Gajadi Mati (01)

781 87 1
                                    

Seorang remaja 18 tahun itu tengah berkeringat, terengah engah di atas kasur, dan menggumamkan kata sakit

"brengsek, sakit banget!" Remaja itu berteriak dan bangun dari tidurnya, dengan linglung dan spontan dia memegang kepalanya, memastikan apakah kepalanya terluka parah atau tidak. Namun anehnya tidak ada apa apa

"Apakah gue bermimpi gue mati?" Gumam remaja itu, lalu menoleh kesan kemari. Kamar dengan nuansa hijau, sangat berbeda dengan kamarnya yang hitam oren. Tidak terlalu luas, namun cukup untuk satu kasur tunggal, lemari, dan meja belajar

"Ini kamar siapa bjir, yakali gue dipindahin ke kamar orang lain" remaja itu berdiri, lalu mulai menyadari sesuatu yang aneh. Kakinya cukup kurus, dengan warna kulit yang cerah dan bersih tanpa noda, membuat remaja itu kaget

"Ini kaki siapa?" Ucap remaja itu linglung, lalu mengelus kakinya itu "halus, sedikit kenyal, sayang banget kurus" gumamnya menilai, lalu kembali sadar "kalau gitu, ini pasti kaki gue" ucapnya kagum, masih mengelus elus kakinya itu

"Apakah karena gue jatuh, lalu gue koma beberapa tahun sampai kulit milik gue menjadi se halus ini? gila, tapi kan gen keluarga gue kulit nya tan, bukan putih gini" gumamnya berpikir, seolah sadar akan sesuatu. Dia berlari menuju lemari, tepat sekali ada cermin yang menempel disitu

Dan terpampanglah seorang remaja laki laki, dengan mata yang menatap sayu, iris berwarna coklat hazel, hidung mancung, pipi lumayan tembam, bibir merah tebal namun kecil. Devinisi tampan dan manis. Remaja itu berkedip, lalu mencoba bergerak dan bayangan di cermin itu ikut bergerak mengikuti gerakannya

"Gila, ini siapa?" Ucapnya tercengang, remaja itu mulai memperhatikan setiap detail fisiknya itu. "ini bukan gue sumpah, gue ganteng tapi engga semanis ini" gumamnya "lagi pula ini siapa, beda banget wajahnya sama gue" dia mengelus elus wajahnya

"Tunggu, tapi dia kan gue? tapi dia bukan gue?" ucapnya mulai nglantur "huh?" Nah dia mulai ngeblank

Dia kembali duduk di kasur merenung, kasur ini cukup empuk, dengan seprai hijau bergambar daun. Lama berfikir dia mulai sedikit paham, lalu mulai tantrum

"GILA GAMAUU!!! GAMAU MASUK KE TUBUH ORANGG! HUWAA MAMAH TUBUH IAN ILAANGG...!!!" teriak remaja itu, sambil menjambak rambut hitam halus nya

bermenit menit dia meraung hingga sebuah gedoran di pintu menghentikannya sejenak "WOY GOBLOK! JANGAN BERISIK!" teriak orang dari luar kamarnya, namun kembali dia tidak menghiraukan, semakin keras dia meraung. Dengan tiba tiba pintu itu di buka paksa, dan terlihatlah beberapa remaja lelaki yang seumuran dengannya

"Heh, berisik banget"

"Kenapa elu"

Salah satu dari mereka dengan cepat mendekati Damian, iya damian. Damian benar benar bertransmigrasi ke tubuh orang lain setelah dirinya mati (?) karena terjatuh dari tangga

Damian menangis hingga sesegukan, benar benar tidak terima jika dia bangun ditubuh orang lain. Salah satu remaja laki laki yang berkacamata menepuk pelan pundak Damian "kenapa kok sampai tantrum gini? alasan apa yang membuatmu sampai segila ini? cerita dong" ucap remaja kaca mata itu lembut, namun entah kenapa Damian merasa remaja itu tengah mengolok oloknya

Damian hanya diam sambil sesegukan, merasa canggung dengan para laki laki ini. karena dari apa yang dia ingat, dia tidak mengingat apapun dari mereka. Damian hanya menyembunyikan wajahnya dengan tangan, merasa malu

"Elu kenapa, dam? tumben banget nangis sampai sesegukan gitu. Waifu lu mati?" Tanya salah satu laki laki itu, terlihat dia yang paling pendek disini. Rambutnya coklat dan ikal

Damian hanya menggeleng, mungkin mereka adalah teman dari pemilik tubuh ini. Namun sayang sekali dia tidak mengingat sedikit pun memori tentang mereka

Karena penasaran, dia mendongak terlihat ingus keluar dari hidungnya membuat yang lain meringis, matanya merah, bibirnya menebal, ada sisa air mata. Mata itu menatap mereka dengan bingung

"Btw kalian siapa?"

///

Well bro, ini cerita bl? iya ini cerita bl, namun si mc straight, gatau kedepannya. Disini engga ada yang namanya brothercomplex, hanya mungkin cerita sekolah dan pertemanan

Damian masuk Novel (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang