TLS 06 : First Experiment

13.9K 100 5
                                    

Tinggalkan vote/komen bila sudi.
Happy reading.

(⁠´⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)⁠ 

Beberapa minggu berlalu, kehidupan Jane berjalan normal seperti biasanya. Sesuai dugaannya, Sam tidak berani mencari celah. Pria itu bahkan tidak pernah lagi muncul di hadapannya. Jane sangat tenang, meskipun malam-malam panas bersama Sam terkadang berkeliaran di pikirannya. Setidaknya, dia tidak perlu melakukan itu lagi demi kepuasan Sam semata. Dia tidak mau dijadikan budak oleh kakak angkatnya sendiri.

Jane yang tengah memiliki kelas mendengarkan materi dengan teliti. Sekitar dua bulan lagi, ia akan lulus dan masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi, dia begitu ambisius dalam bersekolah. Namun, tiba-tiba fokusnya terpecah saat merasakan sesuatu di dadanya. Ia merasakan nyeri pada payudaranya. Ia pun memutuskan untuk izin ke kamar mandi karena merasakan sesuatu yang semakin aneh.

Jane melepas jas sekolahnya saat sampai di kamar mandi. Dia sangat kaget saat melihat kemeja putih di area puting tampak basah. Jane pun buru-buru melepas kancing kemeja putihnya, lalu menaikkan bra-nya. Jane melenguh saat menekan putingnya sendiri. Ia begitu syok saat putingnya meneteskan cairan putih.

"Kenapa aku keluar ASI?" lirih Jane. Dia kebingungan sekaligus panik. Mendadak, ia berpikiran yang aneh-aneh.

"Sam tidak pernah menggunakan pengaman. Apa aku hamil? Tetapi, memang ASI keluar secepat itu kalau benar aku hamil?" Jane berasumsi. Jane pun kembali memakai seragamnya dengan rapi. Ia kembali ke kelas dan berusaha untuk mengikuti pelajaran seperti biasa.

Saat memasuki waktu istirahat, Jane langsung pergi ke rooftop. Ia sengaja ke tempat sepi. Ia pun membuka ponselnya dan mencari nomor Sam. Ia menelepon pria itu. Beberapa kali, telepon itu tidak diangkat. Jane yakin, Sam sangat sibuk. Tetapi, ia tidak menyerah. Jane terus melakukan panggilan telepon hingga entah panggilan yang ke berapa, akhirnya telepon tersebut tersambung.

"Ada hal penting?" Sam sama sekali tidak berbasa-basi.

"Sam, ada sesuatu hal aneh yang terjadi padaku."

"Apa?"

"Payudaraku keluar ASI, Sam. Ini sangat aneh. Aku takut itu terjadi karena aku sedang hamil." Setelah mengucapkan itu, Sam malah diam. Jane menunggu respon Sam dengan cemas.

"Aku akan menghubungi pihak sekolah untuk meminta izin kepulanganmu. Aku akan segera menjemputmu."

Setelah itu, panggilan telepon terputus. Jane meneguk ludahnya dan pergi dari rooftop. Sam memang langsung mengambil tindakan, tetapi ia bisa tahu bahwa Sam tidak panik sama sekali. Nada bicara Sam terdengar sangat tenang. Apakah Sam tidak takut sama sekali jika memang dirinya hamil? Jane saja langsung tidak karuan dan bingung mau bagaimana.

Hampir satu jam menunggu, Sam mengabari telah sampai di depan sekolah. Jane pun langsung menyusul dengan sedikit berlari. Jane masuk ke dalam mobil Sam tanpa ragu. Nafasnya sedikit terengah. Sam pun melepas kacamata hitamnya dan melihat Jane yang sudah duduk manis di sampingnya. Setelah itu, ia menjalankan mobilnya menjauhi area sekolah.

"Sebelumnya, kau merasakan sesuatu pada payudaramu?" Tanya Sam melirik Jane sekilas.

"Beberapa hari ini, aku memang merasakan nyeri. Dadaku juga sedikit membengkak. Aku pikir, itu karena hormon. Aku kaget saat tadi tiba-tiba payudaraku mengeluarkan air susu," jelas Jane. Sam mendadak menepikan mobilnya di sebuah tempat yang cukup sepi. Pria itu menatap Jane dengan senyum miringnya.

"Ternyata, kau memang sepolos itu, Jane," ucap Sam membuat alis Jane bertaut. Sam menaruh tangannya di dagu Jane dan menatap gadis itu lekat.

"Kau tidak hamil, Jane. Aku memberimu obat stimulus dan peningkat hormon agar payudaramu mengeluarkan air susu," jelas Sam. Tentu saja, Jane semakin kaget.

The Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang