Bab 3

297 18 7
                                    


Alasan Terobsesi


Phakin Pov

Mobil superku saat ini berada di jalanan kota Bangkok dengan batas kecepatan yang biasa saja karena lalu lintas yang padat. Mobilku adalah mobil sport kualitas premium tercepat di dunia.

Aku tidak peduli seberap banyak mobil yang ada di depanku saat ini karena aku bisa mengarahkan mobilku ke kiri dan ke kanan lalu menginjak pedal gas yang membuat mobil Venom GT yang cantik ini dapat melaju dengan cepat, menantang otoritas polisi dan menarik perhatian semua orang.

Mobilku yang cantik ini terus berjalan dan mesinnya membuat suara raungan yang keras, tetapi di dalam mobil ini terasa sunyi seperti di pedalaman hutan yang paling dalam. 😅

Aku menatap ke arah jalanan, sementara Graph yang ada di dalam mobil hanya menatap ke luar jendela.

Keheningan yang menurutku tidak seperti biasanya ini, membuat aku melirik beberapa kali kearah Graph lalu bertanya padanya.

“Apakah lukamu masih terasa sakit?”

Biasanya Graph sangat suka berbicara dan saat ini benar-benar sangat bertolak belakang sekali. 🙄

“Apakah Phi peduli padaku?”

Graph balik bertanya dengan nada yang terdengar sinis dan berusaha untuk membuat aku merasa bersalah.

Begitu aku mendengar perkataannya, aku merasa lega dan berpikir bahwa anak ini masih baik-baik saja. ☺

Jika dia bisa berbicara seperti itu berarti dia tidak akan mati.  😅

“Tidak! Aku hanya merasa khawatir bahwa aku akan mendapatkan masalah..”

“…”

---

Graph Pov

Saat aku mendengar perkataan P'Phakin yang terlihat tidak peduli, aku segera terdiam dan mengatupkan bibirku rapat-rapat. 🤐

Aku berusaha sekuat tenaga untuk menahan emosiki dan hanya bisa berteriak di dalam hatiku.

Benar-benar tidak ada gunanya aku bertingkah seperti anak baik! Chan Chao. Hal ini benar-benar terasa lebih buruk! 😣

Meskipun aku tahu dan mengerti bahwa perkaatan Chan Chao itu benar dan yang salah adalah diriku yang tidak sabaran. 😑

Aku sangat kesal sehingga aku hanya ingin mencari orang lain sebagai pengganti P'Phakin untuk aku aniaya, sehingga aku menyalahkan temanku karena bersikap kekanak-kanakan.  😥

Aku saat ini merasa terluka secara fisik maupun mental lalu hanya dapat menoleh ke arah luar jendela lagi dan tidak terlihat ada kegembiraan di wajahku karena aku bisa dapat kesempatan untuk duduk di dalam mobil mewah kelas atas seperti saat ini. 😞

“Aduh!”

Saat aku menggerakan kepalaku, hal ini membuat aku mengerang karena aku merasakan rasa sakit yang menyebar di seluruh tubuhku. Aku kemudian meluruskan kakiku perlahan-lahan dan aku melihat bahwa lukaku tampak seperti terbelah dan darahnya masih terlihat samar-samar. Hal ini benar-benar amat sakit dan aku rasanya sangat ingin menangis. 🥺

Hal ini membuat P'Phakin mengeluarkan suara yang terdengar acuh tak acuh saat dia berbicara kepadaku.

“Tadi aku sudah meminta dokter yang ada di area balapan untuk memeriksa lukamu dan dia mengatakan bahwa kamu hanya mendapatkan luka goresan saja. Jadi kamu tidak perlu merasa khawatir. Kamu bisa memastikan dan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan dirimu lebih lanjut..”

Aku tahu bahwa P'Phakin pasti tidak akan menghawatirkan aku karena dia mengatakan hal itu. Dia mengatakan hal itu karena dia merasa sial karena hal yang menimpaku saat ini.

Meskipun seperti itu, Hatiku saat ini merasa senang karena P'Phakin sempat merasa khawatir walaupun hanya sedikit.

“Kalau Phi takut aku mati, kenapa Phi tidak membawa dan mengantarkan aku pergi ke rumah sakit sendiri?”

Aku memang tidak suka pergi ke rumah sakit, tetapi jika P’Phakin yang mengantar aku kesana, maka aku tidak akan melawannya.

Tetapi jawabnnya menggema di mobil ini dengan begitu keras.

“Aku bukan ayahmu..”

“…”

Perkataan itu memang sangat sederhana, tetapi sangat menyakitkan hatiku. 😖

Aku sudah tidak mempunyai perkataan yang aku bisa katakan lagi kepadanya dan hanya bisa mengatakan hal ini di dalam hatiku.

Jika Phi adalah ayahku, maka aku pasti tidak akan begitu baik dan membiarkan Phi memarahi aku. 😞

---

Phakin Pov

Graph kembali diam dan membuat aku merasa sedikit puas. 😏

Pada awalnya aku hanya ingin Graph mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit yang dia rasakan saat ini di tubuhnya.

Tetapi pembicaraan kami ini malah membuat aku menjadi sakit kepala di sepanjang jalan ini. 🙄

Sekarang Graph benar-benar tidak berbicara sama sekali dan telingaku menjadi jauh terasa lebih nyaman dan aku berpikir lebih baik jika anak ini sakit. 😅

Setidaknya saat dia sedang sakit seperti ini, seharunya dia tidak akan datang menggangguku dengan begitu cepat. ☺️

Sekarang yang menjadi masalahnya adalah bagaimana cara aku harus memintaa maaf kepada ayahnya secara pribadi.

Saat memikirkan hal itu, aku membelokkan mobilku untuk masuk ke dalam rumah mewah yang dipenuhi oleh para pelayan dan menghentikan mobilku di depan tangga marmer di depan rumah mewah itu.

Sekarang aku harus siap menghadapi masalah yang terjadi. 😞

Aku kemudian turun dari mobilku terlebih dulu, lalu segera mengerutkan keningku. 🤨

Karena orang yang aku ajak pulang ke rumahnya dengan keras kepala berusaha untuk membuka pintu mobilku sendiri dan akibatnya dia hanya bisa menggertakkan giginya menahan sakit.

Pada akhirnya, aku tidak mempunyai pilihan lain selain berjalan, lalu membungkukkan tubuhku untuk membukakan dia pintu mobilku.

Aku mengatakan kepada diriku sendiri bahwa meninggalkan anak ini di depan pintu rumahnya adalah ide yang bagus, tetapi.. 😏

“Ayo turun!”

“Tidak!”

Tuan muda yang keras kepala ini mulai berulah lagi. 😞

Sekarang selain dia tidak mau turun dari mobilku, dia melipat tangannya di depan dadanya dan memutar kepalanya ke arah yang lain.  Hal ini menyebabkan aku yang melihatnya menjadi sakit kepala lagi. 😒

“Turun!”

“Tidak! Aku belum ingin pulang ke rumahku!”

---

Graph Pov

Aku berpikir jika aku menjadi anak yang baik masih tidak di perlakukan baik olehnya, maka aku akan memilih menjadi anak nakal yang akan dia marahi. 😅

Yeah.. Karena dia mengatakan bahwa aku adalah anak pembawa sial, maka aku akan membuat P'Phakin terus merasa sial sampai akhir hidupnya.

Aku yang sedang marah mengatakan hal itu kepada diriku sendiri dan melihat ke arah yang lain.

Hal ini karena aku tahu bahwa P'Phakin tidak akan memarahi aku sekarang, lagi pula saat ini kami berdua sudah berada di wilayah ayahku berkuasa. 😏

Jika P’Phakin berani mengatakan hal yang buruk tentang putra satu-satunya ayahku, pasti P'Phakin harus mencari cara untuk menjelaskannya. ☺

“Graph, ayo turun!”

Seperti yang sudah aku pikirkan, P'Phakin hanya bisa memerintahkan aku dengan suaranya yang terdengar tegas, sementara aku tetap tidak mau bergerak. 😅

“Tidak mau! Lukaku masih terasa sakit dan aku ingin pergi ke rumah sakit dan Phi juga sudah menyakiti aku. Phi harus mengantarkan aku memeriksa lukaku ini..”

Kalau berbicara tentang masalah bertanggung jawab, aku adalah orang yang harus paling bertanggung jawab dalam hal ini. 😅

Aku tahu bahwa perkataanku ini hanya akan membuat P'Phakin semakin membenciku. Tetapi jika aku masih bisa bersama-sama dengan P'Phakin lebih lama lagi atau P’Phakin mengucapkan beberapa patah kata lagi padaku, maka aku akan lebih memilih menjadi anak nakal atau dimarahi olehnya. ☺️

“Graph!”

“…”

“Jangan sampai kesabaranku habis!”

“Kalau seperti itu, Phi tidak perlu bersabar denganku karena aku ingin tahu apa yang akan Phi lakukan padaku..”

Aku mengatakan hal itu dengan melipat tangan di atas dada dan P'Phakin yang mendengar perkataanku hanya tersenyum. 😏

“Kamu yang mengatakannya ya, kan?”

“Phi jelas mendengarnya..”

Aku menjawabnya. Aku lalu melihat P’Phakin segera tertawa terbahak-bahak. 😂😂

Suara tawanya membuat aku menoleh ke samping dan…

“Hei! Ahh… Lukaku masih terasa sakit P’Phakin.. Hei! Turunkan aku! Turunkan aku, dasar bajingan! Ahh.. Sakit!!”

Saat ini aku hanya bisa berteriak dengan kencang. Aku berpikir P'Phakin tidak akan bisa berbuat apapun kepadaku. 😖

Tetapi.. Dia tiba-tiba menarik lenganku yang terluka dan rasa sakitnya langsung menyerang tubuhku. 😖

Sebelum aku bisa bereaksi, P'Phakin menarikku tubuhku dengan keras untuk keluar dari mobilnya dan dia meletakkan tubuhku di atas bahunya lebar dan kemudian…

“Arghh!! Kepalaku sakit!”

Lalu P’Phakin kembali menarik tubuhku dengan kuat dan aku segera terangkat dan berada di dalam pelukkannya. Pantatku menghadap bahu lebar P'Phakin dan kakiku menggantung bebas di udara. 😣

Aku tidak bisa memahami situasiku untuk sementara waktu karena rasa sakit yang aku rasakan dari luka-lukaku membuat aku tidak berani bergerak sama sekali dan akhirnya aku hanya bisa tergantung dengan perasaan malu-malu di tubuh P’Phakin dan berusaha begerak.

“Lepaskan aku! Arghh!”

“Hum?”

---

Phakin Pov

Aku tidak mau melepaskan Graph dan aku membuat suara mengejek padanya membuat dia yang tidak mau patuh padaku menjadi marah dan sangat ingin menendangku dengan kakinya, tetapi dia tidak bisa melakukannya. 😅

Dia hanya bisa menendang ke belakang dan kebetulan mobil ini adalah super car yang sangat baik. Jadi aku segera berbalik dan kakinya hanya bisa menendang udara.

Meskipun hanya bisa menendang mobilku, perilakunya bener-bener membuat aku kesal. 😑

Plak!

“Yak Phi! Kenapa Phi memukulku?!!”

Graph tetap tidak mau diam dan terpaksa aku memukul pantat bocah yang nakal ini dan dia merasa terkejut lalu berteriak.😅

“Oh! Kamu masih bisa berbicara?”

Aku menahan tubuh anak itu agar tidak terjatuh sambil mencibir lalu sedikit mengangkat tubuhnya. Meskipun aku sebenarnya lebih suka melempar bocah ini ke depan pintu rumahnya begitu saja. 😒

“Lepaskan aku! Lepaskan aku, argghhh! Apakah Phi tidak mendengarkan perkataanku? Lepaskan aku!!”

Aku benar-benar merasa malu saat mendengar Graph terus berteriak-teriak seperti itu saat ini. 😣

Para pelayan di dalam rumahnya segera keluar dan mereka semua kaget ketika melihat situasi kami berdua saat ini. 😅

Mereka berpikir Tuan muda mereka sangat lucu dan aku lagi menghukum tuan muda mereka ini.

---

Graph Pov

“Apakah kamu benar-benar ingin aku melepaskan dirimu sekarang?”

“Ahhh!!”

Jika P’Phakin menurukan aku sekarang berarti kepalaku akan kembali terbentur ke tanah dan aku sangat ketakutan sehingga aku segera menutup mataku lalu berteriak. 😣

Namun, P’Phakin yang mengatakan ingin melepaskan tubuhku segera meraih dan menahan pergelangan kakiku tepat pada waktunya, sehingga aku kembali membuka mataku secara perlahan-lahan dan mencoba untuk tenang. 😖

Aku menyadari bahwa saat ini aku tidak boleh banyak bergerak atau P'Phakin yang jahat akan menjatuhkan tubuhku ke tanah.  😞

“Phi Phakin benar-benar ingin membunuhku dengan seribu pisau!”

Saat ini yang bisa aku lakukan adalah mengutuknya dengan keras dan kedua tanganku menggenggam erat bagian belakang pakaiannya.

---

Phakin Pov

Sumpah serapah yang dilontarkan oleh Graph sama sekali tidak membuat aku marah, tetapi hal itu justru membuat aku merasa lebih baik karena aku bisa menggodanya. 😅

Graph benar-benar sudah membuat aku malu untuk datang dan bertemu dengan orang-orang yang ada di dalam rumahnya ini. Aku benar-benar sangat ingin memukul pantatnya lagi dua atau tiga kali. 😏

Tetapi saat aku ingin melakukannya lagi, ayahnya sudah berada di depan pintu masuk rumah ini.

“Ada apa ini? Phakin dan Graph..”

“Ayah!!”

Ayah Graph adalah seorang politikus yang sudah cukup umur, tampan, dan juga sangat tinggi. Ketika ayah Graph melihat putranya di gendong olehku di atas pundakku, dia menatapku dengan tatapan marah dan bertanya.

Aku yang melihatnya segera menjawab sambil tersenyum. 😅

“Tadi super bike milik Graph terbalik makanya aku mengantarkan dia pulang. Graph sepertinya merasa kesakitan sehingga dia tidak bisa berjalan saat ini. Aku minta maaf karena menggendong dia dengan cara yang seperti ini. Tetapi bukankah Paman juga tahu bagaimana cara Graph mengendari super bikenya. Dia berkata bahwa sekarang dia sudah dewasa..”

“Apa terbalik? Graph!! Sudah berapa kali ayah katakan padamu jangan bermain-main dengan super bike sialan itu!! Tetapi kamu sama sekali tidak mau mendengarkan perkataan ayah ini..”

Aku mendengar ayah Graph segera memarahi Graph dengan suara keras dan aku yang mendengarnya hanya bisa mengangkat alisku lalu kembali bersikap tenang dengan cepat. 🤨 

“Paman sedang tidak berbicara dengan Phakin. Kamu melakukan semua ini karena semua demi karirmu, tetapi dia hanyalah anak kecil dan suka bersenang-senang saja...”

“Aku tidak bersenang-senang!”

Graph membalas perkataan ayahnya dengan keras dan aku kembali  berbicara dengan mereka.

“Omong-omong bisakah sekarang aku membawa Graph masuk ke dalam rumah terlebih dahulu?”

“Ah.. Iya.. Masuklah.. Masuk. Aku sangat menyayangkan memiliki anak seperti ini. Aku membiarkan kamu melakukan semua ini..” kata Ayah Graph.

---

Graph Pov

Saat mendengar perkataan ayahku, aku hanya bisa menggigit bibirku dengan erat-erat. Saat ini ada dua orang yang mendengar perkataanku tadi.

Tetapi aku hanya bisa menggigit bibirku sampai sakit saat mendengar perkaatan mereka. 😣

“Kamu ingin dihukum berapa bulan, Khun Kritthi?”

Aku tahu bahwa saat ini aku sedang di ejek oleh P'Phakin dan akan di hukum. Tetapi aku masih merasa marah saat mendengar suaranya itu. 😑

Aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa kepada P'Phakin.

Keluargaku atau Keluarga besar Kritthi udah berada di dunia politik sejak nenek moyangku dan saat ini masih memiliki pengaruh yang besar. Aku tidak tahu kekayaan keluargaku datang dari mana asalnya. 😅

Aku hanya tahu bahwa sejak aku masih kecil, bahwa aku tahu aku tidak pernah suka dengan tradisi yang ada di dalam keluargaku ini. 😣

Makanya aku selama hidupku seperti melihat semua orang sangat memakai topeng. 

Aku melihat orang-orang yang ada di sekitar ayahku selama ini hanya berpura-pura memujinya saja. Sekarang aku melihat P'Phakin adalah salah satu orang tersebut. 😑

“Hm.. Paman ingin meminta maaf kepada Phakin karena Graph membuat masalah lagi denganmu..”

“Tidak masalah paman. Bagaimanapun juga, aku sudah menganggap Graph seperti saudaraku sendiri..”

Aku benar-benar muak mendengarnya! 😑

Aku hanya bisa mengutuk P’Phakin dalam hatiku dan saat ini aku sudah duduk bersila di sofa memperhatikan kedua pria dewasa yang sedang mengenakan topeng mereka sedang berbicara. 😒

Aku tahu bagi keluarga P'Phakin, ayahku adalah orang yang penting bagi mereka. P'Phakin sangat membutuhkan ayahku untuk mendukungnya di bidang politik dalam urusan berbisnis.

Mereka memiliki hubungan yang saling menguntungkan.

Semakin aku memikirkan hal itu, aku semakin membenci wajah P’Phakin yang saat ini sedang tersenyum. Matanya terlihat sangat tidak jujur dan nada suaranya tidak seperti suara P'Phakin yang aku kenal. 🙁

Aku pertama kali bertemu dengan P'Phakin sepuluh tahun yang lalu dan kejadian itu masih terekam jelas di dalam kepalaku.

P'Phakin adalah orang yang tidak pernah memuji, selalu menolongku, memperlakukan aku setara dengan semua orang. 😊

Sebenarnya lebih tepatnya lagi adalah dia adalah orang pertama yang berani memarahiku, mengatakan bahwa aku adalah anak yang menjengkelkan. Tetapi dia masih datang menjengukku saat aku sedang dalam kondisi yang lemah atau di rawat di rumah sakit. 😊

Tentu saja aku tahu dan mengerti semua yang dia lakukan adalah atas perintah ayah P'Phakin. P’Phakin sendiri tidak pernah menyembunyikan rasa kesalnya padaku, tetapi sikapnya itu membuat aku memiliki harapan saat melihatnya karena aku saat masih kecil tidak memiliki teman. 🥺

Aku selalu berharap ada seseorang yang datang dan mau berteman denganku.

Aku sudah tidak memiliki harapan saat melihat kedua orang tuaku karena bagaimanapun aku memohon kepada mereka, bertingkah seperti anak yang manja ataupun anak yang nakal, ayah dan ibuku selalu memiliki pekerjaan yang harus mereka kerjakan dan selesaikan. 😣

Tetapi P'Phakin selalu mau tetap mengunjungi aku meskipun dengan wajah yang menyebalkan. 😅

Dia seperti mengatakan..

'Hal ini benar-benar membuang-buang waktunya saja. Cepat sembuh dan aku sangat benci harus mengunjungimu..’

P'Phakin mengatakan hal itu ketika dia duduk di tepi tempat tidurku saat aku sedang sakit dan menujukkan rasa kesalnya setiap aku meneriakinya.
Yeah.. Phi Phakin adalah satu-satunya orang yang aku inginkan dalam kehidupanku. 😊

Saat ini aku mendengar P'Phakin sedang menceritakan kejadian yang terjadi di area balapan tadi.

“Tadi Graph tidak bisa mengendalikan super bikenya sehingga dia keluar dari area balapan, tetapi dia meninggalkan super bikenya tepat pada waktunya karena kejadian itu dia menderita luka ringan dan memar di tubuhnya. Tetapi apapun yang terjadi tadi, aku harus meminta maaf kepada Paman karena aku sudah menyakiti Graph. Aku tahu bahwa Graph menjadi terluka seperti ini karena salahku membiarkan dia menguji super bike nya dan aku tidak tahu bahwa dia belum bisa mengendalikan super bikenya dengan baik..” 

P’Phakin secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa aku bodoh. 😒

Aku mau tidak mau kembali mengepalkan tanganku erat-erat lagi saat mendengar perkaatan P'Phakin yang mengatakan hal ini dengan wajah tersenyum..

“Kalau seperti itu, aku rasanya harus mengambil Super bike itu darinya..”

“Hei! Tidak bisa ayah! Ayah sudah mengatakan bahwa aku bisa menaiki super bike itu dan jangan lupa ayah memberikan super bike itu saat ayah harus pergi di hari ulang tahunku…”

“Graph!”

Ketika ayahku mengatakan bahwa dia akan mengambil kembali super bike milikku, aku yang tadinya hanya duduk diam langsung berteriak marah. 😒

Aku menatap ayahku dan mengatakan bahwa aku tidak menyetujui perkaatannya itu.. Ayahku langsung terdiam saat aku mengatakan alasannya.

Yeah.. super bike itu aku dapatkan pada hari ulang tahunku. Saat itu ayahku harus pergi ke XiaoSan. Jadi dia membelikan super bike itu untuk menyenangkan hatiku dan untuk mengungkapkan permintaan maaf darinya karena tidak bisa menemani aku saat aku berulang tahun. 🥺

Aku sangat tahu betul bahwa ayahku tidak akan pernah pelit denganku untuk masalah keuangan.

Saat tahu akan hal itu, aku sangat sedih sehingga aku menerima hadiahnya meskipun dengan sikap yang tenang. Aku juga tahu dan mengerti bagaimana cara berbicara dengan ayahku. 😏

Ayahku yang memangil namaku dengan nada yang tegas lalu menoleh untuk melihat P'Phakin dan berkata padanya dengan nada yang khawatir.

“Graph benar-benar anak yang sangat nakal. Paman sudah tidak bisa lagi melarangnya untuk menaiki super bike itu. Phakin harus menjaga dia, ya?”

Aku melihat P'Phakin yang mendengarkan perkataan ayahku membuat ekspersi wajah yang bosan. 😒

Saat aku melihatnya seperti itu, sebuah ide langsung muncul di dalam kepalaku. 😄

“Jika ayah merasa khawatir…”

Aku seolah-olah mengatakan hal itu pada diriku sendiri, menyebabkan kedua pria dewasa yang ada di depanku saat ini segera berbalik dan menatapku. Jadi aku mengatakan hal ini dengan lebih keras.

“.. Kenapa ayah tidak meminta P’Phakin untuk mengajari aku mengendari super bike itu?”

“Phi tidak memiliki waktu akhir-akhir ini..”

P'Phakin mengatakan hal itu dengan wajah yang terlihat semakin bosan dan aku segera membalas perkataannya.

“Kalau begitu aku akan menunggu Phi sampai memiliki waktu luang. Aku tidak akan belajar mengendarinya dengan orang lain. Lalu jika super bike itu sampai terguling hari ini karena salah Phi..”

Saat aku mengatakan hal itu, aku melihat tangan P'Phakin semakin terlihat terkepal erat dan alis matanya berkerut. 🤨

Tetapi selama ayahku masih duduk bersama-sama dengan kami disini, P'Phakin tidak akan bisa menolak permintaanku ini. 😏

Jadi aku segera berbalik dan menatap ayahku untuk menekannya. 😅

“Ayah.. Bukankah ayah tidak ingin ibu tahu..”

Aku kemudian berhenti berbicara dan diam-diam menunggu hasilnya. 😏

“Phakin..”

Aku mendengar ayahku menoleh untuk menatap putra temannya itu dengan tatapan malu-malu.

“Aku mengerti.. Aku berjanji akan mengajarkan Graph mengendari super bike itu sendiri..”

---

Phakin Pov

Saat aku berbalik untuk menatap Graph, aku tahu bahwa aku harus menyetujui hal ini meskipun sama sekali tidak ada yang menguntungkan dari ini. 😒

Jadi aku tidak mempunyai pilihan lain selain menyetujuinya. Tetapi jika aku menyetujui dengan mudah, jangan sebut aku Phakin. 😏

Aku lalu kembali berkata lagi.

“Hm.. Tadi aku lupa memberitahukan paman tentang hal ini. Graph waktu itu menyelinap masuk ke dalam acara yang aku adakan dan dia membuat masalah di sana..”

Kali ini aku melihat Graph terlihat terkejut.. 😅

Aku tahu bahwa ayahnya melarang dia untuk ikut berpartispasi dalam acara yang aku adakan atau hal semacam itu.
Sekarang aku mengatakan hal itu pada ayahnya! 😏

“Aku merasa.. Paman harus menghukumnya dulu atau dia akan pergi lagi ke acaraku itu..”

“Benarkah itu Graph!!?”

Ayah Graph langsung berbalik dan bertanya padanya dengan nada marah lalu menatapnya. Sehingga anak yang suka membantah itu terlihat hanya bisa terdiam dan menyetujui apa yang aku katakan. 😅

Ayahnya kemudian kembali berkata padanya dengan nada marah.

“Berapa kali ayah sudah katakan padamu bahwa kamu tidak boleh keluar rumah setelah jam 11 malam!! Kamu berani melanggar perintahku!!”

Aku hanya bisa melirik ke arah Graph yang sudah berani mempermainkan aku dan menoleh lagi ke ayahnya sambil tersenyum. 😊

“Sebaiknya aku kembali dulu, paman. Untuk mengajarkan Graph mengendari super bike, aku akan membicarakannya lagi setelah aku mempunyai waktu luang..”

“…”

“Oh iya! Aku sudah meminta dokter di area balapan untuk memeriksa lukanya, tetapi aku berpikir akan lebih baik jika Graph pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut..”

“Kalau seperti itu, maka Phi harus mengantarkan aku kesana..”

Try Me-PhakinGraph ( book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang