Vomen juseyo 🙏
.
.
.
.Typo itu anugerah
.
.
.
.
.Selamat membaca
....
Jisung menghela nafas untuk kesekian kalinya, kejadian janggal yang sering ia alami beberapa waktu ini membuatnya pusing, ia tak mengerti kenapa ia terus saja di ganggu mimpi aneh yang terasa begitu mengerikan, mimpi yang terasa seperti nyata hingga sering membuatnya ketakutan hanya untuk menutup mata dan hal itu benar-benar membuat tubuh dan pikirannya menjadi lelah, bahkan kini kantung matanya menghitam layaknya panda.
"Berhentilah terus menghela nafas begitu, kau membuat seluruh ruangan ini menjadi suram." Teguran Chenle yang baru memasuki dapur membuat Jisung mendongak menatap si pemilik suara emas itu.
Ya, sedari tadi Jisung memang berada di dapur, setelah semalam dirinya kembali mengalami mimpi buruk, maknae itu memilih keluar dari kamarnya yang terasa aneh dan berakhir duduk di dapur bersama segelas kopi.
"Kau minum kopi? Tidak biasanya"
Jisung cuma tersenyum menanggapi perkataan Chenle yang kini menyibukkan dirinya dengan alat penggorengan.
"Kau memasak?" Tanya Jisung setelah sebelumnya memilih hanya diam menatap punggung Chenle yang sibuk.
"Hmm, kasian jaemin Hyung kalau harus selalu memasak saat bangun pagi, jadi biarkan hari ini aku yang menggantikannya." Jawab Chenle seadanya tanpa berbalik menghadap Jisung.
"Apa kau ingin ku bantu?" Tawar jisung saat melihat chenle tampak kepayahan dengan bahan-bahan yang baru dikeluarkan nya dari kulkas.
"Tidak perlu" tolak chenle "sebaiknya kau kembali ke kamar dan lanjutkan tidurmu, lihatnya kantung mata mu yang menghitam itu, aku jadi bertanya-tanya apa kau tak tidur selama ini." Lanjut Chenle menatap jisung penasaran.
Jisung hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Chenle, yah memang benar, semenjak mereka pindah ke apartemen ini dirinya tak pernah bisa menutup mata dengan tenang.
"Jangan terlalu sering bergadang jisung~ah, jangan sampai kau malah jatuh sakit di tengah jadwal kita yang mulai padat ini."
"Iya, aku mengerti." Jawab jisung seadanya.
Setelah percakapan itu keduanya kembali diam membuat suasana dapur kembali hening.
Entah perasaannya saja tapi Jisung merasa suasana dapur menjadi sangat berbeda, terasa suram dan mencekam.
Lelaki itu menoleh ke arah pintu dapur yang mengarah ke pintu kamarnya dan jaemin saat merasa ada yang memerhatikan, namun yang ia dapatkan hanya kekosongan, tidak ada siapapun disana, bahkan pintu kamarnya masih tertutup rapat yang menandakan sang pemilik kamar masih betah di alam mimpi.
Mengabaikan perasaan aneh yang sedari tadi dirinya rasakan, jisung kembali menyesap kopinya yang tinggal setengah dan mencoba menyibukkan dirinya dengan ponsel.
Namun lagi-lagi ia merasa seperti di perhatikan, bahkan punggungnya terasa panas dan meremang.
Dengan ragu lelaki kelahiran Februari itu kembali menoleh ke arah pintu dapur namun hal yang ia lihat membuat tubuhnya kaku.
Di depan sana pintu kamarnya yang sedari tadi tertutup tampak terbuka sedikit dan dari celah nya terlihat sepasang mata merah memperhatikan nya dengan tajam.
Jisung tercekat saat perlahan pintu kamarnya terbuka, jisung bisa melihatnya, seorang wanita bergaun merah berdiri ditengah pintu dengan senyum mengerikan, matanya merah dengan aliran darah yang terus mengalir dari sudut-sudut matanya seolah tengah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
apartemen ⁵⁰⁵ (Slow Update)
HorrorJisung tidak mengerti, tapi dia merasakannya, dia menyadari jika banyak hal aneh terjadi saat mereka menginjakkan kaki pertama kali di apartemen pilihan sang manager. Gx bisa bikin summary jadi langsung baca aja. Tapi sebelum itu Warning ⚠️ ✓ Ini cu...