TLS 08 : Night Service

11.7K 146 11
                                    

Tinggalkan vote/komen bila sudi. Happy reading.

=====

Suara alunan gitar mencuri perhatian Sam yang baru saja menginjakkan kakinya di rumah sang orang tua. Dia pun mencari sumber suara tersebut. Rupanya, suara gitar tersebut berasal dari taman samping. Terlihat Jane tengah duduk sembari memainkan gitarnya dengan lihai. Sam memperhatikan gadis itu dengan lekat. Rupanya, Jane tidak hanya pintar di akademik. Gadis itu pandai juga dalam bermusik. Ia pun mendengarkan Jane memetik gitarnya hingga akhir lagu.

"Menikmati permainan musik, Jane, hum?" Tanya seseorang membuat Sam menoleh. Brad terkekeh sembari mendekati anak sulungnya. Pria itu membawa secangkir teh hangat.

"Bakat musiknya dari Marlena, Ibu Jane. Dulu, ibunya Jane menjadi salah satu anggota orkestra. Sejak usia 4 tahun, Jane dilatih bermain musik. Alat musik yang ia kuasai pertama kali adalah piano. Sayangnya, trauma akan kecelakaan dan kematian orang tuanya membuat Jane tidak mau lagi bersentuhan dengan piano. Makanya, dia mencoba berlatih alat musik lain secara mandiri dan les di sekolah. Jane paling suka biola," jelas Brad. Sam hanya diam.

"Tetapi, aku tidak pernah mendengar Jane bermain musik selama masih di rumah ini," ujar Sam.

"Dia tahu bahwa kau tidak suka diganggu olehnya. Jadi, dia meminta padaku untuk memasang alat peredam suara di kamar agar bisa bermain musik tanpa terdengar olehmu," jelas Brad. Sam lantas terpaku.

Sam ingat jelas saat Jane berusaha merengek padanya waktu itu karena mengeluh sakit dan Sam malah memarahinya. Sam berkali-kali menegaskan bahwa Jane sudah berjanji tidak akan mengganggunya selama menjadi anak angkat keluarga Desmond. Sejak itu, Jane benar-benar menjaga jarak darinya. Sekarang, Sam malah tergila-gila pada semua yang Jane miliki. Sam candu akan suara Jane terutama saat tengah melakukan hubungan intim.

"Papa sebenarnya masih bingung denganmu yang tiba-tiba berhubungan baik dengan Jane setelah 12 tahun lamanya kau menghindari gadis itu. Apa alasanmu melakukan itu, Sam?" Tanya Brad. Sam tentu saja kaget. Dia tidak menyangka Brad akan membahas soal itu.

"Saat acara ulang tahun pernikahan kalian, aku menyadari satu hal setelah berbincang sedikit dengan Jane saat itu. Dia gadis yang tulus. Dia menggunakan kesempatan hak asuh dengan baik. Dia juga orang yang bisa dipegang janjinya. Hatiku terketuk karena perilaku Jane," jelas Sam tentunya berbohong. Dia tidak mungkin mengungkapkan alasan yang sebenarnya. Keluarganya bisa pecah dan kemungkinan buruk dia akan kehilangan salah satu orang tuanya karena syok berat. Dia tahu, Brad dan Diana begitu menyayangi Jane seperti anak sendiri.

"Syukurlah kalau kau menyadari itu, Sam," ujar Brad. Sam hanya tersenyum tipis.

"By the way, minggu depan Jane akan ujian. Dia akan segera lulus. Pasti, dia sudah bilang akan berkuliah dimana, 'kan?"

"Dia ingin berkuliah di California karena dekat dengan makam orang tuanya," jawab Brad. Sam menaikkan sudut bibirnya dengan tipis. Sebuah rencana terlintas di otaknya.

"Kampusnya tidak jauh dengan mansion-ku. Aku berpikir untuk membiarkan Jane tinggal bersamaku selama berkuliah. Aku bisa menjamin biaya dan keamanannya," ucap Sam.

"Kau yakin?"

"Tentu saja. Dia aset yang berharga untuk keluarga Desmond. Menjamin semua kehidupan Jane tidak akan rugi," ucap Sam.

"Aku akan bilang pada Jane lebih dulu. Kalau dia mau, aku akan mengizinkannya," ucap Brad. Sam mengangguk tipis. Dia sudah sangat yakin bahwa Jane tidak akan menolak. Gadis itu telah terikat padanya.

***

Sam memasuki kamar Jane secara diam-diam. Ia tersenyum mendapati kamar Jane yang tidak terkunci. Senyumnya mengembang ketika melihat Jane tengah sibuk mengotak-atik sesuatu di laptop hingga tidak menyadari kehadirannya. Ia pun mendekati gadis itu. Jane tampak kaget saat Sam memberikan kecupan di pucuk kepala. Jane langsung menoleh dan menatap Sam keheranan.

The Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang