TLS 01 : That Little Girl

13.7K 143 5
                                    

Tinggalkan vote/komen bila sudi. Selamat memmbaca

(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)⁠ 

Suara permainan musik dari orkestra mengalun indah di telinga. Para tamu mulai berdatangan sesuai dengan undangan. Sepasang suami istri yang telah berdandan rapi terlihat bergandengan mesra sembari menyapa dan menyambut para tamu. Pasangan tersebut adalah Bradley Charlie Desmond dan Diana Hermione Desmond. Mereka tengah merayakan anniversary pernikahan mereka yang ke-35. Meskipun telah menginjak usia senja, keduanya masih hidup harmonis. Apalagi, mereka dikaruniai dua anak laki-laki yang sama-sama sukses dan satu anak angkat perempuan yang berprestasi.

Salah satu dari anak mereka datang menghampiri sembari memberikan pelukan penuh kasih sayang. Dia adalah Samuel Antonio Desmond, anak sulung yang memiliki kesibukan luar biasa. Sam yang kini berusia 30 tahun begitu fokus pada karir-nya sehingga jarang sekali memiliki waktu luang untuk keluarganya sendiri. Dia bahkan sering berpergian ke luar negeri untuk perjalanan bisnis atau bertemu klien. Meskipun begitu, keluarganya sangat mendukung.

"Hey, brother. Kau datang sendirian? Dimana pasanganmu, hum?" Sapaan itu berasal dari adiknya, Frederic Arthur Desmond. Pria yang 3 tahun lebih muda dari kakaknya itu akan segera menikah.

"Tidak usah sombong," balas Sam dengan nada tenang. Dia sudah biasa diledek seperti itu.

"Usiamu sudah matang, Sam. Kau yakin mau aku langkahi?"

"Aku tidak peduli. Aku belum menemukan perempuan yang tepat. Lagipula, aku masih menikmati karirku," ucap Sam. Fred hanya tersenyum sebelum meneguk minumannya.

"Mama, Papa," sapa seseorang membuat semuanya menoleh.

"Woah, putriku Jane sangat cantik," puji Diana.

Janessa Florence Bell atau yang dipanggil Jane oleh Diana adalah putri angkat dari keluarga Desmond. Gadis itu masuk ke keluarga Desmond sejak usia 6 tahun, tepatnya sejak kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tua gadis itu. Kini, Jane sudah berusia 18 tahun dan akan segera lulus dari sekolah menengahnya. Jane tumbuh menjadi gadis yang cantik, pintar, dan baik. Dia begitu patuh kepada kedua orang tua angkatnya.

Tanpa disadari, Sam memperhatikan Jane dari atas sampai bawah. Dia mengamati setiap bagian dari tubuh gadis itu. Matanya terpusat pada beberapa bagian. Sam cukup kaget bawah Jane telah tumbuh menjadi seorang gadis. Pasalnya, terakhir kali ia memperhatikan Jane secara detail adalah pada saat kelulusan sekolah dasar. Sejak saat itu, Sam tidak lagi memperhatikan pertumbuhan Jane karena selain sibuk, ia juga tidak terlalu peduli pada adik angkatnya itu.

"Cantik," puji Sam dalam hati.

"Hai, Jane. Long time no see. How are you?" Sam mengulurkan tangannya. Jane menerima uluran tangan itu sembari tersenyum.

"Baik, Sam. How about you?" Mendengar suara Jane yang begitu lembut, Sam meneguk ludahnya. Suara Jane terdengar merdu dan enak di telinganya.

"Not bad," jawab Sam sebelum melepaskan jabatan tangan mereka.

"Adikku ini cantik sekali. Kau semakin pintar berdandan, ya," puji Fred. Jane melebarkan senyumnya.

"Tentu saja, Fred. Kau tahu? Banyak sekali pria yang datang ke rumah ini untuk mengajaknya kencan. Tetapi, adikmu ini selalu menolak," ucap Brad.

"Bagus sekali, Jane. Jangan mau berpacaran dengan pria ingusan. Carilah laki-laki yang sepertiku atau Sam," ucap Fred sembari menepuk pundak Sam. Jane bergeleng-geleng kepala.

Sam menarik sedikit sudut bibirnya. Mereka berinteraksi dengan sangat hangat. Ya, sebenarnya ini tidak mengherankan. Fred sudah menganggap Jane seperti adik kandung. Sejak datang kesini, Fred yang mengajak Jane bermain. Dia berusaha membuat Jane yang murung untuk kembali tersenyum. Berbeda dengan Sam yang sejak dulu memang tidak berusaha mendekati Jane karena dia kurang suka dengan anak kecil. Dia kurang bisa bergaul dengan mereka sehingga hubungannya dengan Jane tidak begitu dekat.

The Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang