.
.
.- - -
Sudah berapa kali Beomgyu terus menengok ke arah jam tangannya, dia sengaja datang lebih awal dari jam yang sudah dijanjikan dan menunggu kekasihnya di halte dengan gugup.
Beomgyu tersenyum menatap kotak kecil ditangannya yang berisi sebuah cincin sederhana namun terlihat indah dengan permata kecil di tengahnya. Dia tidak sabar melihat bagaimana reaksi gadisnya saat dia menunjukkan cincin itu.
Benar, Beomgyu ingin melamar kekasih nya hari ini. Itulah alasan mengapa dia begitu gugup.
"Beomgyu!"
Saat Beomgyu mendengar seseorang memanggilnya dari kejauhan, dengan cepat langsung menyembunyikan kotak cincin itu kedalam kantong jaketnya.
Dia menoleh, lalu melihat seorang gadis yang tersenyum dan berjalan kearahnya.
"Cantik~"
Untuk kesekian kalinya, Beomgyu jatuh cinta lagi saat dia melihat senyuman yang begitu cantik dari gadis itu.
"Apa kau sudah lama menunggu ku?" Tanya Ryujin, saat dia sudah berdiri di samping Beomgyu.
"Ah! Tidak, aku juga baru saja sampai," bohong nya, padahal yang sebenarnya Beomgyu sudah menunggu disana sejak satu jam yang lalu.
Beomgyu mengambil salah satu tangan Ryujin dan menautkan jari mereka. Bertepatan dengan sebuah bus yang berhenti di depan mereka.
Mereka pun masuk kedalam bus bersama, untuk tujuan ke taman bermain.
- - -
Sepanjang jalan di taman bermain, tangan mereka terus bertaut sambil melihat-lihat stan dan wahana permainan disana.
Ryujin menarik tangan Beomgyu saat dia menemukan sebuah stan yang menarik perhatiannya.
"Kau bisa menembak?" Tanya Ryujin.
"Huh, menembak?!"
Ryujin terus menarik Beomgyu sampai disebuah stan permainan menembak target, yang akan mendapatkan hadiah jika menyelesaikan sebuah tantangan nya.
"Aku mau itu!"
Beomgyu menoleh kearah yang di tunjuk Ryujin. Yaitu sebuah boneka beruang coklat kecil ukuran 20 cm.
"Kau ingin boneka itu?" Pertanyaan Beomgyu dibalas anggukan oleh Ryujin.
"Oke, akan kulakukan."
Beomgyu melangkah lebih dekat dan mulai membayar untuk memainkan tantangan nya.
Beomgyu mengangkat pistol mainannya dan mulai membidik target yang bergerak beberapa meter di depannya. Sampai akhirnya semua peluru habis, sedangkan target yang berhasil ditembak hanya 1 dari 3 target disana.
Ryujin yang tadinya excited menonton, bahunya langsung meluruh kecewa saat melihat Beomgyu gagal menembak semua target dengan 5 peluru yang diberikan.
"Aku coba lagi," Beomgyu membayar lagi dan mulai mencobanya lagi.
Namun untuk yang kedua kalinya Beomgyu gagal lagi menembaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story | Beomryu
Fiksi PenggemarKumpulan cerita random beomryu bersama kawan-kawan mereka. Note: banyak typo, dan tata bahasa yang sedikit tidak beraturan.