Chap 03

310 27 3
                                    

"Aku hanya ingin kau hidup tenang dan bahagia, anaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya ingin kau hidup tenang dan bahagia, anaku.."

"Kau adalah citra pertama keluarga kami, kau adalah mutiara cinta bagi kami"

"Tak ada yang bisa membuat mu tertunduk, kau bagaikan pangeran yang sangat berharga jika di lukai."

"Anaku.."

"Anaku bukanlah seorang pecundang.. Dia adalah cahaya yang menyinari hati yang gelap."

"Jangan sampai hal sepele bisa menjatuhkan mu.. Kertas ujian hidup memang setebal ini.."

"Anaku.. kau tak mudah di jatuhkan, tetesan air matamu itu akan terbalas dengan senyuman kebahagiaan mu.."

"Tunggu saja sampai hal baru mendatang.. sampai kau tiba di puncak masalah, kami disini hanya bisa menatap mu berjuang.."

"Sudahilah sedih mu, hentikan lah rintihan mu..Tahanlah semua perasaan kesal dan kecewa mu"

"Sesuatu yang akan membuat mu senang akan segera tiba, bersabarlah dan tunggu saja.."

"Semua yang membuat mu hancur akan berganti dengan keindahan hati.."

Back.

"Aku anak kuat?"

Indonesia termenung, air matanya tak henti menetes. Cairan merah juga ikut keluar dari lubang hidung nya.

Cairan merah alias darah, menetes membasahi pakaian nya. Matanya merah, rambutnya berantakan.

Ia merebahkan diri di sofa dan mengelap darah yang terus keluar dari hidung nya, ia menatap lengan nya yang terkena cairan merah pekat itu.

Darah merah itu bagaikan matanya yang juga memerah, rintihan terus keluar dari mulutnya. "Hiks, aku ingin mati.."

Indonesia menenggelamkan wajah nya di atas sofa, ia merintih sambil menangis menggila, tangan nya mengepal dan membanting bantal sofa ke sembarang arah.

Tiba tiba, suara telfon berbunyi. Indonesia melirik terlihat handphone nya berdering, siapa yang menelefon?

Indonesia mengambil handphone nya, America?

Indonesia menghela nafas dan mengangkat panggilan itu. "Ya, Ada apa?"

Indonesia dengan suara parau, dari telfon terdengar hanya deheman America, Indonesia kebingungan.

"Aku ada di depan rumah mu" kata America di telfon, Indonesia mengerut alis Untuk apa ia kesini?

"Memangnya ada apa?" Indonesia sambil mengusap air mata nya, America di telfon mendecih kesal.

"Kan tadi aku sudah bilang, bahwa nanti dirumah ku akan mengadakan pesta, aku kesini untuk menjemput mu.."

Indonesia terdiam, oh iya pesta ituu.. Indonesia menepuk jidat nya sendiri dan bangkit dari rebahan nya.

JUST A DREAM *CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang