Chap 02

294 28 11
                                    

"Jangan sampai itu terjadi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sampai itu terjadi"

"Huh?"

Indonesia membuka mata, matanya buram dan kepala nya pusing. Ia berusaha bangkit dan menatap sekeliling, ternyata ia masih di UKS.

Indonesia ingat sesuatu, ia melirik ke arah samping. Kemana?

Indonesia kebingungan, perasaan America tadi tidur di samping nya, apakah dia sudah pergi? Indonesia melirik dan melihat WHO yang sedang menyeruput kopi.

Indonesia juga melirik ke arah jam, what!? Ini sudah hampir waktunya pulang, lama sekali dia tidur. Indonesia berusaha bangkit dan terlihat oleh WHO.

"Lebih baik?" Celetuk WHO sambil masih menyeruput kopi nya, Indonesia hanya menggaruk pipi ia mengangguk kecil, WHO bangkit dan menghampiri Indonesia.

"Lama sekali kau tidur, ku kira kau mati" Dih, apaan. Ia hanya melihat wajah jengkel itu yang tersenyum ke arah nya.

WHO memegang kening Indonesia "Hmm.. kau tidak panas dan.."

"Ehh?"

Indonesia terkekeh ketika WHO menarik paksa kaki nya dan melihat lutut nya yang tadi di perban America.

WHO memperhatikan lutut nya yang di balut perban dan melirik ke Indonesia. "Siapa yang mengobati mu?"

Indonesia terdiam ia tadi tak sempat memberikan izin pada penjaga UKS, Ck astaga. "E-eum, A-america yang mengobati ku"

"Oya? Kenapa kau tak memanggil ku saja? Aku sendiri yang boleh memeriksa terutama mengobati. Kau sebaiknya meminta izin terlebih dahulu, takutnya luka mu akan menjadi luka parah jika hanya di obati dengan asal asalan."

Jelas WHO pada Indonesia, Indonesia hanya menunduk ia mengangguk angguk dan WHO membuka perban di lutut Indonesia.

"Lihat, luka mu tak akan kering jika kau diperban dengan cara begini."dengan pelan WHO membuka semua perban dan mengobati terlebih dahulu dengan alkohol.

Indonesia hanya diam, ia terus melihat ke arah jam. Kapan ini akan selesai? Sebentar lagi pelajaran terakhir akan selesai dan akhirnya dia akan dimarahi.

"E-eum.. WHO, ku rasa tak apa jika hanya pakai perban. Lagian ini hanya luka kecil. Aku sekarang sudah melewatkan dua pelajaran, sekarang aku tak mungkin harus meninggalkan pelajaran terakhir juga."

Kata Indonesia sedikit pelan dan berusaha bangkit. WHO diam sebenarnya maksudnya bukan begitu, tapi Yasudah lah ia tak peduli, kalau itu memang keinginan nya.. baiklah

WHO kembali memakai kan perban pada lutut Indonesia walau pengobatan tadi belum selesai. "Baiklah.. terserah kau saja jika tak mau diurus, kau bisa pergi"

Ucap WHO datar dan membuka pintu mempersilahkan Indonesia untuk pergi, Indonesia menghela nafas, ia keluar dari UKS sambil berjalan pincang.

"Sshhh.. padahal cuma luka kecil, tapi kok banyak banget ni darah keluar.."

JUST A DREAM *CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang