Bab 10

1K 31 11
                                    


Pindah Rumah


Phakin Pov

Saat ini.. semua orang yang mengejar Graph sudah pergi dan hanya aku yang masih berdiri disini dengan tangan berada di saku celanaku.

Aku tetap berdiri dengan diam sampai aku melihat semua orang di depanku menghilang tanpa jejak. Aku harus memastikan bahwa tidak ada satupun dari mereka berniat untuk kembali dan bermain liar denganku. 😒

Setelah semua aman, aku berbalik dan bersiap untuk masuk ke dalam mobilku untuk kembali ke rumahku untuk berbicara dengan baik yang menyebabkan kejadian ini, tetapi..

“Phi Phakin..”

Graph kembali turun dari mobil dan menatapku dengan pandangan ngeri.
Pada saat ini, sorot mata anak ini tidak terlihat sombong tetapi penuh dengan.. ketakutan. 🙄

Graph segera berbicara duluan.

"Phi... Aku tidak melakukan apa-apa, aku benar-benar tidak melakukan apa-apa kali ini.. aku tidak melakukannya. Aku hanya pergi untuk menjemput sahabatku dan ingin mengantarkan dia ke kelas remedial. Aku tidak bermain-main dengan mereka. Aku bahkan tidak tahu siapa mereka, mereka tiba-tiba mengelilingi aku dan berkata jika aku tidak pergi dengan mereka, maka mereka akan menyandra sahabatku. Jadi aku terpaksa mengikuti mereka. Aku belum pernah main-main dengan mereka sebelumnya. Phi tidak bisa memarahiku!!”

Graph mengatakan itu dengan keras dan berusaha untuk menjelaskan bahwa ini bukan kesalahannya.

Tetapi.. intinya adalah bahwa aku tidak boleh memarahi dia. 😅

"..."

---

Graph Pov

Tetapi.. ekspersi wajah P’Phakin sama sekali tidak berubah sehingga membuat aku semakin merasa bingung. 🙁

P’Phakin selama ini tidak pernah percaya kepadaku, tidak pernah mau mendengarkan perkataanku dan kali ini pun tetap sama. 😟

P’Phakin pasti berpikir bahwa akulah yang memprovokasi pihak lain dan kemudian melarikan diri karena aku tidak bisa melawan mereka.

Pemikiran seperti itu jelas ditunjukkan oleh ekspresi wajahku dan aku buru-buru berkata lagi dengan keras.

"Aku juga tidak bermaksud untuk berlomba melawan mereka, hanya saja aku tidak bisa menyingkirkan mereka. Lalu mereka bilang jika aku menang maka mereka akan melepaskan aku. Tetapi.. aku tidak menyangka mereka akan mengatakan bahwa mereka yang menang maka aku harus menjadi istri mereka. Phi.. aku tidak bermaksud berbuat hal seperti ini, aku tidak bermaksud membuat masalah untuk Phi.. Aku.. aku tidak.. aku tidak bermaksud untuk menarik Phi ke dalam masalah ini..”

Aku sudah tidak tahu harus berkata apa lagi, tapi aku tidak bermaksud membiarkan keadaan menjadi seperti ini, tidak bermaksud membuat P’Phakin mendapatkan masalah.  Karena jika ini menjadi masalahnya, maka hanya akan membuat P’Phakin semakin memandang rendah diriku. 😟

"Ehm.. Apakah kamu sudah selesai berbicara?"

Setelah aku berbicara panjang lebar, aku mendengar P’Phakin menghela nafas panjang, seperti mengatakan...menjengkelkan.

Aku yang baru saja merasakan sangat ketakutan segera menundukkan kepalaku dan tiba-tiba merasakan sakit di hatiku. 😔

Bahkan dalam hal ini, P’Phakin masih menganggap aku menjengkelkan.

“Yeah.. Sudah..”

Yeah.. semua sudah berakhir dan saatnya aku untuk menyerah. Aku harus mengakhiri hubungan yang tidak pernah dimulai dan tidak pernah mendapatkan tanggapan sekalipun darinya. 🥺

Grab! 🤗

“😳”

Namun mataku segera melebar karena aku merasa terkejut.

Hal ini karena P’Phakin yang terlihat seperti sudah bosan denganku sedang melingkarkan salah satu tangannya di pundakku dan menarikku ke tubuhnya. Dia menyandarkan kepalaku di bahunya.

Hal ini membuat detak jantungku terasa hampir berhenti dan tubuhku menjadi sangat kaku sehingga aku tidak bisa mempercayai apa yang aku rasakan saat ini.

Phi Phakin.. memelukku. 😲

“Sudah tidak apa-apa..”

“…”

P’Phakin hanya mengucapkan tiga kata pendek, tetapi mataku perlahan menjadi panas. 🥺

Phi Phakin.. sedang menghiburku.

“Sekarang semua sudah aman Graph..”

Aku benar-benar tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaanku sekarang dan tidak tahu bagaimana harus meresponnya. 😣

Suara yang dulu selalu mengatakan kata-kata kejam kepadaku di masa lalu sekarang terdengar sangat lembut dan P’Phakin berbisik di dekat pelipisku.

Kata-katanya seperti ke luar lubuk hatinya dan dia mengatakan kepadaku bahwa sekarang sudah aman dan tidak akan ada orang yang akan datang serta membahayakanku lagi.

Mendengar ini semua, aku sampai-sampai ingin menangis. 🥺

Aku tidak tahu apakah air mata yang keluar dari mataku ini karena aku merasa lega atau karena benci.

Aku benci karena P’Phakin menahanku untuk tidak menyerah kepadanya sepenuhnya.

Mengapa P’Phakin menjadi orang baik? Mengapa dia berbicara seperti ini kepadaku? Kenapa?

Phi Phakin ada disini saat ini.. ☺️

Aku yang berpikir seperti itu segera mengangkat tanganku yang terasa gemetar dan mencengkeram pakaian P’Phakin dengan erat, tubuhku terasa gemetar seperti sedang dikejar oleh orang-orang itu tadi.

Tepatnya, aku lebih takut sekarang daripada dulu... takut dengan apa yang aku rasakan.

“Menangislah jika kamu ingin menangis, dasar anak kecil gila..”

Meskipun aku dimarahi dan disebut anak kecil gila, aku tidak bisa membantah apa pun kali ini. Aku hanya meraih pakaian P’Phakin dan bersandar di bahunya yang lebar, aku menangis sehingga tubuhku gemetar. 😭

Aku sebenarnya tidak ingin menangis di depan siapa pun, tetapi air mataku tidak dapat dikendalikan lagi.

Air mata mengalir dari mataku dan aku merasakan tangan besar P’Phakin mengelus kepalaku. Dia berkata dengan tenang.

"Menangislah jika kamu ingin menangis."

“Aku… tidak… menangis… tidak menangis..”

Tetapi.. aku yang keras kepala masih tetap bersikap keras kepala seperti bisanya. Meskipun aku menangis dengan keras tetapi suaraku yang bergetar tetap menyangkalnya.

---

Phakin Pov

Aku yang mendengar perkataan Graph hanya bisa menggelengkan kepalaku dengan lelah, dan menepuk kepala anak itu dengan tangan yang lain.

"Oke, jangan menangis jika kamu tidak menangis."

“P jangan… sarkastik… aku… jangan mengolok-olokku… hik...”

Graph mengatakan itu sambil terisak-isak dan membenturkan kepalanya ke atas bahuku beberapa kali sebagai tanda protes.

Aku hanya bisa menghela napas.

Aku berusaha untuk menenangkan dia, tetapi dia tidak terima dan protes. 😅

Jadi.. aku yang merasa bosan dengan hal-hal yang mengangguku seperti ini tetap harus berdiri dengan tenang dan dengan lembut menepuk-nepuk Graph yang masih gemetar di lenganku dan sangat merepotkan.

Saat ini sorot mataku penuh dengan perasaan lega.

Aku merasa lega karena aku dapat mengejarnya tepat pada waktunya dan aku merasa lega karena tahu anak yang saat ini ada di depanku sudah aman sekarang. ☺️

Aku berpikir bahwa aku bisa menjauhkan Graph dari hal-hal seperti ini tepat pada waktunya. Tetapi.. aku tidak mengira bahwa pihak lain akan membuat masalah dengan anak ini begitu cepat. 😑

Saat Shin meneleponku satu jam yang lalu, aku merasa marah.. Aku yang tiba-tiba segera meninggalkan semua pekerjaanku untuk mengikuti Graph.

Yang paling aku benci adalah ... menarik orang yang tidak ada hubungannya ke dalam masalah yang disebabkan olehku. 😒

Terutama Graph, anak yang aku coba jauhi, tetapi orang-orang itu mendorongnya masuk dan aku tidak bisa menghentikannya.

Bagaimanapun, aku sudah menyadari sejak Graph berusia 7 tahun bahwa tidak mungkin menempatkannya dalam bahaya tanpa alasan, apalagi di bawah pengawasannya.

Penasaran apa yang membuatku merasa marah? 

“Berlatihlah menjadi anak yang baik atau kamu akan di hukum, ok?”

Aku tidak bisa menahan perasaan kesalku ketika aku mendengar Graph melarikan diri dari rumahnya. Jadi aku menepuk kepala Graph sehingga dia segera mengerutkan hidungnya dan membalas dengan perasaan tidak puas.

"Ya, aku memang bukan anak yang baik. Tidak peduli apa, aku adalah anak nakal di mata Phi.."

Anak laki-laki kecil yang selalu membuat masalah mengangkat kepalanya dan matanya yang merah kerena habis menangis saat dia berbicara.

Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menepuk dahinya.

Plak!

"Ya. Kamu membuat aku sakit kepala karena selalu nakal dan tidak patuh..."

"Tapi Khun Phakin segera keluar dari ruang pertemuan untuk anak yang nakal ini.."

Aku mendengar suara orang yang menyela. 😑

---

Chai Pov

Setelah menyela, aku segera menghindari tatapan Khun Phakin dan menoleh ke arah Graph yang tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar.

Aku lalu segera berkata lagi sambil tersenyum. ☺️

“Baiklah.. sekarang lebih baik kita kembali dulu. Aku berpikir Khun Phakin harus mengatakan sesuatu kepada Master Graph..”

“Apa?...Apa?”

Aku melihat Graph yang tadi gemetar seperti burung muda di sarang bertanya dengan curiga.

Aku melihat mata Khun Phakin bergetar tanpa dia sadari. 😏

"Katakan padanya, aku harus mengurus dengan beberapa hal.."

Khun Phakin mengatakan itu kepadaku. Saat aku memikirkan Khun Phakin harus menangani sesuatu, aku menjadi tidak tenang, tetapi Khun Phakin segera berjalan ke mobil yang ada di sampingku.

Dia meninggalkan Graph yang menatapnya dengan pandangan curiga, mengatakan seolah-olah dia merasa dianiaya?  😅

Kemudian, Graph membuka matanya lebar-lebar karena aku yang berdiri disampingnya berkata sambil tersenyum. ☺️

"Master Graph akan pindah tinggal di rumah bos."

“😳.. Pindah ke rumah.. Bos!!”

Setelah kesadarannya pulih, Graph berhenti sebentar. Dia lalu menatapku dengan tidak percaya dan aku kembali menganggukan kepalaku sambil berkata lagi.

"Ya, mulai hari ini. Master Graph akan pindah untuk tinggal bersama Khun Phakin demi keselamatan Anda.."

Untuk kalimat terakhir, aku tidak tahu apakah Graph harus senang atau sedih, karena dari kelihatannya... dia tidak bisa memotong benang cintanya sendiri lagi. 😅

---

Phakin Pov

Pada saat ini.. Jam sudah menunjukkan jam 22.00.

Mobil sport milikku melaju dengan indah ke sebuah rumah besar milikku. Aku lalu bersandar kepada setir mobilku dan terlihat kesal.

Aku memikirkan kembali apa yang baru saja aku putuskan. 😟

Sepanjang hari ini, aku disibukkan dengan segala macam hal setelah berpisah dari Graph.

Hal ini karena meskipun hanya segelintir orang yang melihat beberapa super bike yang terlihat saling mengejar, tetapi.. beberapa orang itu tetap mengambil gambar dan mengunggahnya ke media sosial, sehingga aku harus membuat mereka diam dan berhenti memposting masalah ini.

Aku tidak pernah merasa khawatir bahwa perilaku sembrono yang aku lakukan akan menyebabkan masalah, tetapi dengan apa yang sudah terjadi seperti sekarang ini.

Jika ayah Graph tahu, maka masalahnya akan lebih rumit. 😟

Kali ini musuh mengincar diriku bukan ayah Graph. Jadi akulah yang sebenarnya menarik Graph masuk ke dalam kekacauan ini sendiri. 😔

Hal ini bisa menyebabkan rasa ketidakpuasan dari ayah Graph, jadi aku harus menemukan alasan yang lebih baik untuk menyeret putra satu-satunya dalam sebuah petualangan. 

Mungkin akan lebih baik untuk bisa berhubungan dengan ayah anak itu.

Kemudian, aku akan mengurus semuanya dan pada akhirnya, hanya ada berita bahwa ada pesta biker di Bangkok hari ini dengan cepat dilupakan oleh dunia.
Dan siapa yang baru saja aku temui?  … seseorang dengan siapa aku paling tidak ingin berselisih dengannya. 😒

Try Me-PhakinGraph ( book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang