Damian kesal dan membulatkan matanya. Dia menjauh meski ayahnya menarik dirinya lagi. Sampai tangannya merah.
"Hamili dia semuda mungkin. Agar dia tak bisa pergi darimu"
"Ayah, aku bukan orang jahat seperti ayah" kesal Damian, mendengar itu Desmond menampar anaknya sendiri sampai pipinya memerah. Damian tak peduli asalkan Anya bahagia dan aman.
Damian ke sekolah dengan pipi membengkak. Dia menatap Anya dan mengacuhkannya lagi. Meski mereka bertunangan, hubungan ini terasa aneh karena mereka masih kecil.
Kenapa aku harus melakukan itu pada Anya
"Jinan?" Anya memperhatikan Damian yang memegangi pipinya sendiri yang kesakitan.
"Ayah masih kurang percaya padaku. Akan kubuktikan bahwa dia bukan Esper"
Mendengar itu membuat Anya merinding, dia mengacuhkan pandangannya dari Damian. Sebaliknya Damian malah melihatnya dari jauh.
"Tuan muda kau kenapa?" Tanya teman Damian.
"Biasa, aku habis bertarung dengan ayahku" jawab Damian.
"Kau kalah?"
"Aku akan menang suatu saat"
Saat Anya dijemput oleh mobil yang disediakan orangtua Damian untuk les tambahan dia menolak. Anya membuat wajah bosan dan kesal. Apakah hanya Damian yang berusaha? Dia juga akan berusaha berakting bahwa dirinya bukan Esper.
"Anya ga mau belajar kalau bukan dengan Jinan" kesalnya saat dijemput.
"Kalau begitu kau mau Damian ikut?"
"Tidak, kami ingin belajar berdua saja. Jangan diawasi. Kami masih kecil, untuk apa kalian...."
Kebetulan Damian melihat Anya yang mulai membelot atas fasilitas yang diberikan orangtuanya.
"Anya, mau ke perpus?" Ajak Damian yang melewati tempat stop mobil.
"Tuan, tapi ayah dan bunda anda..." jawab pengawal
"Kami membutuhkan waktu berdua! Kau pikir kami suka diawasi? Akan kulaporkan hasil belajar Anya pada ayah"
"Baik" orang itu pergi dengan mobilnya. Damian menggandeng Anya dan membawanya ke tempat sepi. Dimana tak ada orang atau siapapun yang melihatnya. Sebelum itu Damian juga memastikan tak ada perekam ataupun penyadap di baju ataupun tasnya.
"Jinan, beritahu apa yang terjadi"
"Ayah masih curiga padamu. Jadi, kau harus tahu... jangan berlagak kau bisa membaca pikiranku" Damian berujar dalam hati. Anya mengangguk. Berarti Damian tahu dirinya Esper tapi berusaha melindunginya.
"Aku akan belajar bela diri. Suatu saat jika kau diculik lagi... pasti kuselamatkan. Sekarang ayo kita belajar bareng agar Ayah tak curiga"
"Damian, terimakasih sudah melindungi Anya"
"Anya, ini aku serius. Maukah kau menikah denganku?" Tanya Damian.
"Menikah seperti ayah dan bunda Anya?"
"Ya"
"Tak mau!! Jinan tidak keren. Kalau Jinan bisa seperti ayah akan kupertimbangkan"
Sial, kenapa aku malah menyatakan perasaanku.
Damian wajahnya memerah dan menggandeng Anya ke perpustakaan untuk belajar. Di sana dia telah ditunggu oleh pembimbingnya. Wajah Anya selalu terlihat letih ketika pulang, Yor bisa melihat itu. Bahkan Anya tak menonton anime favoritnya ketika malam, dia tidur lebih cepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Damian x Anya (Tunangan )
RomanceIdentitas Anya diam diam diketahui oleh keluarga Desmond. Loid luput akan hal ini dan malah berpikir bahwa undangan Desmond adalah peluang baginya untuk melancarkan misi.