Keesokan harinya....
"Ariani, bisa tolong antarkan menu ini ke meja nomer 14?" Sato Kumiko--senpai*nya tiba-tiba menyodorkan nampan berisi dua donat glaze coklat dan coffee latte kepada Ariani yang saat itu sedang menaruh sebuah donat ke dalam kertas pembungkus.
"Baik, Sato san." Ariani menerima nampan tersebut, kemudian berjalan menuju meja nomer 14.
"Pesanan Anda dua donat coklat glaze dan coffee latte." Ariani berkata begitu sambil menaruh piring donat dan gelas coffee Latte ke meja pelanggan.
"Hmm, ternyata dugaanku benar."
Suara ini... Ariani menoleh ke arah sang pelanggan, dan raut wajahnya seketika itu kaget bukan kepalang. Hoony?! Ke... Kenapa?! Ariani hendak kabur, tapi sayangnya pergelangan tangannya ditahan Hoony.
"Ada yang ingin ku berikan untukmu. Jam berapa kamu selesai kerja?"
"Maaf, saya akan teriak dan Anda sang idol besar ini akan dianggap melecehkan pegawai kafe karena memegang pergelangan tangan saya." Dengan sekuat jiwa raga Ariani berani mengatakan itu. Ariani hanya bisa menunduk, tidak berani menatap wajah sang idol. Sehingga, ia tidak tahu kalau sekarang Hoony sedang tersenyum tipis menatap Ariani dibalik maskernya.
"Oh, jadi kamu tidak butuh donat yang kamu tinggalkan kemarin ini?"
Ariani kembali menoleh ke arah Hoony. Wajahnya yang super duper mirip dengan suaminya bagai kembar ini, sukses besar bikin hatinya serasa panas. Buru-buru matanya ia alihkan dari wajah Hoony, ke kantung besar berwarna putih di sebelah Hoony. Dia sampai repot-repot membawa donat yang aku tinggalkan. Kenapa? Begitulah batin Ariani. Penasaran, tapi Ariani tidak mau mengambil resiko. Bisa saja, saat itu sang idol bakal menyeret dia ke kantor polisi? Hiii!
"Maaf, Anda tidak perlu repot-repot menyampaikan donat saya. Anda bisa membuangnya, lagian pasti sudah tidak enak rasanya. Jadi lebih baik bu..."
"Aku sudah menaruhnya di kulkas semalaman di hotelku, jadi donat ini ku pastikan masih bagus. Tapi, baiklah kalau kamu tidak mau terima. Ariani, pegawai The Green Forest Cafe yang sudah memelukku sembarangan. Hmm, ini bisa jadi laporan bagus di kantor polisi..."
Ariani seketika itu pucat pasi. Ingin ia kutuk saja nametag yang tersemat di celemek seragamnya ini. Gara-gara nametag ini, dia jadi tahu identitasnya. Tapi yang bikin Ariani bingung, kenapa sih dia tidak membiarkan masalah itu berlalu begitu saja? Apa karena dia idol jadi merasa hal itu sangat mengganggu sehingga ia harus menerima hukumannya? Ini sih mau tidak mau, Ariani harus bersedia memberitahu jam selesai kerjanya.
"Jam 2 siang saya selesai kerja..." Pasrah saja deh, yang terjadi terjadilah. Begitu pikir Ariani saat ini. Hoony melihat jam tangannya. Masih ada satu jam lagi sampai waktu Ariani selesai kerja.
"Oke, selesai kerja aku tunggu kamu di mini market sebelah kafe ini. Donatnya sudah ku jaga dengan baik, jadi kamu harus terima karena aku tidak suka hal yang ku lakukan sia-sia." Hoony berkata begitu dengan sorot mata yang menyipit seperti sedang tersenyum dibalik masker hitam dan topinya. Ariani tidak peduli, dan buru-buru beranjak dari meja Hoony. Rekan kerja dan Manajer Hirai tentu saja bertanya kepada Ariani kenapa lama sekali di meja nomer 14 itu. Tapi, Ariani jelas tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Ia harus berbohong bilang kalau pelanggan itu sangat menyukai donat kafe ini, yang tentu saja disambut oh saja oleh rekan-rekan kerjanya.Pukul 14.15, Minimarket Family Mart
Ariani benar-benar melihat sosok Hoony yang sedang duduk dengan gelas kertas di mejanya. Gelas kertas itu mengeluarkan uap yang mengepul, pertanda ia baru membelinya.
"Wah! Kamu beneran datang! Ayo." Tiba-tiba saja Hoony meraih tangan Ariani, dan menariknya keluar dari mini market. Saking cepatnya kejadian itu, Ariani tidak sempat meronta apalagi teriak sehingga ia pasrah saja berdiri di depan sebuah mobil sedan hitam yang sangat wow.
" Ayo masuk." Hoony membuka pintu mobil depan.
"Saya tidak punya banyak waktu, cepat kasih saja donat itu." Ariani dengan raut kesal menatap Hoony.
"Kamu tahu kan aku idol terkenal. Disini pun grup WINNER sedang di puncak ketenaran. Kamu mau aku tiba-tiba dikerubu...."
"Iya iya oke! Aku masuk!" Ariani terpaksa masuk ke dalam mobil mewah itu. Setelah itu, Hoony masuk ke sisi sebelahnya. Ia mengambil kantung putih berisi donat milik Ariani dari jok belakang, kemudian memberikannya pada Ariani.
"Oke terimakasih. Aku keluar ya."
Hoony lagi-lagi meraih tangan Ariani. Ariani menoleh dengan raut kesal. Kali ini apa lagi?!
Hoony melepas masker dan topinya. Seketika itu, Ariani tanpa sadar terpana. Lebih ke heran karena di dunia ini bisa-bisanya ada dua orang yang sangat mirip--suaminya dan idol ini.
"Hmm, melihatmu menatapku begitu, aku jadi merasa kalau kamu sengaja memelukku saat itu. Apa kamu fansku yang sedang berpura-pura?"
GAWAT! Ariani panik dalam hati. Ia menyalahkan mata dan otaknya yang tidak bisa diajak kompromi untuk tidak terbengong-bengong merasa terpana melihatnya. Tenang tenaang Ariani. Tarik napas buang napas. Katakan yang sejujurnya saja.
"Anda sangat mirip dengan suami saya. Itulah kenapa saat itu, saya memeluk Anda karena saya mengira Anda suami saya yang sedang menunggu saya. Ah! Sebentar saya kasih liat buktinya!" Ariani merogoh-rogoh isi tasnya, kemudian mendapati hape bobanya. Ia menyentuh media kemudian jarinya terus menggeser.
" Nih! Ini foto pernikahan saya, dan ini suami saya. " Ariani memperlihatkan layar hapenya pada Hoony. Terlihat raut Hoony yang terkejut. Foto laki-laki berjas biru dongker yang berdiri di sebelah Ariani bergaun pengantin, memang sangat mirip dengannya. Hanya tahi lalat di bawah dagu sang suami Ariani yang membedakan dirinya.
"...... Ini bukan editan...kan..."
"Mana mungkin!? Jujur saja ya! Saya tidak pernah tertarik dengan dunia K-pop! Saya saja baru tahu Anda idol saat ada anak-anak itu yang menghampiri Anda buat minta tanda tangan! Itu pun setelah saya cari tahu di situs pencarian terbesar! Sudah jelas kan? Saya bukan stalker Anda! Apa saya boleh pergi? Saya harap saya tidak bertemu lagi dengan Anda karena sudah jelas kan sekarang?"
Hoony terdiam. Sedikit kecewa karena ternyata Ariani sudah menikah. Pikirannya sekarang ini sedang beradu antara melepaskannya atau tetap menggenggamnya. Kenapa? Karena Hoony sadar dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama ke Ariani. Rasa tidak ingin melepaskannya. Rasa ingin selalu ada di dekatnya. Rasa ingin....memilikinya..? Ah, gawat! Plok! Hoony menepuk wajahnya sendiri dengan keras.
"Hei! Kenapa Anda menepuk keras wajah Anda? Anda tidak apa-apa?"
Hoony menoleh ke arah Ariani. Wajah Ariani benar-benar sangat cantik bercahaya di matanya. Wajah khawatirnya ini...
"Aku tidak apa-apa. Berikan hapemu."
"Hah? Buat apa saya harus memberikan hape saya?"
Hoony menghela napas. Berusaha tenang setenang mungkin.
"Ini transaksi. Aku akan memaafkanmu yang memelukku sembarangan dan tidak akan melaporkanmu ke polisi dan agensiku. Tapi, sebagai gantinya serahkan hapemu sebentar."
Ariani mau tidak mau memberikan hapenya. Hoony mengetik nomer hape pribadinya, setelah itu mengembalikannya pada Ariani. Ariani menatap layar hapenya. Dahinya mengernyit. Apa-apaan nama 'Idol Tampan' di daftar kontaknya ini?!
" Begitu kamu sampai di rumah, hubungi aku. Terserah mau via Line, SMS atau apapun. Kalau kamu tidak menghubungiku dalam 24 jam dari sekarang, aku akan melaporkanmu ke polisi sini dengan bukti video dari stafku." Hoony tersenyum sinis. Mata Ariani berkilat-kilat tajam seperti ingin marah padanya tapi tidak bisa. Ariani hanya bisa buru-buru keluar dari mobil Hoony dan berlari sekencang-kencangnya. Air mata tanpa sadar meluncur deras di tengah pelariannya. Dunia romantisnya, dunia berbunga-bunganya, dunia bahagianya harus runtuh dan berubah menjadi dunia thriller sejak kejadian fatal memeluk seorang idol. Sangat fatal sampai Ariani merasa tidak bisa memaafkan dirinya sendiri hingga harus terjerat transaksi dengan sang idol.
Aku harus ngomong apa sama Sho?? Mana mungkin aku bisa chat dengan laki-laki lain saat aku sudah punya suami?? Begitulah kegalauan Ariani sekarang ini.BERSAMBUNG....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doppleganger - Hoony WINNER
FanfictionKu kira kau suamiku tapi ternyata... IDOL KOREA?! GAWAT! AKU SALAH MENGIRA DIA SUAMIKU! GIMANA DONG? Ariani, wanita berusia 23 tahun yang telah sah menjadi istri seorang pria tampan berkebangsaan Jepang bernama Sho Kawaguchi. Pernikahannya selama li...