kendari berhenti di depan rumahnya. Tetapi.. aku tidak mendapatkan balasan apapun dan dia hanya terdiam saja.

Jadi.. aku segera berbalik dan melihat bahwa anak yang sangat suka membuat onar ini sedang meringkik dan tertidur.

“Ugh..”

Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam saat melihat bocah yang masih mengenakan seragam sekolahnya sekarang terlihat kotor karena dia terus berlari-lari untuk mengejar mobilku tadi. 😔

Graph saat ini terlihat sangat menyedihkan dengan setengah bagian tubuhnya yang terbungkus dengan perban dan rambutnya yang awalnya rapih sekarang terlihat berantakkaan.

Aku melihat dia meringkukkan tubuhnya dengan posisi yang tidak nyaman serta tidak peduli dengan apapun. Suara napasnya terdengar stabil dan membuat aku yang memperhatikannya tahu bahwa saat ini.. dia sedang tertidur.

Yeah hal itu yang membuat dia bisa terdiam sepanjang perjalanan dan tidak membuat keributan di telingaku.

“Hei.. ayo bangun..”

Tanganku terulur dan meraih bahunya, aku memangil dan menggoyangkan bahunya dengan ringan. 🙄

Namun Graph tetap tidak mau bergerak dan masih tertidur. Dia hanya mengeluarkan suara bergumam dan mendorong tanganku lalu kembali tertidur. Aku yang memperhatikannya hanya bisa menghela napas panjang lagi.

“Huf..”

Aku segera membuka sabuk pengamanku dan menatap wajah Graph yang suka membuat masalah itu, lalu pupil mataku terasa bergetar tanpa aku sadari.

Apakah dia menangis diam-diam sepanjang perjalanan? 🙄

Cahaya dari luar mobil masuk menyinari mobilku dan cukup terang sehingga aku bisa melihat jejak samar air mata di wajah Graph yang cantik ini.

Aku berpikir Graph hanya diam saja sepanjang jalan tadi hanya karena dia berusaha untuk menekan suaranya dan mencegah aku tahu bahwa dia sedang menangis.

“Seorang anak kecil memang akan selalu menjadi anak kecil..”

Aku menggelengkan kepalaku dengan perasaan jijik karena aku tahu betul betapa keras kepalanya anak ini. Tetapi.. bagaimanapun, Graph tetap masih anak kecil yang bertubuh tinggi yang membuat aku merasa jijik padanya. 😒

Aku sangat tidak menyukai anak-anak. Apalagi jika anak itu keras kepala, nakal atau cukup menyebalkan hingga aku ingin menendang kakinya beberapa kali.

Tetapi.. Tuan Muda Kritithi memiliki semua hal yang tidak aku sukai dan aku akan meraskan sakit kepala setiap kali aku melihatnya. Sekarang dia membuat aku merasa bersalah. 🙁

Graph tetap tidak mau bangun.

“Graph!”

Aku kembali memangil namanya dengan nada yang lebih serius, tetapi dia tetap saja tertidur.

Jadi aku yang memperhatikannya.. muali menyeringai..😏

Aku segera mengangkat tanganku dan segera meraih kepala anak yang selalu merasa benar dan ingin membenturkan dahinya ke atas dashboard mobil beberapa kali untuk melampiaskan ketidakpuasan yang aku rasakan selama beberapa jam ini, tetapi…

“Tubuhnya terasa panas..”

Aku merasakan suhu tubuh Graph tidak normal yang mengenai tanganku dan aku segera mengerutkan keningku dengan tajam. 🤨

Try Me-PhakinGraph ( book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang