Bab 7

319 12 6
                                    


Tidak Mengerti Apa Yang Harus Di Pahami

Rumah sakit swasta umumnya jauh lebih sepi daripada rumah sakit umum, belum lagi rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang mahal. Sama seperti banyak orang yang memilih untuk datang berobat ke rumah sakit ini karena rumah sakit ini sangat memperhatikan kerahasiaan pasiennya.

---

Phakin Pov

Meskipun tidak banyak orang, aku yang saat ini sedang duduk di kursi kulit tebal dan empuk di ruang tunggu rumah sakit ini tetap merasakan banyak mata yang memandangku. 😑

Aku mungkin biasanya sangat ingin membuat diriku menjadi pusat perhatian tetapi.. saat ini keadaannya jelas tidak sama saat aku datang ke rumah sakit ini untuk menunggu dan mengambil jenazah sesepuh yang baru saja meninggal.

Sekarang saat aku datang ke rumah sakit ini untuk mengantarkan Graph mengganti perban dan mengambil obatnya, pakaian formal yang aku kenakan saat ini ujung kepala hingga ujung kaki sama sekali tidak cocok dengan keadaan sekitarku. 🙁

Sebenarnya aku tidak mau datang kesini, tetapi akhirnya aku datang karena Graph memohon kepadaku di telepon.

"Huf.."

Aku mengeluarkan suara dari tenggorokanku dan mengapa aku tidak bisa menerima kata-kata aneh yang terdengar  tidak normal yang dikatakan anak keras kepala itu kepadaku. 🙄

Nah Krub...tolong...aku mohon...

Semua perkataan itu seperti dikatakan oleh Graph dengan pistol di lehernya.

Pikiran itulah yang membuat aku rela mengorbankan waktuku yang berharga hanya untuk melihat anak yang merepotkan ini dan Graph yang aku hampiri terlihat sangat konyol. 

Graph adalah putra seorang politisi, dia tampak seperti sedang dilema.  Penampilannya tidak berbeda seperti saat dia dipaksa untuk minum obat yang pahit.

Aku tahu bahwa dia tidak mengatakannya secara sukarela dan aku memilih berpura-pura tidak tahu. Meskipun aku tahu, aku memilih pura-pura tidak tahu.

"Pergi saja ke neraka! Dia benar-benar sangat menjengkelkan." 

Aku mengutuk dengan suara rendah, karena meskipun perkataan anak itu sangat layak untuk ditertawakan tadi. Tetapi semua itu tidak cukup untuk menebus waktu yang aku buang ketika aku harus duduk dengan perasaan bosan dan menunggu anak itu masuk ke dalam untuk mengganti perban. Tetapi sebelum Graph masuk..

“Phi.. ayo masuk dan temani aku..”

“Berhentilah berkhayal..”

Aku menjawab anak laki-laki itu seperti itu dan Graph langsung membuat wajah putih menjadi pucat, seolah-olah aku sangat ingin mendorongnya, tetapi aku menahan diriku.

Aku merasa lucu saat melihat dia bersikap seperti ini dan mulai berpikir bahwa aku ingin membantah tetapi aku tidak dapat menyangkalnya.

"Lalu kenapa aku harus duduk dan menunggunya?”  

Aku lalu kembali menghela nafas panjang dan memasukkan tanganku ke dalam kantong jasku untuk mencari rokok. Tetapi aku melihat ada tanda dilarang merokok di dinding membuat aku yang saat ini sedang kesal semakin kesal hingga mataku bergetar.  Tapi aku segera berdiri, berbalik dan berjalan ke sisi lain.

Aku mungkin seorang perokok berat ketika dia masih muda, tetapi setelah itu aku hampir tidak merokok lagi.

Tetapi.. setiap kali aku harus datang untuk menemui anak itu dan aku harus membawanya bersama denganku hal itu menyebabkan emosiku yang stabil menjadi kembali tegang.

Try Me-PhakinGraph ( book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang