dongeng

96 10 1
                                    

"Lu suka cerita beginian?"

Junghoon memecah keheningan kala ia dan Minjae sedang berdiam di kelas selepas pulang sekolah. Hujan yang tak kunjung mereda membuat mereka enggan untuk buru-buru pulang.

"Cerita di buku itu? Mayan suka sih." Minjae menanggapi pertanyaan temannya. Ia melihat ke arah Junghoon yang sibuk membaca buku fantasi miliknya.

"Vampir, mahluk penghisap darah. Keluar cuma di malem hari buat nyari mangsanya karena gabisa kena matahari. Mukanya pucet padahal sering minum darah," ucap Minjae bersemangat.

"Untung mereka takut manusia. Kalo ngga udah pasti punah kita," sambungnya.

Minjae sudah menyelesaikan buku yang dipinjam Junghoon. Di sana Vampir diceritakan hanya memangsa hewan-hewan liar di hutan yang jauh dari pemukiman.

Junghoon menganggukkan kepala. Ia menutup buku kemudian balik melihat Minjae yang sekarang sedang sibuk dengan ponsel.

"Tapi setau gua vampir ga harus keluar malem buat ngehindarin matahari. Kayak sekarang, ujan dari pagi begini pasti mereka pada keliaran," kata Junghoon memberitahu.

Minjae bergidik ngeri. Ia baru sadar musim hujan tak kunjung berhenti sejak bulan lalu.

"Mereka hari ini lagi mau mangsa siapa ya kira-kira. Kelinci? Rusa yang lebih gede?"

"Ada beruang yang lebih gede, Jae."

Minjae tertawa. "Vampirnya segede apa anjay, mangsanya beruang. Aneh-aneh aja lu." Ia kembali fokus ke ponsel.

Lampu tiba-tiba berkedip, membuat suasana kelas terasa mencekam. Kesunyian juga mulai menghampiri ketika Minjae terakhir berbicara tadi.

"Lu tau ga bedanya gua sama vampir di cerita ini apa?" tanya Junghoon sembari menunjuk buku Minjae ke arah pemiliknya.

Minjae yang mendengar pertanyaan aneh temannya mengalihkan pandangannya kembali ke Junghoon.

"Maksudnya?"

"Mereka cuma bisa mangsa hewan dan berkeliaran di hutan, sedangkan gua ngga."

random; xikersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang