part 10

1.1K 118 7
                                    

Sepanjang jalan chika dan ara menjadi pusat perhatian, padahal mereka tak melakukan apapun hanya jalan berdua

Murid murid disana ada yang berharap mereka menjadi couple dan ada juga yang patah hati

Sesampainya di parkiran~

"Naik ka" ucap ara sambil menaiki motornya

Chika lalu menuruti apa yang ara ucapkan, dengan hati hati chika naik dimotor ara

"Udah nih gini doang?" ucap ara

Chika yang mendengar itu kebingungan, haruskah ia kayang dimotor ara(?)

"Ngapain lagi?" tanya chika

"Gamau pegangan gitu ka?" tanya ara bercanda

"Oke" lalu chika berpegangan pada ujung motor ara

"Anjir karepmu wes" batin ara setelah melihat chika seperti itu

Lalu tiba tiba ara mengegas motornya dengan sedikit kencang hingga chika kaget dan tak sengaja memeluk ara

"Nah gitu dong sayang" goda ara

Chika yang mendengar itu hanya memutar bola mata nya dengan malas dan melepaskan pelukannya. Hanya saja chika memegang sisi jaket ara

"Hahaha" tawa ara

Tak sadar kah mereka(?), semua nya tertuju pada chika dan ara. Sebenarnya mereka sadar sejak dari tadi sudah menjadi pusat perhatian

Hanya saja ara dengan sengaja membuat murid murid disana heboh dan chika menahan malu nya

"Cepetan jalan!" ucap chika kesal

Lalu ara mengiyakan ucapan chika dan menjalankan motornya dengan lambat, chika yang melihat itu menahan emosinya

"Ara kencengin dikit" ucap chika

"Hahhhh??" tanya ara yang tak mendengar ucapan chika

"Ishhh, KENCENGIN MOTORNYA"
teriak chika tepat disamping helm yang ara pakai

Ara yang mendengar ucapan chika lalu menurut dan ia melalukan hal seperti tadi, dengan mengegas motornya tiba tiba. Chika tak sengaja memeluk ara kesekian kali nya

"HAHAHHAA" tawa ara

"Yang bener atau gue turun!" ucap chika yang sudah sangat kesal

"Iyaa iyaaa sorry" lalu ara menahan tawanya

Ara menjalankan motornya dengan kecepatan yang normal, tidak kencang dan tidak pelan

Namun tak lama dari itu ara menepikan motornya disisi jalan, chika yang melihat itu kebingungan

Tiba tiba saja ara melepaskan jaket kulitnya dan memberinya kepada chika

"Hah?"

"Pake, angin nya lumayan kenceng nanti lo sakit gimana"

Chika memegangi kepala nya, ia merasakan ada yang membuatnya sakit. Ara yang melihat itu pun panik, dia sangat khawatir

"Di pake jaket aku nya sayang, angin nya kenceng nanti kamu sakit"
Kalimat itu terlintas di benak chika

"Kenapa ka?" tanya ara panik

"Gapapa" jawab chika

"Yaudah ini dipake dulu jaketnya" ucap ara lalu memberinya pada chika

"Lo gimana?" tanya chika

"Aman gue mah, udah pake aja atau mau gue pakein?" Ucap ara

Chika lalu menerima jaket ara dan memakainya di tubuhnya, kepala chika masih terasa sedikit pening

something darkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang