Geska sibuk berkutat didapur bahkan ketika matahari belum menunjukkan tanda-tanda untuk terbit. Perempuan cantik itu terlihat kesana kemari persis kayak setrikaan. Agendanya hari ini adalah menyiapkan kue ulang tahun untuk Noah, iya anak itu genap berusia 7 tahun hari ini. Sebenarnya Geon lebih menyarankan membeli di toko kue, katanya biar lebih praktis tapi langsung ditolak Geska. Alasannya simple dan cukup bikin terharu, dia ingin menunjukkan kepada sang anak bahwa itu bukan sekedar kue namun ada begitu banyak cinta yang nggak bisa tergantikan dengan apapun.
Sungguh dirinya sampai menitikkan air mata ketika melihat hasil karyanya udah jadi, dasarnya emang gampang melow. Namun baru aja hatinya menghangat, Geska tersenyum miris ketika melihat kondisi dapurnya saat ini, banyak tepung mengotori lantai dan meja, belum lagi banyak bahan lain dan alat yang asal diletakkan. Paling semangat urusan otak atik resep tapi giliran beberes kayak gini rasanya mager banget.
Hayo siapa yang samaan kayak gini?
Sebagai perempuan satu-satunya di rumah, dirinya harus menghandle segala kebutuhan anggota keluarganya. Dulu pernah mempekerjakan ART, tapi hasilnya nggak memuaskan dan ketauan sering curi-curi pandang ke suaminya. Kalo udah begitu kelakuannya, langsung cut tanpa pertimbangan ini itu. Takut juga lakiknya diembat, mana cari yang
spek begitu susah minta ampun, kudu banyak bersyukur sama Tuhan udah menyisakan satu makhluk setampan dan sebaik Geon. Kalo ditanya kenapa nggak cari ART yang usianya udah 40 an? Jawabannya iya udah pernah, tapi bukannya ringan karena terbantu justru wanita itu sering menasehati Geska yang sering belanja online, padahal suaminya sendiri yang menyarankan supaya nggak boring dirumah.
Omong-omong soal tugas rumah, sebenarnya mereka berdua udah sepakat buat saling bantu tapi ujung-ujungnya Geska yang sering turun tangan karena nggak tega liat paksu kalo balik dari kantor mukanya kayak ayam abis disabung. Paling sering cuma jadi tukang rusuh istrinya sama ajakin main Noah. Emang paling bener ngurusin rumah ketimbang mengiyakan tawaran main bersama oleh sang anak, pasalnya keaktifan bocah itu semakin bertambah. Apapun yang dilihat pasti bakalan ditanya "ini apa?", memang betul itu pertanda anak cerdas, tapi kalo harus jawab terus juga capek mulutnya. Beda dengan Geon kalo udah sama Noah sabarnya luar biasa. Seperti sekarang, keakraban mereka terlihat jelas dari bagaimana cara melempar lelucon satu sama lain hingga membuat Geska urung untuk masuk ke kamar. Tapi nggak jarang juga anak itu dibikin nangis sama bapaknya.
"Nggak mau deh kalo gitu, abang mau mirip mama aja" sejak kamaren Noah meminta kedua orang tuanya memanggil dirinya dengan sebutan abang
"Emang mau secantik mama? Kan adek cowok"
"Hih udah dibilang panggil aku abang" protes anak itu sambil melotot berusaha memberi peringatan pada sang papa yang terus memanggilnya seperti itu sejak tadi
"Kalo papa maunya manggil adek gimana?"
"Pokoknya nggak mau ya. Titik" mode ngambeknya persis banget kayak mamanya, sok nakutin padahal aslinya bikin gemes
KAMU SEDANG MEMBACA
T.H.I.S || NOREN GS
General FictionBOOK S2 UNTITLED Yuhuuu~berjumpa lagi dengan pasangan kesayangan kita yang akhirnya bersatu kembali setelah banyak rintangan yang dihadapi... Mau tau gimana kehidupan keluarga papa ganteng dan mama cantik setelah menikah? Yuk langsung capcusssss~ Je...