"Astaga menyebalkan sekali, apa-apaan hari ini? Seakan mengutukku saja." Ujar Tatiana dengan langkah kaki tergesa-gesa menuju kamarnya. Kali ini sifat Vainas benar-benar membuatnya gemas sampai ingin menyumpahi pria itu.
Tatiana berjalan masuk ke lorong menuju kamarnya. Mengabaikan semua sapaan padanya bahkan sampai melototi seorang pelayan junior sampai membuatnya takut. Tatiana masuk ke kamar dan langsung di suguhi oleh surat dari Jena.
Sepertinya author novel ini sedang mencoba mengutuk nasibku! Batinnya.
Tatiana tanpa menunggu lama langsung merobek amplop surat tersebut dan membacanya.
Kepada Lady Teresia.
Maafkan atas kelancangan saya ini Lady, namun ini benar-benar hal yang mendesak. Pangeran Ace meminta semua pengikut untuk berkumpul sore ini di butik saya. Saya harap anda bisa hadir kali ini, sepertinya ada hal yang mendesak dari kerajaan Lotrus.J.
Astaga apa-apaan ini semua? Kenapa banyak saja urusan mendesak? Apa tidak ada hari besok atau minggu depan? Batinnya mengamuk.
Wanita itu dilanda dilema, ntah pertemuan mana yang ia harus hadiri hari ini. Keduanya sama-sama hal yang mendesak, sama-sama harus dihadiri. Masalahnya tubuh Tatiana hanya satu.
"Bisa gila aku!" Umpatnya kesal.
"Kalau aku menghadiri makan malam bersama raja ini kemungkinan besar aku akan ketinggalan informasi penting rapat itu. Tapi jika aku menghadiri rapat pangeran Ace, pasti keberadaanku di kediaman ini akan di pertanyaan nantinya." Gumamnya sambil mondar-mandir di sepanjang kamarnya. tak henti-hentinya bergerak seperti sedang terdesak ingin buang air besar.
Tatiana menghela nafas kasar, "baiklah lebih baik begitu bukan? Daripada harus meladeni yang ini." Ucapnya dengan tangan terkepal erat.
⚜️⚜️⚜️
Vainas tak beranjak dari ruang kerjanya. Padahal jam telah menunjukkan jam 3 sore sudah saatnya persiapkan untuk dirinya dilakukan. Perkataan Tatiana terngiang-ngiang di kepalanya tanpa bisa berhenti.
Lihat betapa menyedihkannya dirimu saat ini, tak ada bedanya dengan yang dulu. Percuma saja aku seperti orang gila meladeni pasangan sialan itu!
Vainas menghela nafas berat, itu sungguh mengganggu pikirannya. Ia tahu dan sadar kalau dirinya menyedihkan, tapi apakah semenyedihkan itu sampai-sampai Tatiana berkata seperti itu?
"Aku.. aku juga tak ingin seperti ini." Gumamnya dengan nada frustasi. Vainas menundukkan kepala menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Ketukan pintu membuat Vainas bergegas mengangkat pandangannya. Terdengar suara Hans yang sedang memanggilnya.
"Masuklah." Sahut Vainas.
Hans membuka pintu perlahan. Pria itu tampak membawa beberapa kertas yang sepertinya adalah laporan yang harus di urus Vainas. Hans menatap sekitar ruangan dengan tatapan heran, seakan mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Setelah Akhir [On Going]
Fantasy[MARI FOLLOW SEBELUM BACA] ✨Bukan Novel Terjemahan✨ FANTASI STORY 🙏Typo sebanyak dosa Malin Kundang Akhir yang bahagia kedua pasang kekasih yang selama ini menjalani hubungan mereka dengan penuh rintangan akhirnya berakhir manis. Para pemeran uta...